55
pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun kedua informan tersebut merupakan guru kelas dan guru pendamping khusus siswa berkesulitan belajar membaca di kelas V.
Kisi-kisi panduan wawancara dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Kisi-Kisi Panduan Wawancara
Aspek Indikator No
Butir
Pelaksanaan pembelajaran bahasa
Indonesia pada anak berkesulitan belajar
membaca siswa kelas V di SD Bangunrejo 2
Yogyakarta a.
Langkah-langkah pembelajaran
b. Materi
c. Media
d. Metode
e. Evaluasi hasil belajar siswa
1a,1b,1c,2a,2b,2c,2d,2e,2f,2g,2h,2i,3 4a,4b
5a,5b 6a,6b
7a,7b,7c,7d,7e
2. Panduan Observasi
Panduan observasi digunakan sebagai pedoman dalam proses observasi pada pembelajaran bahasa Indonesia siswa berkesulitan belajar membaca. Panduan observasi
tersebut merupakan panduan awal yang berisi garis besar pelaksanaan observasi. Observasi yang dilakukan menghasilkan catatan-catatan sebagai hasil pengamatan
peneliti. Adapun kisi-kisi panduan observasi dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Kisi-Kisi Panduan Observasi
Aspek Indikator
No Butir
Pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia pada anak
berkesulitan belajar membaca siswa kelas V di SD
Bangunrejo 2 Yogyakarta a.
Langkah-langkah pembelajaran
b. Materi
c. Media
d. Metode
e. Hasil belajar siswa
f. Evaluasi hasil belajar siswa
1a:1 - 3,1b:1 – 8,1c 2a,2b
3a,3b 4a,4b
5a,5b
6a,6b,6c,6d,6e
3. Panduan Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi yang berupa dokumen- dokumen dan dapat digunakan sebagai pelengkap data. Dokumentasi dapat berupa
56
tulisan, catatan, buku, dan gambar. Kisi-kisi panduan dokumentasi dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Kisi-Kisi Panduan Dokumentasi
Aspek Indikator
No Butir
Pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia pada anak
berkesulitan belajar membaca siswa kelas V di SD
Bangunrejo 2 Yogyakarta a.
Fotovideo pelaksanaan pembelajaran b.
Fotovideoprint out materi pembelajaran c.
Foto media pembelajaran d.
Dokumen hasil belajar siswaraport e.
Buku tulis siswa 1
2 3
4 5
F. Keabsahan Data
Ada beberapa cara untuk menetapkan keabsahan data sehingga data dapat dikatakan valid dan realibel. Guba dalam Muhammad Idrus, 2007:178 menyarankan
empat teknik agar data memenuhi kriteria validitas dan realibilitas, yaitu memperpanjang waktu tinggalkeikutsertaan, observasi lebih tekun, triangulasi, dan menggunkan.
Keabsahan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan Triangulasi. Triangulasi pada pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Adapun macam-macam triangulasi antara lain 1 triangulasi sumber, triangulasi sumber dilakukan dengan cara
mengecek data yang telah diperoleh melalui berbagai sumber, 2 triangulasi teknik, pada triangulasi teknik pengumpulan data ini dilakukan pengujian kredibilitas dengan cara
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, dan 3 triangulasi waktu, waktu juga dapat mempengaruhi kredibilitas data, sehingga dalam
pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu dan situasi yang berbeda. Pada
pengujian kredibilitas ini, dapat dilakukan secara berulang-ulang hingga ditemukan kepastian data yang dibutuhkan.