Pengertian Self Disclosure Self Disclosure

keseluruhan. Ada berbagai cara ego melindungi dan mempertahankan dirinya. Individu akan mencoba lari dari situasi yang mengancam serta berusaha untuk membatasi kebutuhan impuls yang merupakan sumber bahaya

2.7 Self Disclosure

2.7.1 Pengertian Self Disclosure

Kualitas hubungan antarpribadi dapat diteliti melalui komunikasi antarpribadi. Salah satu yang terpenting dalam komunikasi adalah self disclosure. Teori Self disclosure ditemukan oleh Sydney Marshall Jourad lahir 21 Januari 1926 di Toronto, Kanada. Dia pernah menjabat sebagai President of The Assosiation for Humanistic Psycology. Teori Self Disclosure ini kemudian dikembangkan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham pada tahun 1955. Mereka mengembangkan teori ini untuk menjelaskan hubungan antara konsep diri dan membuka diri dalam sebuah model yang mereka namakan Johari Window Jendela Johari. Self Disclosure adalah salah satu tipe komunikasi dimana informasi mengenai diri self yang biasanya disembunyikan dari orang lain, kini dikomunikasikan kepada orang lain Devito, 1997:215. Pembukaan diri atau self disclosure adalah mengungkapkan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi serta memberikan informasi tentang masa lalu yang relevan atau yang berguna untuk memahami tanggapan kita di masa kini tersebut Jhonson, 1981 dalam Supratiknya, 1995:4. Self disclosure mengacu pada mengkomunikasikan informasi tentang diri kita kepada orang lain Devito, 1997:215. Teori Self Disclosure atau pengungkapan diri telah lama menjadi fokus penelitian dan teori komunikasi. Pengertian pengungkapan diri adalah Universitas Sumatera Utara mengungkapkan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi serta memberikan informasi tentang masa lalu yang relevan atau yang berguna untuk memahami tanggapan kita di masa kini Jhonson, 1981 dalam Supraktiknya, 1995:8. Tanggapan terhadap orang lain atau kejadian tertentu berarti membagikan kepada orang lain perasaan kita terhadap sesuatu yang telah dikatakan atau dilaksanakan atau perasaan kita terhadap kejadian yang baru saja kita saksikan. Membuka diri tidak sama dengan mengungkapkan detil intim dari masa lalu kita. Mengungkapkan hal yang sangat pribadi di masa lalu dapat menimbulkan perasaan intim untuk sesaat. Dalam sutau interaksi antara individu dengan orang lain, apakah yang lain akan menerima atau menolak kita, bagaimana kita ingin orang lain mengetahui tentang diri kita ditentukan oleh bagaimana individu mengungkapkan dirinya. Pengungkapan diri adalah proses menghadirkan diri yang diwujudkan dalam kegiatan membagi perasaan dan informasi pada orang lain Wrightsman dalam Dayaksini, 2003:87. Menurut Morton, pengungkapan diri merupakan kegiatan membagi perasaan dan informasi yang akrab dengan orang lain. Informasi di dalam pengungkapan diri ini bersifat deskriftif atau evaluatif. Deskriftif artinya individu melukiskan berbagai fakta mengenai diri sendiri yang mungkin belum diketahui oleh orang lain. Sedangkan evaluatif artinya individu mengemukakan pendapat atau perasaannya terhadap sesuatu. Pengungkapan diri ini dapat berupa berbagai topik seperti informasi perilaku, keinginan, motivasi dan ide yang sesuai yang terdapat di dalam diri orang yang bersangkutan. Kedalaman dari pengungkapan diri seseorang tergantung pada situasi dan orang yang diajak berinteraksi. Jika orang yang Universitas Sumatera Utara berinteraksi dengan kita menyenangkan dan membuat kita merasa aman serta dapat membangkitkan semangat maka kemungkinan bagi kita untuk lebih membuka diri sangat besar. Sebaliknya pada beberapa orang tertentu kita dapat saja menutup diri karena kurang percaya. Dalam proses pengungkapan diri nampaknya individu-individu yang terlibat memiliki kecenderungan mengikuti norma resipok timbal balik. Jika seseorang menceritakan sesuatu yang bersifat pribadi pada kita, kita akan cenderung memberikan reaksi yang sepadan. Pada umumnya kita mengharapkan orang lain memperlakukan kita sama seperti kita memperlakukan mereka Dayaksini, 2003:88. Seseorang yang mengungkapkan informasi yang bersifat pribadi lebih akrab daripada yang kita lakukan akan membuat kita merasa terancam dan membuat kita lebih senang untuk mengakhirinya. Bila sebaliknya kita yang mengungkapkan diri terlalu akrab dibandingkan orang lain, maka kita akan merasa tidak aman.

2.7.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Diri