Bahaya Pengungkapan Diri Self Disclosure

mengungkapkan diri dibandingkan mereka yang merasa lebih nyaman dalam berkomunikasi. f. Topik Kita lebih cenderung diri tentang topik tertentu. Sebagai contoh, kita lebih mungkin mengungkapkan informasi diri tentang pekerjaan atau hobi kita daripada kehidupan seks atau keuangan Jourard, 1968,1971a.kita juga cenderung mengungkapkan hal-hal yang baik dibandingkan hal yang kurang baik. Umumnya, makin pribadi dan negatif suatu topik, makin kecil kemungkinan kita untuk mengungkapkannya. g. Jenis kelamin Faktor terpenting yang mempengaruhi pengungkapan diri adalah jenis kelamin. Umumnya, pria lebih kurang terbuka ketimbang wanita. Judy Pearson 1980 berpendapat bahwa peran seks sex role dan bukan jenis kelamin dalam arti biologis yang menyebabkan perbedaan dalam hal pengungkapan diri ini.

2.7.3 Bahaya Pengungkapan Diri

Banyaknya manfaat pengungkapan diri jangan sampai membuat kita buta terhadap resiko-resikonya Bochner, 1984. Berikut ini adalah beberapa bahaya utamanya: a. Penolakan Pribadi dan Sosial Biasanya kita melakukan pengungkapan diri kepada orang yang kita percaya dan kita anggap akan mendukung kita, namun mungkin saja orang tersebut melakukan penolakan terhadap beberapa hal, seperti misalnya orang tua akan menolak jika ternyata anaknya berniat untuk menikah dengan orang yang berbeda agama. Universitas Sumatera Utara b. Kerugian Material Adakalanya pengungkapan diri mengakibatkan kerugian material misalnya dalam dunia bisnis, pengungkapan diri mengenai ketergantungan terhadap alkohol seringkali diikuti dengan pemecatan. c. Kesulitan Intrapribadi Bila reaksi dari orang lain tidak seperti yang kita duga dan harapkan, seseorang akan mengalami kesulitan intrapribadi. Tidak seorangpun senang ditolak, mereka yang egonya rapuh perlu memikirkan kerusakan yang dapat disebabkan oleh penolakan semacam ini. Pengungkapan diri, seperti bentuk komunikasi yang lain bersifat tidak reversibel, artinya ketika kita telah mengkomunikasikan sesuatu maka hal itu tidak dapat ditarik kembali. Kita juga tidak dapat menghapus kesimpulan yang ditarik kembali. Kita juga tidak dapat menghapus kesimpulan yang ditarik oleh pendengar berdasarkan pengungkapan diri kita. 2.7.4 Pedoman untuk Pengungkapan Diri Dalam proses pengungkapan diri, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut: a. Motivasi Pengungkapan Diri Pengungkapan diri haruslah didorong oleh rasa berkepentinganterhadap hubungan, orang lain yang terlibat, juga diri sendiri. Pengungkapan diri tidak boleh digunakan untuk menyakiti orang lain dan menghukum diri sendiri. Pengungkapan diri hendaknya bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. Universitas Sumatera Utara b. Kepatutan Pengungkapan Diri Pengungkapan diri harus sesuai dengan lingkungan dan hubungan antara pembicara dan pendengar. Umunya semakin pribadi suatu pengungkapan diri, dibutuhkan hubungan yang semakin dekat. Barangkali sebaiknya kita tidak mengungkapkan sesuatu yang bersifat terlalu pribadi kepada yang tidak terlalu akrab dengan kita khususnya menyangkut pengungkapan diri yang bersifat negatif. c. Pengungkapan Diri Orang Lain Selama pengungkapan diri kita, berikan lawan bicara kesempatan untuk dapat juga melakukan pengungkapan dirinya sendiri. Apabila lawan bicara kita tidak melakukan pengungkapan diri seperti yang kita lakukan, mungkin hal ini merupakan isyarat bahwa orang tersebut tidak menyambut baik pengungkapan diri kita. Kita harus melakukan pengungkapan diri secara bertahap, karena apabila terlalu cepat biasanya tindakan timbal balik tidak terjadi. d. Beban yang mungkin ditimbulkan Pengungkapan Diri Kita harus dapat mempertimbangkan dengan cermat resiko ataupun kesulitan yang mungkin akan terjadi setelah pengungkapan diri.

2.7.5 Tingkatan dalam Pengungkapan Diri