BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek
seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi komunitas, suatu program, atau suatu situasi sosial. Peneliti studi kasus berupaya menelaah sebanyak
mungkin data mengenai subjek yang diteliti Mulyana, 2001: 201. Pengertian lain studi kasus adalah metode riset yang menggunakan berbagai sumber data
sebanyak mungkin data yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu
program, organisasi atau peristiwa secara sistematis Kriyantono, 2006: 66. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan teknik wawancara,
observasi dan studi kepustakaan. Semua hasil pengamatan di tuangkan dalam pembahasan. Hasil wawancara nanti nya akan dianalisis dan disimpulkan sebagai
hasil penelitian.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Cabang Medan Iskandar Muda. Adapun sumber atau hal-hal yang berkaitan
dengan lokasi penelitian ini diperoleh melalui situs www.bri.co.id dan langsung dari PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Cabang Medan Iskandar Muda
sendiri melalui wawancara dengan staf nya Safira Yasmin.
Universitas Sumatera Utara
Pendeskripsian lokasi penelitian bersumber pada situs www.bri.co.id yang di akses oleh peneliti pada tanggal 18 April 2011 pukul 11.00 WIB serta
wawancara dengan staf nya Safira Yasmin. Berikut pemaparannya:
3.2.1 Sejarah Perusahaan
Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der
Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia pribumi. Berdiri tanggal 16 Desember
1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah
pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara
waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu
melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan BKTN yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan
Nederlandsche Maatschappij NHM. Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden Penpres No. 9 tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia
dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam
ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan eks BKTN diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural,
Universitas Sumatera Utara
sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor
Exim.
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang
Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor
dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21
tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank Umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi
PT. Bank Rakyat Indonesia Persero yang kepemilikannya masih 100 ditangan Pemerintah.
Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan Persero PT. Bank Rakyat
Indonesia Persero Tbk mengalami beberapa perubahan yaitu:
• Anggaran Dasar PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk., yang seluruh perubahannya dimuat dalam Akta No. 51 tanggal 26 Mei 2008 yang telah
disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No.AHU- 48353.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 06 Agustus 2008 beserta perubahan-
perubahannya.
• Akta Penyertaan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan PERSERO PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk disingkat PT. Bank Rakyat
Indoesia Persero Tbk No.51tanggal 26 Mei 2008.
Universitas Sumatera Utara
• Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan Perseroan PERSERO PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
disingkat PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Nomor 7 Tanggal 13
Februari 2009.
• Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan Perseroan PERSERO PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
disingkat PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Nomor 4 Tanggal 2
Februari 2009.
PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Cabang Medan Iskandar Muda sendiri mulai diresmikan pertama kalinya pada bulan Maret 1989. Seiring dengan
berjalannya waktu, PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Cabang Medan Iskandar Muda pun terus memperluas jaringan kerjanya dan terus berkembang
dengan mendirikan BRI unit di beberapa daerah di kota Medan. Hingga kini, PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Cabang Medan Iskandar Muda telah
memiliki BRI unit sebanyak 52 unit. 3.2.2 Bidang Usaha
Sampai sekarang Bank Rakyat Indonesia Persero yang didirikan sejak tahun 1895 tetap konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada masyarakat
kecil, diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK Kredit
Usaha Kecil pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan
bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar.
Universitas Sumatera Utara
Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai unit kerja yang berjumlah
4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi SPI, 170 Kantor Cabang dalam negeri, 145 Kantor Cabang Pembantu,
1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193
P.POINT, 3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.
3.2.3 Visi dan Misi Perusahaan Visi PT. Bank Rakyat Indonesia
• Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan
kepuasan nasabah.
Misi PT. Bank Rakyat Indonesia • Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan
pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
• Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang
profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance. • Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.
3.3 Subjek Penelitian
Riset kualitatif tidak bertujuan untuk membuat generalisasi hasil riset. Hasil riset lebih bersifat kontekstual dan kausatik, yang berlaku pada waktu dan
tempat tertentu sewaktu penelitian dilakukan. Karena itu, pada riset kualitatif
Universitas Sumatera Utara
tidak dikenal istilah sampel. Sampel pada riset kualitatif disebut subjek penelitian atau informan, yaitu orang-orang yang dipilih untuk diwawancarai atau
diobservasi sesuai tujuan riset. Disebut subjek riset –bukan objek- karena informan dianggap mengkonstruksi realitas, bukan sekedar objek yang hanya
mengisi kuesioner. Kriyantono, 2007: 161. Pengambilan subjek peneletian atau informan dilakukan dengan
menggunakan teknik penarikan purposive sampling. Secara bahasa, kata purposive berarti sengaja. Jadi, kalau sederhananya, purposive sampling berarti
teknik pengambilan sampel secara sengaja. Maksudnya, peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan tertentu yang menganggap
unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil. Subjek penelitiannya adalah karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero
Tbk Cabang Iskandar Muda Medan yang akan menghadapi masa pra pensiun yang berjumlah 10 orang, kemudian yang dijadikan subjek peneliti sebanyak 4 orang.
Proses ini baru berakhir bila peneliti merasa data telah jenuh, artinya peneliti merasa tidak lagi menemukan sesuatu yang baru dari wawancara Kriyantono,
1006: 158.
3.4 Teknik Pengumpulan Data