Kegiatan Penutup Pembelajaran Bahasa Indonesia

77 mampu untuk mengikuti program di sekolah biasa dan belajar bersama dengan siswa reguler namun membutuhkan pendampingan dan perhatian khsusus. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data bahwa pada kegiatan pembuka pelajaran guru melakukan apersepsi kepada siswa. Kegiatan apersepsi yang dilakukan guru kepada para siswa di kelas V yaitu mengulas kembali tentang materi pada pertemuan sebelumnya dan melakukan tanya jawab untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dan kesisapan siswa untuk melanjutkan ke materi selanjutnya. Setelah melakukan apersepsi, guru menjelaskan tujuan mengajar pada siswa. Guru menjelaskan pada siswa mengenai topik yang akan dipelajari pada hari itu. Guru juga menjelaskan mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari itu. Seperti pada saat peneliti melakukan pengamatan hari Jum’at tanggal 19 Agustus 2016, guru menjelaskan bahwa pada hari itu akan mempelajari tentang membaca teks percakapan yang berjudul “Memberantas Tikus”, tujuannya agar siswa mengetahui bahwa tikus adalah salah satu hewan yang dapat merugikan dan merusak tanaman sehingga harus diberantas. Hal ini juga berlaku bagi siswa berkesulitan belajar membaca, mengingat siswa Ag terkadang kesulitan dalam memahami apa yang disampaikan oleh guru, maka guru memberikan penjelasan tersebut secara jelas. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dirangkum dari Depdiknas 2009:21 yang menyatakan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran, guru perlu melakukan komunikasi dengan siswa, diantaranya adalah melakukan apersepsi dan menjelaskan tujuan mengajar. Guru yang sudah melakukan apersepsi dan menjelaskan tujuan belajar dipandang peneliti sudah sesuai dengan teori pelaksanaan pembelajaran dalam setting inklusif. Akan tetapi, peneliti juga berpendapat bahwa hal 78 tersebut dapat ditingkatkan bila guru melakukan apersepsi dan menjelaskan tujuan belajar pada setiap hari. Hal ini bertujuan agar para siswa mengetahui dengan jelas materi apa yang akan dipelajari dan mengetahui manfaat dari mempelajari materi tersebut. Setelah melakukan apersepsi, pada pelajaran bahasa Indonesia guru melakukan tanya jawab secara lisan tentang materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya.. Hal ini dilakukan guru untuk mengecek kemampuan daya ingat dan mengetahui tingkat pemahaman siswa sebelum melanjutkan masuk ke materi berikutnya. Kegiatan mengecek kemampuan siswa oleh guru ini tidak dilakukan oleh guru pada setiap hari. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti. Guru melakukan kegiatan mengecek kemampuan siswa pada hari Jum’at, tanggal 19 Agustus 2016. Kegiatan ini berupa tanya jawab mengenai pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Kegiatan mengecek juga dilakukan pada siswa berkesulitan belajar membaca. Kegiatan mengecek kemampuan siswa yang dilakukan oleh guru ini dipandang peneliti sudah sesuai dengan teori pelaksanaan pembelajaran yang dirangkum dari Permadi dan Arifin 2010:75-82 pada poin pre-test atau tes awal yang berfungsi untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta didik mengenai kompetensi dasar yang akan dijadikan topik dalam proses pembelajaran. Akan tetapi, peneliti berpendapat akan lebih baik bagi guru untuk melakukan pengecekan kemampuan awal siswa pada setiap hari sebelum masuk kepada pelajaran. Hal ini akan membuat guru mengetahui sejauh mana pemahaman siswa