Proses Persiapan Ilustrasi Teknik Fotografi a. Karya Fotografi sebagai
D esain Grafis K omunikasi
165
Gambar 7.145: Fasilitas dalam kamera SLP
Angka dimulai dari B, 1, 2, 4, 8, 15, 30, 60, 125, 250, 500,
1000, 2000, 4000, dsb. B bulb bila menghendaki hasil
foto beru-pa lintasan obyek foto, adapun angka menunjuk-
kan per detik, seperti 11 detik, 1500 detik, 12000 detik dan
sebagainya.
¾ Tombol Pemutar Balik Film Tombol pemutar balik film
terletak di bawah kamera yang berfungsi untuk melepaskan
gigi roll agar bisa menggulung film yang sudah dipergunakan
dengan cara menekan tombol. ¾ Lubang
Ulir Lubang ulir berfungsi untuk
memasang tripod atau lampu kilat flash besar agar dalam
pengambilan obyek tidak goyah.
¾ Gelang Selektor Gelang selektor merupakan
alat untuk memilih kepekaan film yang digunakan dalam
memotret. Gelang selektor terdapat tulisan ASADIN de-
ngan angka-angka, yaitu 25, 50, 100, 200, 400, 800, 1600,
3200, dan 6400, kesemuanya ini dipilih berdasarkan penen-
tuan kepekaan film yang digunakan dalam pemotretan.
D esain Grafis K omunikasi
166
¾ Kunci Pembuka Film Kunci pembuka film yang
terletak di bagian atas kamera, dengan cara menarik ke atas
sehingga kunci terlepas dan tutup di belakang kamera bisa
dibuka untuk mengirime- ngambil kaset film.
¾ Rana Celah Ranah celah merupakan rana
yang berupa celah yang disebabkan oleh gerakan ra-
nah di depan film sesuai dengan lambatcepatnya sutter
speed. Ranah celah terdapat di bagian belakang kamera
yang membuka-menutup saat tombol kamera ditekan.
Jenis rana celah ada dua, yaitu horizontal cloth dan
vertical cloth. Horizontal cloth adalah rana celah yang ber-
gerak membuka dan menutup dari arah kiri ke kanan,
sedangkan vertical cloth ada- lah yang membuka dan
menutup seperti jendela dari atas ke bawah. Rana celah ini
akan membuka-menutup de- ngan cepat bila menggunakan
1400, bergerak sedang bila menggunakan 130, dan akan
lamabat bila menggunakan ¼, atau ”B” bila menghendaki
lamanya membuka-menutup sesuai dengan yang dike-
hendaki.
¾ Tempat Memasang Kaset Film
Tempat memasang kaset film terletak di bagian belakang
kamera, bila dibuka akan kelihatan dua spulboom film
kanan dan kiri.
Fasilitas Dalam Kamera Digital
Kamera digital SLR meru- pakan kamera yang sering
digunakannya, karena diang- gap fasilitasnya lebih lengkap
dan baik. Kamera digital me- rupakan kamera yang tidak
menggunakan film, melainkan menggunakan micro chip seni
konduktor yang disebut char- ged couple device CCD yang
membentuk gambar pada kamera.
Cara kerjanya, CCD menang- kap obyek melalui cahaya lalu
diubah menjadi titik-titik kecil yang berubah jadi foto. Titik-
titik inilah yang mempengaruhi bagus atau tidaknya sebuah
foto, karena makin banyak titik-titiknya berarti makin padat
yang berarti pula hasil fotonya lebih bagus dan yaitu reso-
lusinya tinggi.
Karena tidak ada film negatif, maka pada kamera digital
terdapat penyimpangan hasil pemotretan yang disebut card.
Kemampuan card ini dipe- ngaruhi oleh kemampuan ka-
mera. Bila menggunakan foto yang bagus, maka ke-
mampuan card menjadi sedikit Sebaliknya bila menggunakan
kamera ukuran kecil, maka cardnya bisa digunakan untuk
menyimpan hasil jepretan lebih banyak.
D esain Grafis K omunikasi
167
Gambar 7.146: Fasilitas kamera digital SLR
D esain Grafis K omunikasi
168
Gambar 7.147: Kamera digital SLR
Keuntungan jenis kamera ini antara lain:
x Kamera lebih fleksibel untuk berbagai keperluan baik
untuk mengambilan jarak dekat maupun jarak jauh
x Baterai kamera digital sa- ngat kuat, bisa untuk men-
dokumentasikan ribuan gam- bar yang diambil.
x Komposisi obyek benar- benar nyata dan sudak dapat
dilihat langsung. x
Dapat mengoreksi hasil gambar, karena tampak pa-
da monitor.
Kelemahan jenis kamera ini antara lain:
x Kamera digital mempunyai lensa 200 mm setara lensa
kamera biasa 300 mm, sehingga cakupan lensa
lebih jauh. x Sulit penampilkan doble
expose dalam satu frame. x Tidah mempunyai dokumen
film negatif, yang ada hanyalah mentranfer ke CD.
