Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Diri

berinteraksi dengan kita menyenangkan dan membuat kita merasa aman serta dapat membangkitkan semangat maka kemungkinan bagi kita untuk lebih membuka diri sangat besar. Sebaliknya pada beberapa orang tertentu kita dapat saja menutup diri karena kurang percaya. Dalam proses pengungkapan diri nampaknya individu-individu yang terlibat memiliki kecenderungan mengikuti norma resipok timbal balik. Jika seseorang menceritakan sesuatu yang bersifat pribadi pada kita, kita akan cenderung memberikan reaksi yang sepadan. Pada umumnya kita mengharapkan orang lain memperlakukan kita sama seperti kita memperlakukan mereka Dayaksini, 2003:88. Seseorang yang mengungkapkan informasi yang bersifat pribadi lebih akrab daripada yang kita lakukan akan membuat kita merasa terancam dan membuat kita lebih senang untuk mengakhirinya. Bila sebaliknya kita yang mengungkapkan diri terlalu akrab dibandingkan orang lain, maka kita akan merasa tidak aman.

2.7.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Diri

Pengungkapan diri terjadi lebih lancar dalam situasi-situasi tertentu, berikut beberapa faktor yang mempengaruhi pengungkapan diri: a. Besar kelompok Pengungkapan diri lebih banyak terjadi dalam kelompok kecil daripada kelompok besar. Diad kelompok yang terdiri atas dua orang merupakan lingkungan yang palin cocok untuk pengungkapan diri. Dengan satu pendengar, pihak yang melakukan pengungkapan diri dapat meresapi tanggapan dengan cermat. Orang dapat memantau pengungkapan diri ini, meneruskannya apabila situasi mendukung atau menghentikannya jika situasi tidak mendukung. Bila ada Universitas Sumatera Utara lebih dari satu orang pendengar, pemantauan akan lebih sulit dilakukan karena tanggapan yang muncul pasti akan berbeda dari setiap orang. b. Perasaan menyukai Kita membuka diri kepada orang-orang yang kita sukai atau cintai, dan kita tidak akan membuka diri kepada orang yang tidak kita sukai Derlage dkk, 1987. Ini tidak mengherankan karena orang yang kita sukai dan barangkali menyukai kita akan bersikap mendukung dan positif. Kita juga membuka diri lebih banyak kepada orang yang kita percayai Wheels dan Grots,1977. c. Efek Diadik Kita melakukan pengungkapan diri bila orang yang bersama kita juga melakukan pengungkapan diri. Efek diadik ini barangkali membuat kita merasa lebih aman dan nyatanya memperkuat perilaku pengungkapan diri kita sendiri. d. Kompetensi Orang yang kompeten lebih banyak melakukan pengungkapan diri daripada yang kurang kompeten. Orang yang kompeten barangkali memiliki lebih banyak hal positif tentang diri mereka sendiri untuk diungkapkan daripada orang yang tidak kompeten James McCroskey dan Lawrence, 1976. e. Kepribadian Orang-orang yang pandai bergaul sociable dan ekstrovert melakukan pengungkapan diri lebih banyak daripada mereka yang kurang pandai bergaul. Perasaan gelisah juga mempengaruhi derajat pengungkapan diri. Rasa gelisah kalanya meningkatkan pengungkapan diri namun bisa juga menguranginya hingga batas minimum. Orang yang kurang berani berbicara pada umumnya juga kurang Universitas Sumatera Utara mengungkapkan diri dibandingkan mereka yang merasa lebih nyaman dalam berkomunikasi. f. Topik Kita lebih cenderung diri tentang topik tertentu. Sebagai contoh, kita lebih mungkin mengungkapkan informasi diri tentang pekerjaan atau hobi kita daripada kehidupan seks atau keuangan Jourard, 1968,1971a.kita juga cenderung mengungkapkan hal-hal yang baik dibandingkan hal yang kurang baik. Umumnya, makin pribadi dan negatif suatu topik, makin kecil kemungkinan kita untuk mengungkapkannya. g. Jenis kelamin Faktor terpenting yang mempengaruhi pengungkapan diri adalah jenis kelamin. Umumnya, pria lebih kurang terbuka ketimbang wanita. Judy Pearson 1980 berpendapat bahwa peran seks sex role dan bukan jenis kelamin dalam arti biologis yang menyebabkan perbedaan dalam hal pengungkapan diri ini.

2.7.3 Bahaya Pengungkapan Diri