43
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan deskripsi teori dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
3. Bagaimana penerapan model cooperative learning dengan teknik Two Stay Two Stray TS-TS dalam pembelajaran ekonomi di SMAN 1 Seyegan?
4. Bagaimana pengaruh penerapan model cooperative learning dengan teknik Two Stay Two Stray TS-TS dalam pembelajaran ekonomi terhadap
pemahaman materi siswa di SMAN 1 Seyegan? 5. Bagaimana pengaruh penerapan model cooperative learning dengan teknik
Two Stay Two Stray TS-TS dalam pembelajaran ekonomi terhadap keterampilan kerja sama siswa di SMAN 1 Seyegan?
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka pikir yang telah penulis paparkan, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan yang digunakan untuk memberikan jawaban
sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini, hipotesis tindakan yang digunakan adalah penerapan model kooperatif
learning dengan teknik two stay two stray berpengaruh positif terhadap pemahaman materi dan keterampilan kerja sama siswa dalam pembelajaran
ekonomi.
44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian tindakan kelas PTK. Penelitian Tindakan Kelas digunakan untuk membantu seseorang dalam
mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi di dalam kelas dan membantu pencapaian tujuan yang ditentukan dengan kerja sama dalam kerangka etika yang
disepakati bersama. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersama Suharsimi Arikunto, dkk, 2007: 3. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang
dilakukan oleh siswa. Model penelitian tindakan yang digunakan adalah Model Kurt Lewin.
Konsep pokok penelitian tindakan Model Kurt Lewin dalam Suharsimi Arikunto, dkk 2007: 17 terdiri dari empat tahapan, yaitu :
1. Perencanaan planning Perencanaan sangat penting dalam mengetahui masalah yang terdapat
di dalam kelas. Dalam tahapan menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk
diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Dalam
tahapan ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.