Konsep Fotografi Ilustrasi Teknik Fotografi a. Karya Fotografi sebagai

D esain Grafis K omunikasi 159 Gambar 7.140: Jenis kamera view Munculnya kamera obscura yang berarti kamar gelap pada awalnya disebabkan oleh cahaya yang dihasilkan oleh lubang kecil dalam sebuah ruangan gelap berupa baying- bayang yang dihasilkan dari lubang tersebut dalam posisi keadaan terbalik dari atas ke bawah dan sebaliknya. Gio- vanni Battista Della Porta merupakan orang pertama yang melengkapi camera obs- cura dengan sebuah lensa sederhana. Ditemukannya pinhole camera atau lubang jarum, merupakan alat untuk memotret berupa sebuah kotak yang tertutup dengan sebuh lobang pada satu dindingnya. Pada kemera ini tidak terdapat lensa, me- lainkan lobang sebesar ujung jarum yang meluluskan cahaya untuk penyinaran. Gambar yang dihasilkan tentunya ku- rang jelas dikarenakan tidak ada lensa. Bahan peka cahaya cikal bakal film sudah diketahui orang sebelum abad ke 12. Seorang ahli kimia Arab bernama Zuber telah mene- mukan perak nitrat yang peka cahaya. Di abad ke 13 Albertus Magnum telah me- nulis tentang perak nitrat itu. Tahun 1727 Dr. Johan Heinrich Schulze menemukan pencampuran perak nitrat de- ngan kapur yang peka cahaya dengan menghasilkan warna merah tua menjadi lembayung hijau. Kira-kira ada pada tahun 1777 seorang bangsa Swedia bernama Karl Scheele mene- mukan reaksi garam perak dengan sinar yang meng- hasilkan gambar yang pempu- nyai kesan naturalis. Pada tahun 1802 Thomas Wedgwood bangsa Inggris menemukan metode pemin- dahan gambar yang terdapat di bidang kaca ke atas kertas hanya sifatnya sementara, ka- rena setelah kena sinar gam- bar tersebut hilang. Pada tahun 1816 di Perancis Joseph Nicephore Niepce mencoba D esain Grafis K omunikasi 160 Gambar 7.141: Bagimana cara membuka dan menutup film pada kamera view menggabungkan antara kame- ra yang dilengkapi lensa dengan berbagai jenis bahan kimia. Pada waktu itu ia telah berhasil membuat gambar negatif dengan cahaya di atas kertas peka cahaya. Pada tahun 1822 ia telah meng- hasilkan gambar positif yang permanen dengan jalan men- cetak. Louis Jacques M. Daguerre pada tahun 1826 menemukan proses daguer-reotipi, merupa- kan tembaga yang disinari dalam kamera, lalu diuapi air raksa dalam tabung akan menghasilkan gambar. Pada 15 Juni 1839 raja Louis Philipe memberi hadiah se- bagai penemuan baru. Di Amerika, George Eastman mulai kariernya di bidang fotografi sebagai tukan plat, yaitu kaca yang diolesi dengan gelatin sebagai bahan peka cahaya. Dalam tahun 1879 berhasil membuat alat dalam kapasitas banyak, dan tahun 1888 ia memasarkan kamera bok merk Kodak. Pada tahun 1891 ia telah menjual gu- lungan film yang dimasukkan ke dalam kamera untuk mengabadikan obyek dengan cara memotret yang bernama ”kodak”. Jenis kamera ini, pada tahun 1930-an sudah mulai menyebar di Indonesia. Pada umur 77 tahun Eastman memiliki perusahaan besar bernama Eastman Kodak Company, yang akhirnya bunuh diri. Dalam surat wasiatnya ia menulis; “My work is done, why wait ?”, yang artinya ”pekerjaanku telah selesai, apa yang ditunggu lagi ?”. Pada tahun 1932, Edwin Herbert Land membangun laboratorium bersama Wheel- wright untuk mengembangkan teknologi lensa filter polarisasi pada kaca dan kamera, hingga berkembang menjadi Polaroid Corporation. Akhirnya pada 21 Februari 1947 menciptakan kamera dan film instan yang disebut Land Camera. Kamera yang secara otomatis ini D esain Grafis K omunikasi 161 Gambar 7.142: Jenis kamera SLR memproses kertas film yang dimasukkan ke dalam kamera melalui proses develop secara instan akan terlihat gambar yang telah di potret. Pada tahun 1936, Exakta pertama kali yang mempe- lopori munculnya kamera SLR 35 mm. Kemudian tahun 1948 Hasselblad membuat kamera dengan format medium ko- mersial pertama. Perkem- bangan ini juga diikuti oleh bangsa Jepang dan Jerman, hingga akhirnya terciptanya kamera Contax dengan sistem lensa dan prisma sebagai acuan perkembangan kamera saat ini. Perkembangan teknologi foto- grafi sungguh luar biasa cepatnya, seperti munculnya kamera digital sebagai per- kembangan kamera SLR. Munculnya kamera digital didasari oleh suatu keprak- tisan dan pengembangan teknologi, sebagai contoh dalam penangkapan gambar menggunakan data-data biner atau digital, bukan analog lagi.

