D esain Grafis K omunikasi
129
Gambar 7.103: Garis perspektif selalu dihadirkan
untuk menciptakan gambar yang mempunyai dimensi dan ketebalan
Gambar 7.104: Menggambar ruangan beserta isinya
dengan cara menarik satu titik garis lurus
Garis sebenarnya secara efektif dapat menjelaskan
kualitas bentuk gambar obyek. Di samping itu, garis dapat
berperan lebih abstrak dan konstruktif dalam mengatur
komposisi ruang, ketebalan, dan karakter benda. Garis juga
dapat digunakan untuk mrngukur besar, rupa, dan
skala proporsi, bentuk mau- pun ruang.
b. Manusia
Menggambar manusia tidak jauh berbeda menggambar
berbagai sarana yang ada disekeliling kita, seperti meja,
kursi, atau ruangan-ruangan yang berhubungan dengan
kita, yaitu proporsi atau ukran bandingan. Benda-benda ter-
sebut bila kita gambar tanpa mengukur secara langsung
berapa lebar, panjang, dan tinggi. Cara cepat dan mudah
adalah membandingkan ukur- an satu dengan yang lain
secara proporsional dan pers- pektif.
Pengertian proporsi dari baha- sa Latin ”Proporsio” yang
berarti perbandingan mate- matis ukuran antara bagian
yang satu dengan bagian yang lain berhubungan dengan
keseluruhan. Istilah ini khusus- nya dihubungkan de-ngan
perbandingan matematis dan geometris dari bagian-bagian
tubuh manusia dan perban- dingan masing-masing bagian
dengan masa dan bentuk secara keseluruhan.
Menurut teori proporsi, kein- dahan terdapat dalam suatu
benda yang bagian-bagiannya memeiliki hubungan satu sa-
ma lain sebagai bilangan- bilangan kecil. Sebagai con-
toh, visual untuk pertimbangan yang menyenagkan untuk
dilihat yang disebut indah. Bangsa Yunani menteoritikan
pada bentuk empat persegi
D esain Grafis K omunikasi
130
Gambar 7.105: Empat jenis ukuran proporsi normal,
ideal, fashion, dan herois menurut Andrew Loomis
panjang dan elip, masing- masing mempunyai proporsi 1:
1,6 atau kalau dikajikan angka bulat 3:5. Menurut The
Liang Gie, perbandingan antara lebar dan panjang yang
lebih besar atau lebih kecil daripada bilangan tersebut
akan berdampak kurang ko- koh atau kurang imbang se-
hingga tidak enak dipandang.
Teori proporsi yang menitik beratkan pada pengukuran
bagian-bagian tubuh manusia. Seperti teorinya Dr. Paul
Richer yang menjelaskan bah- wa proporsi manusia menggu-
nakan kepala bagian dasar pengukurannya atau sebagian
dasar perbandingan dalam muka, sama dengan jarak dari
alis mata ke batas pertum- buhan rambut di dahi.
Panjang kaki sama dengan empat ukuran muka, dan bila
tangan dibentangkan sampai empat ukuran muka, dan bila
tangan dibentangkan sampai menyentuh garis sejajar pun-
cak kepala dengan di ujung tengah, akan didapat sesuatu
lingkaran yang terbentuk oleh ujung-ujung anggota tubuh
yang terbentang dengan pusar sebagai pusatnya, ruangan
antara kaki membentuk segi tiga sama sisi. Bentangan ke
dua tangan, jarak antara ujung jari tengah sama dengan
fungsi figur keseluruhan. Dari uraian tersebut Leonardo Da
Vinci menyimpulkan, bahwa ukuran tinggi manusia rata-
rata adalah sepuluh kaki muka atau sama dengan delapan
kali kepala.
Andrew Leomis memberikan patokan-patokan mengenai
manusia, proporsi tubuh manusia digolongkan menjadi
empat kelompok, yaitu:
1 Proporsi Normal, berukur- an tujuh setengah dan
delapan kepala. 2 Proporsi Ideal, berukuran
delapan kali kepala. 3 Proporsi Fashion, berukur-
an delapan setengah ke- pala.
4 Proporsi Herois, berukuran sembilan kali kepala.
Proporsi Normal adalah pro- porsi yang umumnya dimiliki
oleh manusia, biasanya digu- nakan sebagai patokan oleh
siswa akademi. Kelemahan-
D esain Grafis K omunikasi
131
Gambar 7.106: Bandingan ukuran proporsi antara pria
dan wanita dalam ukuran standar ideal
nya, secara viaual tampak kelihatan pendek.
Proporsi Ideal, proporsi yang biasanya digunakan oleh para
seniman, yaitu tinggi badan delapan kepala, sedangkan
lebar badan dua sepertiga kepala.
Proporsi Fashion adalah pro- porsi yang biasanya diterap-
kan pada manequin, atau dunia model peragawati yang
mempunyai tinggi delatan setengah kepala.
Proporsi Herois adalah pro- porsi yang digunakan untuk
mengekspresikan tokoh-tokoh fantasi dan keperkasaan, figur
pahlawan, tipe-tipe manusia super seperti dalam tokoh
komik, kartun, maupun patung pahlawan. Biasanya menggu-
nakan ukuran sembilan kali kepala untuk tinggi keselu-
ruhan, lebar badan dua sepertiga kali kepala agar
menghasilkan figur manusia yang lebih baik dan menarik.
Jarak antara kedua puting susu terukur satu kepala.
Pinggang lebarnya sedikit lebih besar dari satu kepala.
Dalam posisi berdiri, perge- langan tangan di bawah fork,
sedang siku kira-kira sejajar dengan pusar, sedangkan lu-
tut tepat di atas garis yang berjarak satu permukaan ke-
pala. Figur wanita umumnya lebih
sempit, dua kepala adalah ukuran terlebar. Puting susu
wanita lebih rendah diban- dingkan dengan pria. Ping-
gang wanita berukuran satu kepala. Usuran pinggang
wanita lebih besar dibanding dengan jarak antara ketiak
kanan dan ketiak kiri.
Di samping proporsi, yang ha- rus diperhatikan adalah anato-
mi yaitu mempelajari tentang susunan tubuh manusia, baik
bentuk, ukuran, tulang, per- sendian, ayaraf otot, ringga
dan isinya, kelenjar, kulit, dan sebagainya. Mengapa ini perlu
dipelajari, karena dalam meng- gambar harus mengetahui
letak otot, rangka, persendian, lekuk-lekuk tulang otot, mau-
pun kulit. Anatomi akan lebih berperan bila obyek yang
D esain Grafis K omunikasi
132
Gambar 7.109: Bandingan ukuran proporsi antara pria
dan wanita dalam ukuran standar ideal Gambar 7.107:
Mimik dan karakter wajah anak-anak dalam berbagai gaya
Gambar 7.108: Mimik dan karakter wajah orang tua
dalam berbagai gaya
digambar secara closeup ja- rak dekan sehingga lebih
ditonjolkan ke detailannya.
c. Wajah closeup
Tampilan closeup bermaksud agar audience lebih terfokus
pada informasi yang disam- paikan melalui sebuah obyek.
Tampilnya obyek secara fokus closeup bisa dilakukan de-
ngan cara memperbesar sebagian obyek, atau memper-
jelas atau mendetailkan obyek yang ditampilkan. Menampil-
kan wajah dalam media grafis komunikasi harus memilih
mimik wajah yang berekspresi yang memberi kesan gerak,
hidup, dan komunikatif.