41
Berdasarkan angket yang didistribusikan kepada siswa juga terjadi peningkatan skor motivasi belajar akuntansi siswa sebesar 4,83, dimana skor
pada siklus I sebesar 78,23 meningkat menjadi 83,06 pada siklus II. Dari data prestasi belajar akuntansi yang diperoleh, nilai rata-rata pre test
dan post test siswa pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 11,93. Pada siklus II, nilai rata-rata pre test dan post test siswa mengalami
peningkatan sebesar 5,68. Selain itu terdapat peningkatan prestasi belajar akuntansi siswa dari siklus I ke siklus II yaitu dilihat dari peningkatan post
test sebesar 6,45 serta naiknya persentase siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM dari 58,06 pada siklus I meningkat pada
siklus II menjadi 100.
C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan latar belakang masalah, proses pembelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Seyegan masih menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan
pemahaman materi dan keterampilan kerja sama. Saat pembelajaran berlangsung, guru masih menggunakan metode ceramah, di mana metode ini siswa menjadi
kurang aktif dan menjadikan siswa cepat bosan dengan pelajaran karena selalu mendengarkan penjelasan materi dari guru. Respon terhadap pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan oleh guru kurang baik. Selain itu meskipun guru sudah menggunakan LCD proyektor, siswa yang memperhatikan hanya sedikit. Siswa
lebih cenderung asyik mengobrol dengan teman sebangkunya, bermain gadget, dan bahkan makan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Seringkali pada
saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya, hanya ada beberapa siswa
42
yang bertanya, bahkan sering tidak ada yang bertanya tentang hal-hal yang masih kurang dimengerti oleh siswa.
Pada saat diskusi kelompok dan presentasi juga belum maksimal, karena seringkali presentasi dan pengerjaan diskusi didominasi oleh siswa tertentu. Dan
di antara siswa satu dengan yang lain masih kurang mampu untuk saling membantu dalam berpendapat pada saat kegiatan diskusi berlangsung. Keadaan
tersebut menghambat proses pembelajaran yang mengakibatkan hasil belajar siswa tidak optimal sehingga masih banyak siswa yang belum mencapai KKM
yang telah ditetapkan. Untuk mengatasi kondisi tersebut, diperlukan metode pembelajaran yang
bervariatif, menyenangkan, dan dapat membantu untuk mengoptimalkan keaktifan siswa sehingga pemahaman siswa dan keterampilan kerja sama dapat
lebih maksimal. Salah satunya adalah metode Two Stay Two Stray. Metode ini dapat menempatkan siswa untuk dapat aktif untuk mengungkapkan pengetahuan
yang dimiliki dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar bekerja sama dengan siswa lainnya dalam suatu kelompok. Metode ini tidak hanya
melibatkan siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran, tetapi juga dapat membuat siswa lebih aktif secara fisik maupun secara mental. Dengan adanya
metode pembelajaran ini diharapkan dapat memperjelas pemahaman materi siswa dalam pembelajaran ekonomi dan menumbuhkan sikap keterampilan kerja sama
siswa.
43
D. Pertanyaan Penelitian