Penghapus Bahan dan Peralatan

D esain Grafis K omunikasi 229 Gambar 8.13: Putaran proyeksi sebuah balok Gambar 8.14: Penarikan balok ke arah camping pada proyeksi orthogonal kecuali posisinya, sebab sumbu tersebut letaknya tegak lurus pada bidang dimana benda itu dipro- yeksikan. x Jarak-jarak yang sejajar sumbu putaran tidak beru- bah, sebab jarak-jarak ini sejajar dengan bidang yang diproyeksikan.

4. Menggambar Proyeksi

Bukaan Metode ini digunakan untuk menemukan bentuk dan ukur- an permukaan benda-benda geometris berongga hallow yang dibuat dari bahan lem- pengan pembentuk bidang, misalnya kubus, balok, prisma, silinder, kerucut, dan sebagai- nya. Metode ini memproyeksikan suatu bentuk benda dengan cara memindahkan bentuk dan ukuran bagian permukaan benda ke atas sebuah bidang datar. Bidang bukaan pola sangat penting peranannya dalam memproduksi benda- benda, karena sebelumnya harus terlebih dahulu membuat D esain Grafis K omunikasi 230 Gambar 8.15: Konruksi bukaan pada sebuah kubus dan prisma segi tiga Gambar 8.16: Proyeksi isometris lurus dan putaran sudut 45° pada sebuah balok pola agar lebih efisien bahan, waktu, dan penggunaan alat yang tepat. Secara teknis, bukaan bisa dibuat pada salah satu bidang proyeksi orthogonal dengan cara menarik garis bukaan yang berfungsi sebagai garis ukur. Pada garis bukaan ini diukurkan bagian-bagian dari pola yanga akn dibuat, kemudian dikontruksikan de- ngan sistematis garis-garis proyeksi.

5. Menggambar Proyeksi

Isometri Isometri merupakan metode proyeksi yang menggunakan sistem putaran. Metode ini merupakan metode tiga di- mensi yang paling banyak dipakai. Pada metode isometri, ukuran benda diterapkan pada proyeksi isometris yang diker- jakan dalam kerangka tiga garissumbu yang bertemu dalam satu titik. D esain Grafis K omunikasi 231 Gambar 8.17: Pemutaran kubus dalam proyeksi isometris Masing-masing membuat su- dut yang sama 120º, satu dari tiga sumbu selalu vertikal. Titik pertemuan tiga sumbu adalah titik ukur sebagai titik permulaan untuk semua ukran, sedangkan semua ketiga garis sumbu merupakan garis ukur. Gambar 1a: Menunjukkan pro- yeksi lurus dari sebuah kubus. Kemudian kubus diputar pada sumbu vertikal hingga letak- nya berubah dengan putaran sebanyak 45º gambar 1b. Tampak depan dan tampak samping dari sebuah kubus yang diputar, masing-masing dua persegi empat sama be- sarnya akan berdempetan yang akan menghasilkan ke- san tiga dimensi gambar 1c. Perbandingan dalam gambar proyeksi isometri kadang juga diterapkan untuk memper- besar benda agar lebih detail dan jelas. Penerapan metode ini garis-garis lebih pendek dengan mengukur langsung dengan skala, hanya hasil gambarnya tidak sebagus de- ngan metode yang lain.

D. Dasar-dasar Menggam- bar Perspektif

Gambar perspektif adalah sebuah gambar bentuk yang statis, terikat pada waktu, dan dilihat dari titik pandang tertentu. Teknik menggambar dengan satu atau beberapa titik hilang sebagai acuan dalam menentukan sudut dari obyek gambar. Begitu kita menetapkan titik pandang, maka bidang pan- dangan normal mengembang menjadi sebuah kerucut yang memancar dari mata. Kerucut pandangan ini terdiri dari beberapa garis pandang yang memusat menjadi sumbu utama. Kerucut pandangan ini dijadikan sebagai pedoman penentu titik pandangan seba- gai batas gambar perspektif. Jika kita memperhatikan se- buah kubus, tentu akan me- nemukan kumpulan tiga garis, yaitu garis sejajar, garis vertikal, dan garis horisontal. Kumpulan garis mempunyai titik hilang dalam perspektif. Berdasarkan hukum konve- ngensi atau titik pandang, kita dapat mengatakan bahwa perspektif terbagi menjadi tiga jenis, yaitu perspektif satu titik mata, dua titik mata, dan tiga titik mata.