a. Dukungan emosional Dukungan ini melibatkan ekspresi rasa empati dan perhatian terhadap
individu, sehingga individu tersebut merasa nyaman, dicintai dan diperhatikan. Dukungan ini meliputi perilaku seperti memberikan perhatian dan afeksi serta
bersedia mendengarkan keluh kesah orang lain. b. Dukungan penghargaan
Dukungan ini melibatkan ekspresi yang berupa pernyataan setuju dan penilaian positif terhadap ide–ide, perasaan dan performa orang lain.
c. Dukungan instrumental Bentuk dukungan ini melibatkan bantuan langsung, misalnya yang berupa
bantuan finansial atau bantuan dalam mengerjakan tugas–tugas tertentu. d. Dukungan informasi
Dukungan yang bersifat informasi ini dapat berupa sasaran, pengarahan dan umpan balik tentang bagaimana cara memecahkan persoalan.
2.5 Pensiun
Seseorang yang sudah tidak bekerja lagi karena usianya sudah lanjut dan harus diberhentikan, ataupun atas permintaan sendiri pensiun muda. Seseorang
yang pensiun biasa mendapat uang pensiun atau pesangon. Jika mendapat pensiun, maka ia tetap mendapatkan semacam dana pensiun sampai meninggal
dunia. Secara umum, arti kata pensiun adalah seseorang yang sudah tidak bekerja
lagi karena usianya sudah lanjut dan harus diperhentikan. Pensiun merupakan suatu proses berakhirnya masa kerja rutin dan mulainya masa istirahat karena
masa kerja secara aktif telah selesai dan berakhir. Masa pensiun cukup
Universitas Sumatera Utara
memprihatinkan karena adanya persepsi yang kurang tepat dalam memaknai
masalah pensiun.
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang pensiun . Mereka mengatakan bahwa pensiun adalah suatu kondisi dimana individu tersebut telah
berhenti bekerja pada suatu pekerjaan yang biasa dilakukan. Merekapun menerangkan batasan yang lebih jelas dan mengatakan bahwa pensiun adalah
proses pemisahan seorang individu dari pekerjaannya, dimana dalam menjalankan perannya seseorang digaji. Dengan kata lain masa pensiun mempengaruhi
aktivitas seseorang, dari situasi kerja ke situasi di luar pekerjaan. Sedangkan berdasarkan pandangan psikologi perkembangan, pensiun dapat dijelaskan
sebagai suatu masa transisi ke pola hidup baru, ataupun merupakan akhir pola hidup.
Masa pensiun ini dapat menimbulkan masalah karena tidak semua orang siap untuk menghadapinya. Pensiun akan memutuskan seseorang dari aktivitas
rutin yang telah dilakukan selama bertahun-tahun, selain itu akan memutuskan rantai sosial yang sudah terbina dengan rekan kerja, dan yang paling vital adalah
menghilangnya identitas diri seseorang yang sudah melekat begitu lama. Pensiun sering kali dianggap sebagai kenyataan yang tidak menyenangkan
sehingga menjelang masanya tiba sebagian orang sudah merasa cemas karena tidak tahu kehidupan macam apa yang akan dihadapi kelak. Dalam era modern
seperti sekarang ini, pekerjaan merupakan salah satu faktor terpenting yang bias mendatangkan kepuasan karena uang, jabatan, dan memperkuat harga diri. Oleh
karena itu, sering kali terjadi orang yang pensiun bukannya bisa menikmati masa tua dengan hidup santai, sebaliknya ada yang justru mengalami problem serius
Universitas Sumatera Utara
kejiwan ataupun fisik. Individu yang melihat masa pensiun hanya dari segi finansial kurang bisa beradaptasi dengan baik dibandingkan dengan mereka yang
dapat melihat masa pensiun sebagai masa di mana manusia beristirahat manikmati hasil jerih payahnya selama ini di masa tuanya.
Golongan pensiun sendiri terbagi menjadi kelompok yang optimis dan kelompok pesimis. Ada yang bahagia karena dapat menyelesaikan tugas dan
pengabdiannya dengan “selamat” tanpa cela. Sebaliknya ada juga yang merasa khawatir akan kehidupan di masa yang akan datang.
2.6 Teori Kecemasan