Langkah-langkah Two Stay Two Stray Konsep Pembelajaran 1 Pengertian Pembelajaran

23 tersebut sesuai dengan pernyataan Lie mengutip simpulan Kagan, 1992 bahwa Two Stay Two Stray merupakan pembelajaran yang mendorong siswa supaya aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran 2008: 61. Sejalan dengan teori tersebut, Crawford 2005 bahwa Two Stay Two Stray menawarkan sebuah forum dimana siswa dapat bertukar ide dan membangun keterampilan sosial seperti mengajukan pertanyaan menyelidik, sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa Isjoni, 2013: 50. Salah satu alasan menggunakan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray ini karena terdapat pembagian kerja kelompok yang jelas tiap anggota kelompok, siswa dapat bekerjasama dengan temannya, dapat mengatasi kondisi siswa yang ramai dan sulit diatur saat proses belajar mengajar.

b. Langkah-langkah Two Stay Two Stray

Langkah-langkah dalam pembelajaran Two Stay Two Stray, yaitu : 1 Siswa bekerja sama dengan kelompok berempat sebagaimana biasa. 2 Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama. 3 Setelah selesai, 2 anggota dari masing-masing kelompok diminta meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu kepada anggota dari kelompok lain. 4 Dua orang yang tinggalstay dalam kelompok bertugas membagikan informasi dan hasil kerja mereka ke tamu dari kelompok lain. 5 Tamustray memohon diri dan kembali ke kelompok yang semula dan melaporkan apa yang mereka temukan dari kelompok lain. 24 6 Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka semua Miftakhul Huda, 2011: 141 Salah satu cara yang digunakan guru ketika ingin lebih mengetahui hasil kerja siswa, guru dapat memilih beberapa kelompok untuk mempresentasikan laporannya. Di akhir pelajaran, siswa mendapatkan kesempatan untuk menguatkan belajar mereka yaitu dengan adanya tugas individu, karena hal tersebut merupakan bagian esensial dari suatu proses pembelajaran bila ingin memaksimalkan hasil belajar murid Anita Lie, 2008: 61-62. Dalam tipe Two Stay Two Stray ini tidak ada ketentuan yang pasti mengenai jumlah kelompok yang harus dijadikan tempat untuk bertamu bagi siswa kelompok lain yang akan berkunjung.

c. Kelebihan dan Kekurangan

Lie dalam Yogaswara 2012: 2 menyatakan bahwa ada kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray adalah sebagai berikut : 1 Dapat diterapkan pada semua kelastingkatan. 2 Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna. 3 Lebih berorientasi pada keaktifan. 4 Memberi kesempatan siswa yang berkemampuan tinggi membantu siswa yang berkemampuan rendah dan menengah. 25 Sedangkan kekurangan dari metode Two Stay Two Stray sebagai berikut : 1 Kecenderungan waktu pembelajaran relatif lama. 2 Siswa cenderung gaduh ketika pembelajaran berlangsung. 3 Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok. 4 Bagi guru membutuhkan banyak persiapan. 5 Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas. Kekurangan-kekurangan metode ini dapat diminimalisir dengan cara guru terlebih dahulu mempersiapkan dan membentuk kelompok-kelompok belajar yang heterogen ditinjau dari segi jenis kelamin dan kemampuan akademis.

3. Pembelajaran Ekonomi a. Konsep Belajar

1 Pengertian belajar Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoeh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor Syaifudin Bahri Djamarah, 2013 : 10. Menurut Hilgrad dalam Wina Sanjaya 2009: 112 Leaning is the process by wich an originates or changed through training procedures whether in laboratory or in the natural environment as distinguised from changes by factor non atributable to training. Bagi Hilgrad, belajar itu adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah. Belajar merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan berinteraksi 26 yang relatif permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya Sugihartono, dkk., 2007: 74. Dengan demikian dapat disimpulkan belajar merupakan proses perubahan tingkah laku dan kemampuan berinteraksi melalui kegiatan atau prosedur latihan menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. 2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, meliputi : faktor jasmaniah faktor kesehatan cacat tubuh dan faktor psikologis intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kelelahan. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu, meliputi : faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat Sugihartono, dkk., 2007: 76.

b. Konsep Pembelajaran 1 Pengertian Pembelajaran

Pengertian pembelajaran dalam Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, yaitu : a Proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar UU Sisdiknas. b Usaha sengaja, terarah dan bertujuan oleh seseorang atau sekelompok orang termasuk guru dan penulis buku pelajaran agar orang lain termasuk peserta didik, dapat memperoleh pengalaman 27 yang bermakna. Usaha ini merupakan kegiatan yang berpusat pada kepentingan peserta didik. Sedangkan Biggs dalam Sugihartono 2007: 80-81 membagi konsep pembelajaran dalam 3 pengertian : a Pembelajaran dalam pengertian kuantitatif Secara kuantitatif pembelajaran berarti penularan pengetahuan dari guru kepada murid. Dalam hal ini guru dituntut untuk menguasai pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyampaikan kepada siswa dengan sebaik-baiknya. b Pembelajaran dalam pengertian institusional Secara institusional pembelajaran berarti penataan segala kemampuan mengajar sehingga dapat berjalan efisien. Dalam pengertian ini, guru dituntut untuk selalu siap mengadaptasi berbagai teknik mengajar untuk bermacam-macam siswa yang memiliki berbagai perbedaan individual. c Pembelajaran dalam pengertian kualitatif Secara kualitatif pembelajaran berarti upaya guru untuk memudahkan kegiatan belajar siswa. Dalam pengertian ini peran guru dalam pembelajaran tidak sekedar menjejalkan pengetahuan kepada siswa, tetapi juga melibatkan siswa dalam aktivitas belajar yang efektif dan efisien. 28 Dengan demikian dapat disimpulkan pengertian pembelajaran merupakan interaksi dalam proses pembelajaran yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan bagi peserta didik. 2 Tujuan Pembelajaran Dalam kegiatan belajar mengajar ada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Tujuan pembelajaran tersebut dirancang untuk membantu pendidik dalam proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat dibagi menjadi 2 yaitu : Tujuan Umum Pengajaran TUP dan Tujuan Intruksional. Tujuan Umum Pengajaran merupakan hasil belajar siswa setelah selesai belajar dan dirumuskan dengan suatu pernyataan yang bersifat umum Sardiman, 2011: 69. Sedangkan tujuan intruksional didefinisikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam satu kali pertemuan Wina Sanjaya, 2009: 68. Menurut Widyastiti 2014 dalam kurikulum 2013, tujuan pembelajaran wajib memuat empat hal pokok yang terdiri dari : a Audience peserta didik, yaitu untuk siapa tujuan tersebut dimaksudkan; b Behavior perilaku, yaitu kemampuan yang harus ditampilkan siswa; c Condition, yaitu seperti apa perilaku atau kemampuan yang akan diamati; d Degree, yaitu keterampilan yang dicapai dan diukur. 29

c. Hakekat Pembelajaran Ekonomi 1 Pembelajaran Ekonomi