2 Alat Pendukung
¾ Lampu blitz
Flash
Lampu blitz Flash meru- pakan alat yang berfungsi
untuk menambah memberi cahaya pada obyek yang akan
dipotret, seperti obyek di dalam rumah atau malam hari.
Bila kita tidak tepat dalam penggunaan lampu blitz
akibatnya fatal, karena obyek yang dipotret tidak sesuai
yang tampil pada film, seperti gambar obyek tidak muncul
atau sebagian kecil saja yang muncul.
Rata-rata kamera selalu memberi kode tertentu dalam
skala kecepatan rana bertu- liskan angka 60 atau 125
tanda ”silang” atau simbol ”petir” berwarna merah. Ini
menunjukkan bahwa bila da- lam pemotretan penggu-naan
lampu blitz supaya disesuai- kan nomor tersebut. Pengeta-
huan lain, yaitu, sebelum penggunaan lampu blitz se-
baiknya harus mempelajari karakternya dari buku petunjuk
atau membaca perintah ukur- an di sisi belakang lampu blitz.
D esain Grafis K omunikasi
169
JARAK ASA
1,7 m 2,5 m
3,5 m 5 m
ASA 100 11
8 5,6
4 ASA 200
16 11
8 5,6
ASA 400 22
16 11
8 Dan seterusnya
Gambar 7.148: Blitz
Gambar 7.149: Pemotretan menggunakan tripod
¾ Tripod Sandaran atau penyangga ka-
mera, yang dibutuhkan untuk mencegah goncangan dan
getaran kamera kamera shake terutama dalam pemo-
tretan lebih lama dari 130 detik adalah tripod atau
kakitiga. Tripod mempunyai tiga kaki
dalam berbagai ukuran dan kontruksi yang digunakan
untuk pemotretan menggu- nakan waktu penca-hayaan
atau kecepatan lama supaya gamabat tidak kabur, seperti
pemotretan di malam hari atau pemoteran makro untuk men-
capai dept of field.
D esain Grafis K omunikasi
170
Gambar 7.150: ASA pada film
¾ Filter Filter merupakan aksesoris
yang berfungsi menyaring cahaya, seperti filter merah,
biru, kuning, hijau dan seba- gainya. Adapun filter yang
melindungi lensa terhadap kotoran, gesekan, dan ben-
turan adalah filter ultra violet dan sky. Filter berbentuk bulat
lingkaran atau berbentuk kotak yang menggunakan ring
adapter yang dipasang di kamera depan lensa. Bila akan
memasang filter, maka ukuran diameternya harus sama de-
ngan lensa. Filter sangat jarang digunakan dalam bi-
dang kurnalistik, karena dianggap rekayasa atau ma-
nupali gambar.
¾ Film Film merupakan bahan yang
menangkap atau peka caha- ya, yang terdiri dari dua unsur
plastik celluloid dan emulsi emulsion. Makin besar unsur
plasik dan kadar emulsinya, maka film sulit ditembut
cahaya atau kurang pekan, seperti ASA 100.
Lain Halnya dengan ASA 400 yang mem-punyai kandungan
plastik tipis dan emulsi kurang pekat lebih cepat dan mudah
menangkap peka cahaya. Jenis film ini sangat bergeda
dengan film yang dipasang di kamera digital. Film yang
digunakan dalam kamera digital adalah sebuah media
lempengan sebagai penympan data, yaitu compact flash.
x ASA ASA singkatan dari American
Standart Association, merupa- kan nama sebuah kantor
penentu norma standart dari berbagai macam bahan yang
dipergunakan industri, seperti kecepatan reaksi film setelah
kena cahaya. Kategori kece- patan film, antara lain:
o ASA 32 -- 100, merupakan
film kepekaan lambat rendah
o ASA 200 -- 800, merupa-
kan film kepekaan sedang o
ASA 1000 -- 3200 ke atas merupakan ke-lompok film
kepekaan tinggi.
Makin rendah kepekaan film ASA akan menghasilkan
detail obyek yang tajam, dan warna yang bagus, seperti
wajah, produk, perhiasan, dan sebagainya. Hanya saja jenis
film ini diperlukan penca- hayaan yang cukup, maka bila
D esain Grafis K omunikasi
171
Gambar 7.151: Posisi Vertikal
pemotretan sebaiknya dilaku- kan di luar dengan cahaya
matahari yang cukup. Film dengan kepekaan sedang
mempunyai detail dan keta- jaman terbatas, maka bila
pemotretan sebaiknya dilaku- kan di tempat yang teduh, di
dalam ruangan perlu bantuan lampu blits. Film kepekaan
tinggi sangat sesuai dengan obyek kecepatan tinggi,
seperti memotret olah raga, fashion show, dan cahaya
rendah.
x DIN DIN singkatan dari Deutsche
Industrie Narmung, merupa- kan penerapan kecepatan film
di Jerman. Film-film Jerman biasa ditulis dengan ASA dan
DIN. Film yang dipakai di siang hari merupakan film cepat,
sedangkan yang dipa-kai malam hari adalah film lambat,
atau film cepat de-ngan menggunakan lampu kilat
flash.