1.6.1. Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada
kerumunan orang. Menurut Devito, komunikasi antarpribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain, atau
sekelompok orang dengan efek dan umpan balik secara langsung. Untuk memperjelas pengertian komunikasi antarpribadi, Devito memberikan beberapa
ciri sebagai berikut: a.
Keterbukaan Komunikator dan komunikan saling mengungkapkan segala idegagasan
suatu permasalahan secara bebas tidak ditutupi dan terbuka tanpa rasa takutmalu, keduanya saling mengerti dan memahami pribadi masing-
masing. b.
Empati Kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada orang
lain. c.
Dukungan Setiap pendapat, idegagasan yang disampaikan mendapat dukungan dari
pihak-pihak yang berkomunikasi. Dengan demikian keinginan yang ada dimotivasi untuk mencapainya. Dukungan membantu seseorang untuk
lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta meraih tujuan yang diinginkan.
Universitas Sumatera Utara
d. Rasa positif
Setiap pembicaraan yang disampaikan dapat tanggapan positif, rasa positif menghindarkan pihak-pihak berkomunikasi untuk tidak
curigaberprasangka yang dapat menganggu jalinan interaksi. e.
Kesamaan Suatu komunikasi lebih akrab dan jalinan pribadi pun lebih kuat apabila
memiliki kesamaan tertentu seperti kesamaan pandangan sikap, usia, ideologi dsb.
1.6.2. Komunikasi Keluarga
Dalam pengertian psikologis, Soleman, 1994 dalam Gunarsa, 2003:10 keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal
bersama, dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, dan saling memperhatikan. Keluarga merupakan
kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia dimana ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial dalam interaksi dengan kelompoknya.
Komunikasi keluarga adalah komunikasi yang terjadi dalam sebuah keluarga, yang merupakan cara seorang anggota keluarga untuk berinterakasi
dengan anggota lainnya sekaligus sebagai wadah dalam membentuk dan mengembangkan nilai-nilai yang dibutuhkan sebagai pegangan hidup. Agar
komunikasi dan hubungan timbal balik dapat terpelihara dengan baik, maka hubungan timbal balik dalam keluarga harus menggambarkan ikatan yang sangat
kuat sebagai berikut: a.
Hubungan suami-isteri berdasarkan cinta kasih. b.
Hubungan orangtua dengan anak didasarkan kasih sayang.
Universitas Sumatera Utara
c. Hubungan orangtua dengan anak remaja berdasarkan rasa sabar.
d. Hubungan antara anak didasarkan atas kasih sesama.
Komunikasi dalam keluarga akan memberikan rasa aman dan bahagia bila berlandaskan kasih sayang Gunarsa, 2002:13.
1.6.3. Kecemasan .