Ilustrasi Peraga Ilustrasi sebagai

D esain Grafis K omunikasi 156 1 Konsep Visual Elemen visual media cetak sangat berkaitan erat dengan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa gambar. Visu- al merupakan pengetahuan dasar dalam merancang, dibutuhkan pemahaman ten- tang asas-asas perancangan dalam mengatur elemen- elemen rupa; seperti keseim- bangan balance, kesatuan unity, irama, dan kesela- rasan harmony, dan makna dari simbol bahasa rupa yang ditampilkan. Termasuk di dalamnya pertimbangan kon- sep visual, yaitu pemilihan teknik penyajian yang meliputi; illustrasigambar foto. 2 Konsep Verbal Ada beberapa faktor yang mendukung terjadinya karya fotografi menjadi karya yang berbobot, antara lain: x Latar belakang Hadirnya karya fotografi dida- sarai oleh suatu kondisi masa keadaan waktu tertentu, apa- kah aturan-aturan, penguasa, larangan-larangan yang me- ngikat, sehingga sangat mem- pengaruhi di dalam hadirnya gambar foto. Sebagai contoh karya fotografi yang disosi- alisasikan dalam media ko- munikasi sebelum adanya RUUAPP dan yang sekarang masih hangat-hangatnya men- jadi retorika media. Maka karya fotografi dalam hal ini bisa mewakili peristiwa atau kejadian yang ada di masa- masa tersebut. x Obyek Obyek dalam karya fotografi seringkali dijadikan suatu simbol, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tam- pilan obyek inilah yang sering mempengaruhi bobotnya su- atu karya fotografi, sehingga ada anggapan bahwa faktor obyeklah yang dominant da- lam sebuah gambar foto. Pengambilan obyek yang sulit, jarang ada, atau belum ada sehingga orang akan terpe- rangah, heran, geleng-geleng kepala, yang akhirnya hormat memberi acungan jempol ke- dua tangannya terhadap gambar foto yang dilihatnya. x Fungsi Dalam segi fungsi, selalu ada suatu pertanyaan. Untuk apa karya fotografi difungsikan?. Apakah gambar foto untuk dokumentasi keluarga, jurna- listik, arsitektur, seni, desain, dan sebagainya. Maka dalam pengambilan gambar foto harus diarahkan, mempunyai tujuan nyata kearah fungsi terapan terhadap karya tersebut. x Kesan Kesan yang dimaksud adalah sesuatu yang terkandung da- lam karya fotografi. Tampilnya gambar foto tidak hanya memberikan kesan kepuasan D esain Grafis K omunikasi 157 saja, tetapi yang paling uatama adalah kesan audient terhadap tampilnya gambar foto, seperti kesan siang, malam, sedih, senang, lucu, tenang, jelek, dan lain-lain. x Pesan Faktor pesan merupakan sesuatu informasi yang dalam pada suatu karya fotografi. Hadirnya pesan didasari oleh sesuatu hal yang ada di benak fotografer lalu dihadirkan dalam suatu karya. Bagai- mana fotografer melihat suatu masalah, gejala, kejadian, peristiwa, atau kelebihan yang pernah lihat yang diwujudkan ke dalam gambar foto. Biasanya pesan ini bisa me- ngarah kearah informasi, himbauan, peringatan, dan larangan yang ditujukan ke- pada audient masyarakat. x Warna Warna merupakan faktor yang dominan dalam tampilan suatu karya fotografi. Orang akan tertarik pada karya fotografi bisa juga melalui warna yang dapat mencerminkan suasana hati bagi yang melihatnya. Warna dalam karya fotografi bisa ditampilkan pada back- ground atau pada obyek gambar foto. Jenis warna yang ditampilkan jelas mem- punyai maksud dan tujuan dalam komunikasi, sesuai dengan fungsi informasi yang disampaikan. Warna gambar foto dalam karya grafis bisa mewakili sebagai identitas budayatradisi, rasa psikologi, dan sebagai penunjuk produk. Bila diperhatikan dalam per- karya grafisan media cetak, karya fotografi dapat dikate- gorikan menjadi dua kelom- pok, yaitu karya yang di- tampilkan dengan pendekatan rasional dan pendekatan emosional. 3 Pendekatan Rasional Karya fotografi dalam karya grafis dengan pendekatan rasional sering ditampilan da- lam masmedia berita ringan. Karya fotografi seakan ingin memberikan segalanya agar audience lebih cepat mema- hami karya. Adapun karya fotografi dengan pendekatan rasional, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: x Secara visual, karya fotografi sering ditampilkan apa adanya, nyata, dan dalam mendramatisir sua- sana sangat ringan. Dalam hal ini audience bila melihat karya fotografi yang ditampilkan langsung mengerti tanpa banyak referen. x Segmen audience yang dibidik adalah masyarakat golongan menengah ke bawah, dengan kefaham- an yang lugu dalam menerima karya fotografi yang ditampilan dalam karya grafis cetak. D esain Grafis K omunikasi 158 Gambar 7.139: Begitu rumitnya memotret pada masa lalu x Karya fotografi menampil- kanmenampakkan secara nyata suatu produk yang dipromosikan. Ditampak- annya nyata produk ini dikarenakan produk yang diinformasikan merupakan produk baru. 4 Pendekatan Emosional Karya fotografi dalam karya grafis dengan pendekatan emosional merupakan karya yang agak aneh, dan karya yang sangat jauh berbeda dengan pendekatan rasional. Karya fotografi yang ditam- pilkan, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: x Merupakan karya fotografi yang didak semua orang memahami secara lang- sung, karena begitu jauh- nya gambar foto yang ditampilkan ke pada audi- ence. Jauh dari yang biasa, bukan hanya seke- dar gambar, dan dalam mendramatisir sangat ting- gi. Dalam mengamati gambar foto biasanya tidak langsung satu kali memahami arti yang ter- kandung di dalamnya, tetapi dua atau tiga kali dalam mengamatinya baru bisa menjawab apa yang dimaksudkan dalam gam- bar foto. x Segmen audience yang dibidik dalam tampilan karya fotografi ini adalah masyarakat golongan me- nenagah ke atas yang mempunyai pendidikan dan kefahaman yang tinggi terhadap karya foto. x Karya fotografi dalam menampilkan produkjasa tidak begitu ditonjolkan. Biasanya teknik ini sering dikalukan oleh perusahaan besar yang mempunyai citra legendaris, atau pro- duk yang sudah lama dikenal masyarakat.

