Pengertian Manajemen Sekolah Manajemen Sekolah

James A.F Stoner mengatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemberi pimpinan dan pengendalian dari suatu usaha dari anggota organisasi yang penggunaan sumber-sumber daya organisatoris untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dalam Handoko 1997 : 8 Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lain agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Jadi, Manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota dan sumber daya organisasi lain.

2.3 Manajemen Sekolah

2.3.1 Pengertian Manajemen Sekolah

Dalam Mulyasa 2005 : 21 manajemen pendidikan merupakan alternatif strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Hasil penelitian Balitbangdikbud 1991 menunjukkan bahwa manajemen sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Mulyasa 2005 : 22 menyatakan bahwa dalam manajemen pendidikan dikenal dua mekanisme peraturan, yaitu sistem sentralisasi dan desentralisasi. Dalam sistem sentralisasi, segala sesuatu yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan diatur secara ketat oleh pemerintah pusat. Sementara dalam sistem desentralisasi, wewenang pengaturan tersebut diserahkan kepada pemerintah daerah. Dalam Sagala 2007 : 39 di Indonesia sebelum otonomi daerah masih menggunakan sentralisasi pendidikan yang menyebabkan terjadinya kerumitan dan kompleksitas manajemen sekolah di Indonesia. Kerumitan dan kompleksitas manajemen sekolah di Indonesia pada umumnya seperti dideskripsikan oleh World Bank 1997 dengan mencatat ada tiga faktor yang menyebabkan manajemen sekolah tidak efektif yaitu 1 umumnya kepala sekolah memiliki otonomi sangat terbatas dalam mengelola sekolah dan memutuskan pengalokasian sumber daya; 2 kepala sekolah diidentifikasi kurang memiliki keterampilan mengelola sekolah dengan baik; dan 3 kecilnya peran serta masyarakat khususnya para pengusaha dalam pengelolaan sekolah, padahal dukungan masyarakat merupakan bagian dari peran kepemimpinan kepala sekolah. Keterampilan ini penting manakala fungsi-fungsi pendidikan didesentralisasikan. Dalam Depdiknas 2000: 14-18 dikemukakan bahwa manajemen sekolah merupakan model manajemen yang didalam implementasinya diperlukan antara lain: kepemimpinan yang kuat, partisipasi warga sekolah dan warga masyarakat yang tinggi, pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif, proses belajar mengajar yang efektif, keterbukaan dan kemauan untuk berubah, responsive dan antisipatif, akuntabilitas, team work yang cerdas, kompak, dinamis, dan sebagainya. Menurut Suprihatin 2004:2, pengertian manajemen sekolah sebagai aplikasi ilmu manajemen dalam bidang persekolahan. Demikian pula istilah administrasi pendidikan, merupakan aplikasi ilmu administrasi kedalam bidang pendidikan. Penggunaan istilah administrasi dan manajemen dalam bidang persekolahan atau pendidikan secara substansial sebenarnya tidak ada perbedaan, keduanya dapat dipandang secara esensial dari tiga sudut pandang yakni sebagai ilmu, seni dan sebagai proses kegiatan. Pengertian manajemen sekolah menurut Sagala 2006:55 adalah proses pendayagunaan sumber daya sekolah melalui kegiatan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian secara lebih efektif dan efisien dengan segala aspeknya dengan menggunakan semua potensi yang tersedia agar tercapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien serta produktivitas sekolah yang bermutu. Jadi, manajemen sekolah adalah pemberdayaan sumber daya sekolah melalui perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien serta produktivitas sekolah yang bermutu.

2.3.2 Fungsi-fungsi Manajemen Sekolah