Kertas Bahan dan Peralatan

D esain Grafis K omunikasi 226 Gambar 8.7: Proyeksi orthogonal sistem Amerika dan sistem Eropa

C. Dasar-dasar Meng- gambar Proyeksi

Teknik menggambar dengan pendekatan teori proyeksi kemudian dikenal sebagai teori proyeksi sistem Amerika atau Eropa. Gambar proyeksi umumnya memiliki penam- pakan depan, samping kiri, samping kanan, belakang, atas, dan jika diperlukan juga bawah dari suatu benda yang diproyeksikan tegak lurus pada satu bidang datar. Proyeksi mempunyai obyek, garis pro- yeksi, dan bidang gambar, sedangkan obyek selalu dipro- yeksikan pada bidang gambar kertas. Proyeksi merupakan bagian terpenting dalam teknik meng- gambar, karena desainer grafis akan lebih mudah men- jelaskan idea dan hasil kar- yanya.

1. Menggambar Proyeksi

Orthogonal Orthogonal berasal dari ba- hasa Latin; “Pro” yang artinya kedepan, “Jacere” berarti me- lemparkan, dan “Ortho” artinya lurus, vertikal. Proyeksi ortho- gonal merupakan dasar dari hamper semua metode yang dikenal dalam gambar teknik. Proyeksi orthogonal dipakai untuk memperlihatkan bentuk sebenarnya dari sebuah ben- da dari berbadai posisi dengan cara menarik garis-garis proyeksi lurus terhadap dua atau lebih bidang proyeksi. Tujuan dari metode ini antara lain: x Menemukan ukuran sebe- narnya dari sepotong garis atau bagian garis x Menemukan garis luar out- line dari sebuah bidang x Menemukan titik tembus suatu garis pada bidang x Menemukan bentuk sebe- narnya dari permukaan sebuah bidang Ada dua jenis proyeksi ortho- gonal, yaitu sistem Amerika dan sistem Eropa. Sistem Amerika terdiri dari enam bidang proyeksi, yaitu depan, belakang, samping, atas dan bawah yang berbentuk sebuah kotak sebagai tempat benda yang akan diproyeksikan. Secara teknik menggunakan enam bidang yang ditarik garis proyeksi tegak lurus meng- hasilkan gambar tampak de- pan, tampak belakang, tampak samping sisi kiri, tampak samping sisi kanan, tampak atas, dan tampak bawah. D esain Grafis K omunikasi 227 Gambar 8.8: Proyeksi orthogonal sistem Eropa yang menggunakan sumbu X-Y sebagai sumbu perputaran bidang proyeksi Gambar 8.9: Beberapa alternatif perletakan gambar proyeksi Gambar 8.10: Penggunaan proyeksi orthogonal pada industri mobil Dari ke lima dari enam dibuka, diputar, dan dirubah letaknya menjadilah bidang ke enam. Semua bidang ini akan meng- hasilkan gambar yang sama dari sudat pandang yang berbeda yang dibatasi oleh garis-garis proyeksi. Lain halnya dengan sistem Eropa yang hanya menggu- nakan tiga bidang proyeksi, yaitu tampak depan, tampak samping, dan tampak atas. Sistem ini sering kita gunakan, karena praktis, dan sudah bisa mewakili suatu obyekbenda. Dalam gambar teknik dikenal sebagai gambar tampak de- pan potongan depan, tampak samping potongan samping, dan tampak atas potongan atas. D esain Grafis K omunikasi 228 Gambar 8.11: Contoh irisan section pada sebuah benda Gambar 8.12: Contoh irisan section cangkir

2. Menggambar Proyeksi

Irisan Gambar irisan section dibuat untuk memperlihatkan bagian dalam sebuah benda, yaitu materialnya, isinya, detailnya bentuk, maupun konstruksi- nya. Bila benda yang bentuk- nya sederhana, detailnya bisa digambar dengan mengguna- kan garis putus-putus di atas gambar benda, namun bila bendanya rumit maka dibutuh- kan garis putus-putus yang begiru banyak dan rumit. Garis irisan dipergunakan secara sistematis dengan pembedaan ketebalan garis tertentu, se- perti garis irisan selalu lebih tebal dari garis tampak. Secara teknis, benda diiris oleh sebuah bidang proyeksi pada bagian-bagian penting benda dari tiga macam posisi, yaitu penggalan, irisan hori- sontal, dan irisan vertikal. Ben- da yang sederhana san simetris, penggalan atau irisan dapat dibuat dengan garis semu panthom lines atau bisa diwakili setengah benda, adapun setengah sisanya tetap gambar tampak.

3. Menggambar Proyeksi

Putaran Metode putaran revolution merupakan cara proyeksi yang ingin memperlihatkan dimensi suatu benda agar lebih jelas dengan cara merubah posisi- nya dalam gambar proyeksi orthogonal. Perubahan posisi dilakukan dengan cara me- mutar benda melalui tiga sumbu putaran, yaitu: Sumbu tegak lurus pada bidang horisontal, sumbu tegak lurus pada bidang vertikal, dan sumbu tegak lurus pada bidang samping. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode putaran ini, ialah: x Proyeksi dari benda yang tegak lurus dengan sumbu putaran, tidak berubah D esain Grafis K omunikasi 229 Gambar 8.13: Putaran proyeksi sebuah balok Gambar 8.14: Penarikan balok ke arah camping pada proyeksi orthogonal kecuali posisinya, sebab sumbu tersebut letaknya tegak lurus pada bidang dimana benda itu dipro- yeksikan. x Jarak-jarak yang sejajar sumbu putaran tidak beru- bah, sebab jarak-jarak ini sejajar dengan bidang yang diproyeksikan.

4. Menggambar Proyeksi

Bukaan Metode ini digunakan untuk menemukan bentuk dan ukur- an permukaan benda-benda geometris berongga hallow yang dibuat dari bahan lem- pengan pembentuk bidang, misalnya kubus, balok, prisma, silinder, kerucut, dan sebagai- nya. Metode ini memproyeksikan suatu bentuk benda dengan cara memindahkan bentuk dan ukuran bagian permukaan benda ke atas sebuah bidang datar. Bidang bukaan pola sangat penting peranannya dalam memproduksi benda- benda, karena sebelumnya harus terlebih dahulu membuat