c. Sejarah Fotografi

Fotografi berasal dari kata Yunani ”phos” dan ”graphein” yang berarti ”menulis dengan cahaya, atau membuat gam- bar dengan alat optis dan sinar. Secara teknis, gambar diterima oleh film yaitu bahan peka cahaya yang mengha- silkan gambar negatif, selan- jutnya ditransfer ke kertas foto untuk menghasilkan gambar positif. Fotografi seperti yang kita kenal ini adalah hasil pertemuan di bidang ilmu alam yang menghasilkan kamera dan bidang ilmu kimia yang menghasilkan film. D esain Grafis K omunikasi 159 Gambar 7.140: Jenis kamera view Munculnya kamera obscura yang berarti kamar gelap pada awalnya disebabkan oleh cahaya yang dihasilkan oleh lubang kecil dalam sebuah ruangan gelap berupa baying- bayang yang dihasilkan dari lubang tersebut dalam posisi keadaan terbalik dari atas ke bawah dan sebaliknya. Gio- vanni Battista Della Porta merupakan orang pertama yang melengkapi camera obs- cura dengan sebuah lensa sederhana. Ditemukannya pinhole camera atau lubang jarum, merupakan alat untuk memotret berupa sebuah kotak yang tertutup dengan sebuh lobang pada satu dindingnya. Pada kemera ini tidak terdapat lensa, me- lainkan lobang sebesar ujung jarum yang meluluskan cahaya untuk penyinaran. Gambar yang dihasilkan tentunya ku- rang jelas dikarenakan tidak ada lensa. Bahan peka cahaya cikal bakal film sudah diketahui orang sebelum abad ke 12. Seorang ahli kimia Arab bernama Zuber telah mene- mukan perak nitrat yang peka cahaya. Di abad ke 13 Albertus Magnum telah me- nulis tentang perak nitrat itu. Tahun 1727 Dr. Johan Heinrich Schulze menemukan pencampuran perak nitrat de- ngan kapur yang peka cahaya dengan menghasilkan warna merah tua menjadi lembayung hijau. Kira-kira ada pada tahun 1777 seorang bangsa Swedia bernama Karl Scheele mene- mukan reaksi garam perak dengan sinar yang meng- hasilkan gambar yang pempu- nyai kesan naturalis. Pada tahun 1802 Thomas Wedgwood bangsa Inggris menemukan metode pemin- dahan gambar yang terdapat di bidang kaca ke atas kertas hanya sifatnya sementara, ka- rena setelah kena sinar gam- bar tersebut hilang. Pada tahun 1816 di Perancis Joseph Nicephore Niepce mencoba