Manajemen Keuangan dan Pembiayaan Manajemen Sarana dan Prasarana

4. Manajemen Kesiswaan

Pada deskriptif data madrasah aliyah negeri berada pada kategori sangat optimal sedangkan madrasah aliyah swasta berada pada kategori optimal. Meski telah berada pada kategori sangat optimal, namun berdasarkan hasil pengamatan, kelemahan madrasah aliyah negeri dan madrasah aliyah swasta memiliki kelemahan yang sama yaitu pada input dan output siswa. lihat deskriptif data Input madrasah aliyah berasal dari buangan SMA negeri dan hampir sama prosentase antara siswa yang berasal dari SMP dengan siswa yang berasal dari MTs. Siswa yang berasal dari SMP kurang bisa menyesuaikan diri dengan kurikulum islami, karena berasal dari keluarga biasa, dan belum terbiasa. Input mempengaruhi output, selain permasalahan input output juga dipengaruhi oleh kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya belajar. Karena meluasnya asumsi siswa bahwa belajar atau tidak belajar tidak akan berpengaruh terhadap masa depan mereka karena sebagian besar siswa madrasah aliyah tidak melanjutkan ke perguruan tinggi melainkan langsung bekerja. Hal ini dikarenakan sebagian besar murid madrasah aliyah berasal dari golongan masyarakat menengah ke bawah. Namun meski memiliki kelemahan yang sama, input MA negeri lebih tinggi karena alternatif setelah SMA negeri yang banyak dipilih adalah MA negeri bila dibandingkan dengan MA swasta.

5. Manajemen Keuangan dan Pembiayaan

Pada deskriptif data madrasah aliyah negeri berada pada kategori sangat optimal sedangkan madrasah aliyah swasta berada pada kategori optimal. Meski berkategori sangat optimal, namun dalam pengamatan kelemahan madrasah aliyah negeri maupun madrasah aliyah swasta terletak pada sumber dananya. lihat deskriptif data Kelemahan dalam manajemen keuangan dan pembiayaan baik madrasah aliyah negeri maupun madrasah aliyah swasta terletak pada sumber dananya, kondisi ini seperti yang tertulis pada program kerja MAN Kendal 20072008 : 6 kondisi sosial ekonomi yang menghambat : “karena kebanyakan orangtua siswa berasal dari golongan petani dan rata-rata dari ekonomi menengah ke baah, maka bantuan SOP BP3 relatif rendah, sehingga dalam pengembangan pembangunan gedung bersifat alon-alon waton kelakon perlahan-lahan tapi pasti.”

6. Manajemen Sarana dan Prasarana

Dalam manajemen sarana dan prasarana dari uji beda diketahui adanya perbedaan yang signifikan antara madrasah aliyah negeri dengan madrasah aliyah swasta, hal ini sesuai dengan deskriptif data dimana madrasah aliyah berada pada kategori sangat optimal sedangkan madrasah aliyah swasta berada pada kategori optimal. Kelemahan madrasah aliyah negeri maupun swasta hampir sama yaitu terletak pada pengadaan, namun bagi madrasah aliyah swasta selain pengadaan juga pada inventarisasinya. lihat deskriptif data Dalam kelemahan manajemen sarana dan prasarana baik madrasah aliyah negeri maupun madrasah aliyah swasta terletak pada indikator pengadaan yang erat kaitannya dengan manajemen keuangan dan pembiayaan terutama dengan indikator sumber dananya. Karena rendahnya sumberdana mengakibatkan kesulitan dalam mengadakan sarana prasarana dengan kondisi dana yang terbatas. Bagi madrasah aliyah swasta selain pengadaan, kelemahan juga pada inventarisasinya, hal ini karena kurang kepedulian akan pentingnya inventarisasi. Asumsi madrasah aliyah swasta, inventarisasi cukup dilakukan setahun sekali, hal ini dikarenakan sedikitnya inventaris yang dimiliki sebagian besar madrasah aliyah swasta dan tidak adanya petugas khusus inventaris yang dipandang tidak diperlukan.

7. Manajemen Hubungan Masyarakat