tabel di atas terlihat bahwa ada 5 bayi yang nilai Z-Scorenya lebih dari +1. Dalam standar WHO-2005 untuk pengkategorian status gizi berdasarkan indeks BBU yang
nilai Z-Scorenya lebih dari +1 maka kategori status gizinya langsung dilihat pada indeks BBPB.
4.6.2. Status Gizi Bayi Usia 0-12 Bulan Berdasarkan Indeks Panjang Badan Menurut Umur
Panjang badan merupakan hasil pertumbuhan secara kumulatif semenjak lahir. Pada keadaan normal, panjang badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur.
Berdasarkan hasil pengukuran panjang badan menurut umur, maka status gizi bayi dapat dikategorikan seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.18. Distribusi Status Gizi Bayi Usia 0-12 Bulan Berdasarkan Indeks Panjang Badan Menurut Umur di Desa Paloh Gadeng Tahun 2011
Usia Bayi Status Gizi PBU
Jumlah Pendek
Normal n
n n
0-6 bulan 3
9,7 28
90,3 31
100,0 7-12 bulan
2 8,7
21 91,3
23 100,0
Total 5
9,3 49
90,7 54
100,0
Hasil penelitian diketahui bahwa dari seluruh bayi yang diteliti diperoleh status gizi pendek berdasarkan panjang badan menurut umur sebanyak 5 bayi. Status
gizi pendek paling banyak ditemukan pada kelompok usia 0-6 bulan yaitu sebanyak 9,7 dari 31 bayi. Sebagian besar bayi 90,7 tergolong memiliki panjang badan
yang normal.
4.6.3. Status Gizi Bayi Usia 0-12 Bulan Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Panjang Badan
Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan panjang badan. Penentuan status gizi berdasarkan indeks berat badan menurut panjang badan merupakan
indikator yang baik untuk menilai status gizi saat kini sekarang. Hasil pengukuran status gizi berdasarkan indeks berat badan menurut panjang badan dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.19. Distribusi Status Gizi Bayi Usia 0-12 Bulan Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Panjang Badan di Desa Paloh Gadeng Tahun
2011
Usia Bayi Status Gizi BBPB
Jumlah Kurus
Normal Risiko
Gemuk Gemuk
n n
N n
n
0-6 bulan 2
6,5 23
74,2 4
12,9 2
6,5 31
100,0 7-12 bulan
4 17,4
17 73,9
1 4,3
1 4,3
23 100,0
Total 6
11,1 40
74,1 5
9,3 3
5,6 54
100,0
Berdasarkan Tabel 4.19. dapat diketahui bahwa dari 54 bayi yang diteliti
diperoleh 6 bayi yang memiliki status gizi kurus berdasarkan berat badan menurut panjang badan. Persentase status gizi kurus tertinggi ditemukan pada kelompok usia
7-12 bulan yaitu 17,4 dari 23 bayi. Bayi yang memiliki status gizi risiko gemuk sebanyak 12,9 pada usia 0-6 bulan dan 4,3 pada usia 7-12 bulan. Sedangkan
untuk status gizi gemuk ditemukan pada setiap kelompok usia bayi yaitu sebesar 6,5 dan 4,3. Secara keseluruhan, bayi di Desa Paloh Gadeng berstatus gizi normal
berdasarkan indeks BBPB.
4.6.4. Status Gizi Bayi BBU Berdasarkan Pemberian Pisang Awak
Gambaran hasil tabulasi silang antara pemberian pisang awak dengan status gizi bayi BBU dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.20. Tabulasi Silang antara Pemberian Pisang Awak dengan Status Gizi Bayi BBU di Desa Paloh Gadeng Tahun 2011
Pemberian Pisang Awak
Status Gizi BBU Total
Kurang Normal
Z-Score +1 SD
n n
n 0-6 bulan
Diberikan pisang awak
Tidak diberikan pisang awak
3 10,0
24 80,0
3 1
9,9 100,0
30 1
100,0 100,0
Total 3
9,7 24
77,4 4
12,8 31
100,0 7-12 bulan
Diberikan pisang awak
Tidak diberikan pisang awak
1 2
6,7 25,0
13 6
86,7 75,0
1 6,7
15 8
100,0 100,0
Total 3
13,0 19
82,6 1
4,3 23
100,0
Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi kurang hanya ditemukan pada bayi kelompok usia 0-6 bulan yang diberikan makan pisang awak yaitu sebesar
10,0. Sedangkan pada kelompok usia 7-12 bulan status gizi kurang ditemukan pada bayi yang diberikan pisang awak dan bayi yang tidak diberikan pisang awak yaitu
sebesar 6,7 dan 25,0.
4.6.5. Status Gizi Bayi PBU Berdasarkan Pemberian Pisang Awak