Desain Penelitian METODE PENELITIAN

44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian tindakan kelas PTK. Penelitian Tindakan Kelas digunakan untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi di dalam kelas dan membantu pencapaian tujuan yang ditentukan dengan kerja sama dalam kerangka etika yang disepakati bersama. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama Suharsimi Arikunto, dkk, 2007: 3. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Model penelitian tindakan yang digunakan adalah Model Kurt Lewin. Konsep pokok penelitian tindakan Model Kurt Lewin dalam Suharsimi Arikunto, dkk 2007: 17 terdiri dari empat tahapan, yaitu : 1. Perencanaan planning Perencanaan sangat penting dalam mengetahui masalah yang terdapat di dalam kelas. Dalam tahapan menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Dalam tahapan ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. 45 2. Pelaksanaan acting Dalam tahap ini pelaksana guru harus ingat dan menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Dalam refleksi diperlukan keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan secara seksama agar sinkron dengan maksud semula. 3. Pengamatan observing Di tahap ini kegiatan pengamatan dilakukan oleh pengamat. Kegiatan ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. 4. Refleksi reflecting Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Dalam hal ini, intinya adalah ketika guru pelaku tindakan siap mengatakan kepada peneliti pengamat tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan bagian mana yang belum. Dengan kata lain, evaluasi. 46 Bagan proses penelitian tindakan kelas dengan empat tahapan dari Model Kurt Lewin digambarkan oleh Suharsimi Arikunto, dkk 2007: 16 adalah sebagai berikut : Gambar 1. Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt Lewin Suharsimi Arikunto, dkk., 2007: 16

B. Tempat dan Waktu Penelitan