Penilaian Tertulis Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia

37 Membaca nyaring berkaitan dengan kecepatan dan keakuratan siswa dalam membaca teks. Penyusunan tes membaca nyaring dapat ditempuh dengan cara : guru memilih bacaan dari buku teks yang telah ada. Panjang teks bacaan sesuai dengan kondisi siswa. Untuk kelas tinggi sekitar 200 kata. Kegiatan tes dilakukan dengan cara siswa disuruh membaca teks dengan keras dan guru mengidentifikasi kesalahan- kesalahan yang dilakukan siswa dalam membaca. Penafsiran hasil dilakukan dengan cara: jumlah kata yang dibaca dengan benar dibagi dengan jumlah keseluruhan kata. Guru harus melakukan evaluasi terhadap hasil tes dan menetapkan standar keberhasilan. Evaluasi terhadap hasil belajar bertujuan untuk mengetahui ketuntasan siswa dalam menguasai kompetensi dasar. Dari hasil evalusai tersebut dapat diketahui kompetensi dasar, materi, atau indikator yang belum mencapai ketuntasan. Dengan mengevaluasi hasil belajar, guru akan memperoleh manfat yang besar untuk melakukan program perbaikan yang tepat.

7. Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia pada setting inklusif secara umum sama dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas umum. Namun, karena dalam setting inklusif terdapat peserta didik yang sangat heterogen, maka dalam pembelajarannya, di samping menerapkan prinsip-prinsip umum juga harus mengimplementasikan prinsip-prinsip khusus sesuai dengan kelainan peserta didik, tidak terkecuali siswa berkesulitan belajar membaca. Pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dalam setting inklusif akan berbeda, baik dalam kegiatan, media, dan metode. Dalam setting inklusif, guru hendaknya dapat mengakomodasi semua kebutuhan siswa dikelasnya, termasuk 38 membantu siswa dalam memperoleh pemahaman yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya masing-masing. Oleh karena itu, setelah ditetapkan model penempatan siswa luar biasa dalam kelas reguler setting inklusif, dirangkum dari Depdiknas 2009:21-25, pelaksanaan pembelajaran yang perlu dilakukan dalam setting inklusif adalah sebagai berikut: a. Berkomunikasi dengan Siswa, yaitu: 1 Melakukan apersepsi, 2 Menjelaskan tujuan mengajar, 3 Menjelaskan isi atau materi pelajaran, 4 Mengklarifikasi penjelasan bila siswa salah mengerti atau belum paham, 5 Menanggap respon atau pertanyaan siswa, dan 6 Menutup pelajaran misalnya merangkum, meringkas, menyimpulkan, dan sebagainya b. Mengimplementasikan Metode, Sumber Belajar, dan Bahan Latihan yang Sesuai dengan Tujuan Pembelajaran, yaitu: 1 Menggunakan metode mengajar yang bervariasi misalnya ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas, dan sebagainya, 2 Menggunakan berbagai sumber belajar misalnya globe, foto, benda asli, benda tiruan, dan sebagainya, 3 Memberikan tugas atau latihan dengan memperhatikan perbedaan individual, 4 Menggunakan ekspresi lisan danatau penjelasan tertulis yang dapat mempermudah siswa untuk memahami materi yang diajarkan.