Warna Sebagai Penunjuk Produk Warna Sebagai Daya Tarik

D esain Grafis K omunikasi 210 Gambar 7.205: Merek mencerminkan kewibawaan dan prestise perusahaan Adanya cap ini memudahkan menawarkan ternaknya kepa- da calon pembeli. Cara ini sudah dilakukan sejak 2000 SM seperti tanda gambar yang tertera di dinding-dinding kuburan Mesir Kuno. Perdagangan di abad perte- ngahan yang dikendalikan oleh serikat pekerja yang memberikan semacam tanda sertifikat kualias yang se- lanjutnya dipakai oleh bebe- rapa negara sebagai dasar hukum perdagangan. Pada akhir abad 19 para peru- sahaan menggunakan merek untuk mengidentifikasi produk spesifik, seperti mesin jahir Singer, minuman ringan Coca- Cola, film Kodak, rokok Dji Sam Soe, jamu Iboe, dan sebagainya. Merek brand identitas produk dalam bentuk tulisan nama, tanda, simbol, atau desain untuk mengidentifikasikan ba- rang dan jasa dari satu atau kelompok penjual dan mem- bedakannya dari barang dan jasa dari pesaingnya. Dari segi hukum, merek mencer-minkan hak kepemilikan yang dilin- dungi secara hukum. Merek dari segi perusahaan men- cerminkan nilai korporat diperluas ke berbagai macam kategori produk. Adapun dari segi identitas, merek membe- rikan makna pada produk dan menentukan identitasnya. Ba- gi produsen, merek berperan penting sebagai: x Sarana identifikasi untuk mempermudah proses pe- lacakan atau pencatatan akuntansi bagi perusa- haan. x Sebagai dasar hukum ter- hadap merek, karena dilin- dungi melalui merek da- gang terdaftar, hak pa-ten, hak cipta, dan desain. x Sebagai pempuas pembeli agar selalu teringat dan puas yang membuatnya jadi loyalitas terhadap me- rek produk. x Sarana penciptaan makna yang unik sehingga bisa membedakan dengan me- rek produk saingannya.

4. Piktograf

Secara psikologi, manusia celih cepat mempelajarai dan lebih lama mengingat sesuatu bila ditampilkan secara visual, D esain Grafis K omunikasi 211 Gambar 7.206: Menyederhanakan bentuk guna meringankan silang pendapat terhadap informasi sederhana, singkat, dan jelas. Piktograf termasuk media grafis komunikasi yang meme- nuhi syarat didaktif, oleh karena itu piktograf secara langsung bisa berkomunikasi dengan audience. Suatu infor- masi bila dikomunikasikan le- lalui tulisan maupun sederetan angka tidak terlalu menatik, jenuh, bahkan bosan. Maka munculah piktograf sebagai media yang bisa mewakili informasi melalui bahasa gambar, bahkan para ahli menciptakan piktograf tingkat internasional, seperti tanda lalu-lintas, atau tanda yang dipasang di kamar kecil pria maupun wanita, dan sebagainya. Bila penciptaan piktograf baru maka awalnya harus dileng- kapi dengan bahasa verbal tulisan agar tidak ada ke- salahan persepsi dalam berkomunikasi. Agar cepat lebih komunikatif, maka peng- gambaran dibuat sederhana mungkin.

E. Layout

Langkah akhir dalam penger- jaan desain cetakan grafis adalah memilih dan menata elemen-elemen yang ada untuk membawakan pesan atau informasi. Hasil yang diharapkan adalah suatau sa- rana komunikasi yang efektif, hal ini menyangkut fungsi dan keindahan. Oleh karena itu penempatan ilustrasi serta tulisan baik mengenai sifat, ukuran, bentuk dan jarak ditentukan oleh layout. Ada tiga macam layout ma- sing-masing dikelompokkan menurut ketelitian cara pem- buatannya yang dipengaruhi oleh tujuan, kegunaan, atau fungsinya. Ke tiga macam itu adalah layout miniatur atau sketsa kecil, layout kasar dan layout komprehensif. Alan Swan.1987. Ke tiga layout ini merupakan suatu urutan pro- ses tahapan dalam meran- cang desain grafis.