d. Proses Persiapan

1 Pengetahuan Alat Fasilitas Dalam Kamera SLR Single Lens Reflex ¾ Lensa Lensa adalah peralatan utama dalam sebuah pelatan kamera. Lensa merupakan sebagai ”mata” dalam kamera, bila kena embun dan kotoran akan mengaburkan pandangannya. Lensa mem[unyai pusat ca- haya yang disebut fokus, jarak antara fokus dengan garis lensa disebut panjang fokus, seperti panjang fokus 50 mm berarti yang digunakan adalah lensa 50 mm. Lensa dalam kamera terdiri dari beberapa jenis, yaitu: x Lensa normal Lensa ini memiliki efek pan- dangan mata kita yang biasa ditandai angka 45 sd 65 mm di bagian depan atau samping lensa. Jenis lensa ini hampir selalu terpasang dalam ka- mera standar, dan paling enak D esain Grafis K omunikasi 162 Gambar 7.143: Berbagai jenis lensa digunakan dengan hasil nor- mal tidak distorsi. x Lensa sudut lebar wide Lensa jenis ini memiliki sudut pandang yang lebih besar dengan mata kita, yang sering ditandai dengan angka 35 mm ke bawah. Lensa ini biasa digunakan untuk memotret pemandangan karena dapat membuat gambar lebih luas dari pandangan mata, hanya saja memiliki efek distorsi cukup tinggi. Lensa ini sering digunakan untuk pemotretan calon haji yang membutuhkan foto dengan mengutamakan wajah lebih lebar dan jelas. x Lensa dengan sudut sem- pit tele Lensa yang ditandai angka 70 mm ke atas ini memiliki sudut pandang yang sempit yang memberikan efek obyek jauh menjadi dekat. Jenis lensa ini sering digunakan untuk me- motret moment olah raga atau close up yang tidak perlu men- dekatkan obyek. x Lensa zoom Lensa ini lebih fleksibel, karena memiliki fungsi ganda bisa obyek dekat maupun obyek jauh yang memiliki angka 28-70 mm, 80-200 mm, dan sebagainya. ¾ Tombol Penekan Tombol penekan merupakan tombol pelepas rana, yang digunakan untuk membuka dan menutup rana dalam menangkap obyek pada waktu pemotretan. ¾ Angka Penunjuk Film Angka penunjuk dalam ka- mera merupakan alat penun- juk jumlah penggunaan film yang digunakan dalam pe- motretan. ¾ Engkol Pemutar Film Engkol pemutar berfungsi untuk memutar atau meng- gerakkan memajukan film agar film bisa digunakan lagi untuk pemotretan suatu obyek. ¾ Kaki Elektronik Kaki elektronik merupakan sebagai tempat lampu flash dalam pemotretan obyek yang membutuhkan cahaya penyi- naran. ¾ Jendela Pengamat Jendela pengamat atau view finder adalah sarana untuk membidik suatu obyek berdasarkan komposisi dan