Suasana Motif Obyek Ilustrasi

D esain Grafis K omunikasi 138 Gambar 7.121: Berubahnya wujud dalam proses menggambar karikatur Gambar 7.122: Perlu model dalam pembuatan tokoh jagoan dalam komik Disimpulkan bahwa karika- tur adalah analisis filsafat dengan kritikan tajam yang disampaikan melalui dis- torsi kelucuan yang dihu- bungkan dengan sejarah waktu.

b. Komik

Komik merupakan cerita ber- gambar yang sangat dise- nangi oleh semua lapisan masyarakat karena berisi ce- rita ringan dan keindahan gambar yang ditampilkan. Penampilan komik dengan de- formasi bentuk wayang yang mengarah pada stilasi peng- gayaan hias dengan ungkap- an simbol-simbol perwatakan serta isi cerita yang penuh dengan kandungan pelajaran, pandangan hidup, petuah, kritikan, sindiran, serta humor. Dalam perkembangan tekno- logi dan globalisasi, bangsa kita banyak dipengaruhi oleh negara-negara Barat dan Jepang. Teknologi pembuatan komik misalnya banyak yang mengambil dari negara maju tersebut dalam hal detail dan corak maupun struktur gam- bar. Agar dalam proses pe- ngerjaan komik bisa lebih mengena dan mendalam, ma- ka perlu model orang sebagai model baik wajah, fisik, maupun sifatnya. Ada dua aspek yang terkait dalam masalah tersebut, yaitu Teknologi Industri sebagai perangkatnya, serta gambar komik sebagai programnya. D esain Grafis K omunikasi 139 Gambar 7.123: Punakawan sebagai salah satu alternatif penggalian potensi lokal dalam pengembangan komik Nasional Idonesia dalam hal teknologi jelas ketinggalan cukp jauh, namun dalam hal berkarya komik sebenarnya tidak ke- tinggalan. Seperti yang be- redar sekarang ini tampaknya banyak didominasi karya ko- mik-komik luar khususnya komik Jepang, lain halnya de- ngan komik Indonesia malah makin surut. Agar bangsa Indonesia se- nang dengan karyanya sendiri khususnya komik, maka perlu adanya informasi terhadap komik Indonesia dan memper- banyak bacaan anak-anak yang mengacu ceritalegenda bernuansa kebangsaan. Ber- akar pada budaya sendiri, di- harapkan komik Indonesia lebih mempunyai warna, wa- jah, citra Indonesia di tengah kancah perkomikan dunia. 1 Wayang sebagai Pijakan Komik Indonesia Wayang asalnya dari India dan tersebar melalui ajaran Hindu hingga sampai ke Nusantara Indonesia. Wayang diselaras- kan dengan peri kehidupan dan dikembangkan, sehingga muncul tokoh-tokoh wayang asli Nusantara, antara lain tipe komik Semar, Gareng, Petruk, Bagong, Togog, Sarawita, Cantrik Janaloka, Patuk, Tem- bara, Cucakrawun, mBilung, Limbuk, Cangik dan seba- gainya. Ditambah tokoh-tokoh yang berbeda karakter seperti Buto Cakil, Buto Terong, Buto Rambut Geni, Buto Jurang- grawah, Buto Dadungawuk, Wewe Gombel, Tong-tong Bolong, Wedon, Keblak dan lain sebagainya. D esain Grafis K omunikasi 140 Wayang merupakan simbol yang mengungkapkan perwa- takan maupun pandangan hi- dup seseorang, seperti keju- juran, kebenaran, keadilan, kemurkaan, kepahlawanan, kejahatan, kesusilaan, mau- pun problematika manusia yang sulit diungkapkan. Se- mua perwatakan ini tercermin dalam bentuk mata, mulut, hidung, warna wajah, maupun gaya sikap wayang yang berbeda-beda. Wayang Purwa merupakan hasil karya Pujangga-pujang- ga asli Nusantara yang sudah berabad-abad lalu, jauh sebe- lum didatangi orang barat dijajah. Tokoh Punakawan sudah ada sejak jaman Kera- jaan Singasari pada abad 13, yang terdapat pada relief Candi Jago menurut kitab Negara Kertagama: Jajaghu di Jawa Timur. Kemudian da- lam sastra Jawa Kuno Manik- maya pada jaman Kerajaan Kartasura abad ke 16, dise- butkan pula tulisan tentang Tokoh Punakawan. Sangat disayangkan, benang- benang emas sejarah Nusan- tara telah banyak putus dan hilang semasa penjajahan Belanda dan Jepang yang kini penjajahan dalam bentuk ba- ru, yaitu penjajahan budaya. Perkomikan Indonesia nam- paknya perlu mengakarkan diri kembali pada budaya Nusan- tara yang dulu berabad-abad berjaya, mandiri, bahkan me- lungkupi seputar Asia Teng- gara, agar tidak tersaput oleh gelombang pengaruh budaya barat dan Jepang melalui aspek universalitas komik. 2 Kaji Banding Garis Wajah Wayang dengan Komik Kajian berikut dilakukan atas dasar aspek kesamaan acuan yaitu gambaran perwatakan dasar manusia yang tercermin pada garis-garis wajah. De- ngan wajah dapat ditemukan banyak tentang kepribadian. Tetapi semua itu merupakan kepingan-kepingan informasi yang tidak boleh diambil se- bagai suatu keseruluhan. Setiap kepingan hanya meru- pakan suatu bagian dari perpaduan yang membuat seseorang unik, menarik, lucu. Sintesa dari ciri-ciri meru- pakan kombinasi yang me- nakjubkan, yang tidak dapat diungkap oleh bagian-bagian dari kombinasi itu yang terjalin secara menarik dengan ciri yang lain. Kaji banding di bawah ini terlihat jelas adanya kesama- an garis-garis wajah pada komik dan wayang. Ini meru- pakan hal yang menakjubkan, seakan terlihat jelas ada suatu jalinan benang merah yang sangat panjang melalui kurun waktu dan putaran sejarah, walaupun kenyataannya ber- beda bangsa dan jaman.