Pembelajaran Bahasa Indonesia Batasan Istilah 1. Anak Berkesulitan Belajar Membaca
11
a. Kesulitan belajar membaca yang berkenaan dengan kebiasaan membaca
Anak yang mengalami kesulitan belajar membaca akan terlihat sering menunjukkan kebiasaan membaca yang tidak wajar. Sering memperlihatkan adanya
gerakan-gerakan yang penuh ketegangan seperti mengernyitkan kening, gelisah, irama suara meninggi atau menggigit bibir. Anak berkesulitan belajar membaca
juga memanifestasikan kesulitannya tersebut dengan memperlihatkan adanya perasaan tidak aman yang ditandai dengan perilaku menolak untuk membaca,
menangis, atau mencoba melawan guru. b.
Kesulitan yang berkenaan dengan kekeliruan mengenal kata Jenis kesulitan yang dialami anak terkait dengan kekeliruan mengenal kata
ini mencakup penghilangan, penyisipan, penggantian, pembalikan, salah ucap, pengubahan tempat, tidak mengenal kata dan tersendat-sendat. Gejala-gejala di atas
akan terlihat ketika anak diminta untuk membaca kata atau kalimat secara lisan. Ketika membaca secara lisan, maka kata atau kalimat tersebut akan dibacanya
dengan irama yang tersentak-sentak karena sering berhadapan dengan kata-kata yang tidak dikenal ucapannya.
c. Kesulitan yang berkenaan dengan kekeliruan pemahman
Gejala kekeliruan memahami bacaan dapat diketahui pada anak berkesulitan belajar membaca dengan melihat banyaknya kekeliruan yang dibuat anak dalam
menjawab pertanyaan yang terkait dengan bacaan, ketidakmampuan dalam mengurutkan urutan cerita yang dibaca, serta anak tidak mampu memahami tema
utama dari suatu bacaan.
12
d. Kesulitan yang berkenaan dengan gejala serbaneka
Kesulitan yang dialami anak yang berkaitan dengan gejala serbaneka tampak seperti membaca kata demi kata, membaca dengan penuh ketegangan
disertai nada yang tinggi, dan membaca dengan penekanan yang tidak tepat. William Feldman 2003:27 menjelaskan anak berkesulitan belajar
membaca memiliki karakteristik yaitu, ketika mencoba menulis, anak-anak yang mengalami kesulitan belajar membaca mungkin akan melakukan sejumlah
kesalahan-kesalahan seperti meletakkan huruf-huruf dalam urutan yang salah dalam sebuah kata, tidak lengkap dalam menyusun huruf dari sebuah kata, menambah dan
mengganti satu huruf dengan huruf lain meski lafalnya tidak sama, menuliskan rangkaian huruf yang tidak memiliki hubungan dengan lafal kata-kata yang
dimaksud serta tidak memperhatikan tanda baca. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa karakteristik anak
berkesulitan belajar membaca dapat dilihat dari hakikat permasalahannya serta dari disiplin ilmu dari para ahli. Karakteristik tersebut dapat berkenaan dengan
kebiasaan anak dalam membaca, kekeliruan saat mengenal kata, kekeliruan dalam pemahaman, atau karena gabungan dari ketiganya. Selain itu, karakteristik anak
berkesulitan belajar membaca akan terlihat ketika anak membaca ataupun menulis akan melakukan sejumlah kesalahan yang dapat berupa penambahan kata,
pengurangan kata atau penggantian kata.