Manfaat Kerja Sama Kerja sama dalam kelompok memicu berbagai upaya individu agar dapat Karakteristik Kerja Sama

37 5 Mampu melihat tujuan, rencana, dan masalah yang jelas dan mengandung arti bagi mereka. 6 Digunakan prosedur demokratis dalam perencanaan, penyelesaian, dan membuat keputusan.

c. Manfaat Kerja Sama Kerja sama dalam kelompok memicu berbagai upaya individu agar dapat

bekerja secara efektif, produktif, serta efisien waktu. Kerja sama menekankan peran sebagai anggota kelompok, bukan sebagai pemimpin yaitu sekelompok individu yang menyelesaikan suatu tugas atau proses. Nasution 2000: 150-152 menyatakan bahwa kerja sama dapat bermanfaat untuk : 1 Kerja sama mempertinggi hasil belajar baik secara kuantitatif maupun kualitatif. 2 Kerja sama membangun motivasi lebih besar karena adanya rasa tanggung jawab bersama. 3 Keputusan kelompok lebih mudah diterima oleh setiap anggota kelompok apabila mereka turut memikirkan dan memutuskan bersama- sama. 4 Membangun persetujuan bersama. 5 Kerja sama menyebabkan anggota kelompok kecil dapat mengatasi rintangan. 6 Belajar menghargai orang lain dan bertindak mandiri. 38

d. Karakteristik Kerja Sama

Johnson, dkk 2004: 6 mengemukakan bahwa terdapat karakteristik kerja sama meliputi: 1 Tujuan Anggota kelas ditugaskan untuk membentuk kelompok-kelompok kecil biasanya heterogen, diperintahkan untuk mempelajari materi yang ditugaskan dan memastikan semua anggota untuk melakukan tugasnya. 2 Tingkatan dari kerja sama Kerja sama memungkinkan diperluas dalam kelas memastikan semua orang di kelas mempelajari materi yang ditugaskan dan tingkatan sekolah memastikan semua siswa sekolah memiliki kemajuan akademik. 3 Pola interaksi Siswa mempromosikan kesuksesan satu sama lain. Siswa berdiskusi materi dengan orang lain, menjelaskan bagaimana menyelesaikan tugas, mendengarkan pendapat orang lain, mendorong orang lain untuk bekerja keras, dan memberikan bantuan akademik. Pola interaksi ada ketika kelompok dalam keadaan baik. 4 Penilaian dari hasil Suatu referensi kriteria tugas dan sistem penilaian yang digunakan. Terpusat pada kebiasaan pembelajaran dan kemajuan akademik dari siswa secara individu tetapi kemungkinan juga termasuk kelompok sebagai keseluruhan, kelas, dan sekolah. 39 e. Pengukuran Penilaian Keterampilan Kerja Sama Keterampilan kerja sama merupakan salah satu sikap sosial dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Permendikbud No. 104 Tahun 2014 dalam proses pembelajaran guru dapat melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri self assessment, penilaian “teman sejawat” peer assessment oleh peserta didik, dan jurnal. Dalam penelitian ini mengunakan observasi. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati Yeti Eka Erawati, 2015. Menurut Sudjana 2013: 84-85 observasi adalah sebagai alat penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Tika Risti Mulawawati 2011 dengan judul “Peningkatan Keterampilan Diskusi Siswa Kelas X SMA N 1 Pleret, Bantul melalui model Pembelajaran Two Stay Two Stray ”. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu : persentase ketercapaian indikator keterampilan diskusi mengalami peningkatan pada setiap siklus. Kemampuan rata-rata siswa dalam berdiskusi sebelum adanya implementasi tindakan berkategori