Gangguan Saluran Pencernaan pada Bayi Usia 0-12 Bulan

5.4. Gangguan Saluran Pencernaan pada Bayi Usia 0-12 Bulan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebesar 27,8 bayi usia 0-12 bulan pernah mengalami gangguan saluran pencernaan dalam satu bulan terakhir. Pada kelompok usia bayi 0-6 bulan ditemukan 41,9 bayi mengalami gangguan saluran pencernaan dari 31 bayi yang ada dalam kelompok tersebut. Hal ini menggambarkan bahwa praktek pemberian makanan yang terlalu dini menimbulkan gangguan pada pencernaan. Bayi yang berusia 0-6 bulan seharusnya masih diberikan ASI saja karena ASI mengandung zat gizi yang lengkap dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan bayi sampai dengan umur 6 bulan. Selain itu ASI mengandung zat kekebalan yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi Depkes RI, 2005. Menurut Hayati 2009, pemberian makanan terlalu dini dapat menimbulkan gangguan pada pencernaan seperti diare, muntah, dan sulit buang air besar. Gangguan saluran pencernaan yang dialami bayi dalam satu bulan terakhir diketahui bahwa 60,0 bayi mengalami sembelit, 33,3 diare, dan 6,7 muntah. Kejadian sembelit paling banyak terjadi pada bayi usia 0-6 bulan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Pardosi 2009 yang menunjukkan bahwa pemberian makanan tambahan kurang dari enam bulan akan mengakibatkan bayi susah untuk buang air besar. Selain sembelit, jenis gangguan saluran pencernaan yang pernah dialami oleh bayi adalah diare. Hasil penelitian menunjukkan pada semua kelompok usia bayi pernah mengalami diare dalam 1 bulan terakhir. Pada bayi usia 0-6 bulan ditemukan 23,1 bayi yang mengalami diare. Diare disebabkan sistem pencernaan bayi terinfeksi kuman atau bisa juga karena alergi. Oleh karena itu, dalam menyiapkan makanan untuk bayi harus diperhatikan kebersihannya. Pemberian makanan yang terlalu dini akan membuat iritasi usus bayi karena saluran pencernaan bayi yang belum sempurna. Hal yang sama juga diperoleh dari penelitian Akre 1990 dalam Pardosi 2009 bahwa pemberian makanan tambahan selain ASI pada bayi usia kurang dari 4 bulan dapat menyebabkan diare. Diare ditandai dengan pengeluaran tinja yang lunak, berair dan lebih dari 4-8 kali sehari. Pemberian makanan tambahan dini membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis kuman apalagi tidak disajikan higienis dapat menyebabkan diare Tirza dalam Damanik, 2010. Pada umumnya bayi hanya mengalami 1 kali gangguan saluran pencernaan dalam 1 bulan terakhir. Biasanya tindakan yang dilakukan ibu adalah dengan membawa bayi berobat ke Puskesmas dan menghentikan sementara pemberian makanan tersebut.

5.5. Kaitan Pola Pemberian Pisang Awak dan Gangguan Saluran Pencernaan