Gangguan Saluran Pencernaan Berdasarkan Status Gizi Bayi BBU Gangguan Saluran Pencernaan Berdasarkan Status Gizi Bayi PBU Gangguan Saluran Pencernaan Berdasarkan Status Gizi Bayi BBPB

4.9. Kaitan Gangguan Saluran Pencernaan dan Status Gizi

Pemberian makanan pendamping ASI yang tidak tepat kepada bayi dapat berisiko terjadinya gangguan saluran pencernaan. Jika gangguan saluran pencernaan berlangsung dalam waktu lama maka dapat mempengaruhi status gizi.

4.9.1. Gangguan Saluran Pencernaan Berdasarkan Status Gizi Bayi BBU

Gambaran hasil tabulasi silang antara gangguan saluran pencernaan dengan status gizi bayi berdasarkan indeks BBU dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.32. Tabulasi Silang antara Gangguan Saluran Pencernaan dengan Status Gizi Bayi BBU di Desa Paloh Gadeng Tahun 2011 Status Gizi Bayi BBU Gangguan Saluran Pencernaan Total Ya Tidak n n Normal 11 25,6 32 74,4 43 100,0 Kurang 4 66,7 2 33,3 6 100,0 Z-Score +1 SD 5 100,0 5 100,0 Total 15 27,8 39 72,2 54 100,0 Dari hasil Tabel 4.32. di atas dapat diketahui bahwa sebesar 25,6 bayi yang mengalami gangguan saluran pencenaan memiliki status gizi normal dan sebesar 66,7 bayi yang mengalami gangguan saluran pencernaan berstatus gizi kurang.

4.9.2. Gangguan Saluran Pencernaan Berdasarkan Status Gizi Bayi PBU

Gambaran hasil tabulasi silang antara gangguan saluran pencernaan dengan status gizi bayi berdasarkan indeks PBU dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.33. Tabulasi Silang antara Gangguan Saluran Pencernaan dengan Status Gizi Bayi PBU di Desa Paloh Gadeng Tahun 2011 Status Gizi Bayi PBU Gangguan Saluran Pencernaan Total p Ya Tidak n n Normal 14 28,6 35 71,4 49 100,0 1,000 Pendek 1 20,0 4 80,0 5 100,0 Total 15 27,8 39 72,2 54 100,0 Berdasarkan Tabel 4.33. dapat diketahui bahwa sebesar 28,6 bayi yang mengalami gangguan saluran pencenaan memiliki panjang badan yang normal dan 20,0 bayi yang mengalami gangguan saluran pencernaan memiliki panjang badan kategori pendek. Bayi yang tidak mengalami gangguan saluran pencernaan memiliki panjang badan kategori pendek sebesar 80,0. Hasil uji statistik Chi-Square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan gangguan saluran pencernaan yang dialami bayi terhadap status gizi berdasarkan indeks PBU, dengan taraf signifikan p = 1,000 p 0,05.

4.9.3. Gangguan Saluran Pencernaan Berdasarkan Status Gizi Bayi BBPB

Gambaran hasil tabulasi silang antara gangguan saluran pencernaan dengan status gizi bayi berdasarkan indeks BBPB dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.34. Tabulasi Silang antara Gangguan Saluran Pencernaan dengan Status Gizi Bayi BBPB di Desa Paloh Gadeng Tahun 2011 Status Gizi Bayi BBPB Gangguan Saluran Pencernaan Total Ya Tidak n n Gemuk 3 100,0 3 100,0 Risiko Gemuk 2 40,0 3 60,0 5 100,0 Normal 10 25,0 30 75,0 40 100,0 Kurus 3 50,0 3 50,0 6 100,0 Total 15 27,8 39 72,2 54 100,0 Berdasarkan Tabel 4.34. dapat diketahui bahwa sebesar 40,0 bayi yang mengalami gangguan saluran pencenaan memiliki status gizi risiko gemuk dan 50,0 bayi yang mengalami gangguan saluran pencernaan berstatus gizi kategori kurus. Bayi yang berstatus gizi gemuk ditemukan pada keadaan tidak mengalami gangguan saluran pencernaan. BAB V PEMBAHASAN

5.1. Pola Pemberian Pisang Awak pada Bayi Usia 0-12 Bulan