2.3.3 Ruang Lingkup Manajemen Sekolah
Yang dimaksud dengan ruang lingkup manajemen sekolah adalah luasnya bidang garapan manajemen sekolah. Bidang garapan-bidang garapan
dalam bukunya Sutomo 2007 : 7 antara lain : a. Bidang kurikulum pengajaran
b. Bidang kesiswaan c. Bidang personalia yang mencakup tenaga edukatif dan tenaga administrasi.
d. Bidang sarana yang mencakup segala hal yang menunjang secara langsung pada pencapaian tujuan
e. Bidang prasarana yang mencakup segala hal yang menunjang secara tidak langsung pada pencapaian tujuan, dan
f. Bidang hubungan dengan masyarakat, berkaitan langsung dengan bagaimana sekolah dapat menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar.
2.4 Manajemen Berbasis Sekolah
2.4.1 Konsep Dasar Manajemen Berbasis Sekolah
Menurut UUSPN No. 20 tahun 2003 Pasal 4 ayat 1 dalam Sagala 2007 : 67 manajemen pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan
serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan. kepala sekolah sebagai pemimpin
pembelajaran, sebelum mebuat kebijakan, lebih dulu membicarakan secara tim di sekolah, sehingga semua keputusan merupakan keputusan sekolah, bukan
keputusan pribadi kepala sekolah. PP No. 19 tahun 2005 menegaskan standar
nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam UUSPN No. 20
tahun 2003 Pasal 51 ayat 1 menyatakan pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan
standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolahmadrasah. Dalam Sagala 2007 : 68 Standar pengelolaan Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah 1 menerapkan model MBS yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas; 2 sekolah
dipimpin oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah; 3 rencana sekolah terdiri dari rencana jangka menengah 4 tahun yang disebut dengan Rencana
Pengembangan Sekolah RPS dan rencana kerja tahunan disebut Rencana Anggaran Pembelanjaan Biaya Sekolah RAPBS; 4 RPS dan RAPBS
persetujuan dewan pendidik dan pertimbangan Komite SekolahMadrasah; dan 5 pengawasan satuan pendidikan meliputi : pemantauan, supervisi, evaluasi
pelaporan dan tindak lanjut pengawasan. SPM ini merupakan indikator kinerja dan bukan standar teknis bersifat dinamis.
Dalam Mulyasa 2005 : 11 Manajemen berbasis sekolah MBS merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat
bangsa dalam penguasaan ilmu dan teknologi, yang ditunjukkan dengan pernyataan politik dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara GBHN.
Dalam Mulyasa 2005 : 11-12 BPPN dan Bank Dunia 1999 memberi pengertian bahwa Manajemen Berbasis Sekolah MBS atau School Based-
Manajemen SBM merupakan bentuk alternatif sekolah dalam program
desentralisasi di bidang pendidikan, yang ditandai oleh otonomi luas di tingkat sekolah, partisipasi masyarakat dan dalam kerangka kebijakan pendidikan
nasional. Otonomi yang lebih besar harus diberikan kepada kepala sekolah dalam pemanfaatan sumber daya dan pengembangan strategi-strategi berbasis sekolah
sesuai dengan kondisi setempat. Depdikbud mengemukakan manajemen berbasis sekolah merupakan suatu penawaran bagi sekolah untuk menyediakan pendidikan
yang lebih baik dan lebih memadai bagi para peserta didik. Dalam Nurkolis 2005 : 9-10 Dengan otonomi yang lebih besar maka
sekolah memiliki kewenangan yang lebih besar dalam mengelola sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri. Dengan kemandiriannya sekolah lebih berdaya
dalam mengembangkan program-program yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki.
Dalam Nurkolis 2005: 10 Kewenangan yang berada pada tingkat sekolah memiliki beberapa keuntungan, seperti 1 kebijakan dan kewenangan
sekolah membawa siswa, orang tua, dan guru, 2 bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya lokal, 3 efektif dalam melakukan pembinaan siswa seperti
kehadiran, hasil belajar, tingkat pengulangan, tingkat putus sekolah, moral guru, dan iklim sekolah, dan 4 adanya perhatian bersama untuk mengambil keputusan,
memberdayakan guru, manajemen sekolah, rancang ulang sekolah, dan perubahan perencanaan sekolah.
Jadi, dari berbagai uraian di atas peneliti menyimpulkan manajemen berbasis sekolah adalah otonomi luas di tingkat sekolah yang menuntut partisipasi
aktif tenaga kependidikan dan masyarakat sekitar dalam rangka meningkatkan efisiensi, mutu, dan pemerataan pendidikan.
2.4.2 Tujuan Manajemen Berbasis Sekolah