Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional Madrasah mengatur : 1 sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah yang dikelola;
2 penyusunan dan pencairan anggaran, serta penggalangan dana di luar dan investasi dan operasional;
3 kewenangan dan tanggungjawab kepada madrasah dalam membelanjakan anggaran pendidikan sesuai dengan peruntukannya;
4 pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan anggaran, untuk dilaporkan kepada komite madrasah, serta institusi di
atasnya. b. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional madrasah diputuskan
oleh komite madrasah dan ditetapkan oleh kepala madrasah serta mendapatkan persetujuan dari institusi di atasnya.
c. Pedoman pengelolaan
biaya investasi
dan operasional
madrasah disosialisasikan kepada seluruh warga madrasah untuk menjamin tercapainya
transparan dan akuntabel.
2.5.6 Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Dalam Mulyasa 2004 : 49 dikemukakan sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang
proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud
dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun,
taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung
untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah sekaligus lapangan olah raga, komponen tersebut merupakan
sarana pendidikan. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan
menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini
meliputi kegiatan
perencanaan, pengadaan,
pengawasan, penyimpanan
inventarisasi, dan penghapusan serta penataan. Manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat
menciptakan sekolahan yang bersih, rapi, indah sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun murid untuk berada di sekolah.
Berdasarkan Permendiknas No. 19 Tahun 2007 Bidang Sarana dan Prasarana Mendiknas, 2007 : 10-11, yaitu :
a. Madrasah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai pengelolaan sarana dan prasarana.
b. Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana salam hal ini :
1 merencanakan, memenuhi, medayagunakan sarana dan prasarana pendsidikan;
2 mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana agar tetap berfungsi mendukung proses pendidikan;
3 melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di madrasah;
4 menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing tingkat;
5 pemeliharaan semua fasilitas fisik dan peralatan dengan memperhatikan kesehatan dan keamanan lingkungan.
c. Seluruh program
pengelolaan sarana
dan prasarana
pendidikan disosialisasikan kepada pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik.
d. Pengelolaan sarana prasarana madrasah : 1 direncanakan secara sistematis agar selaras engan pertumbuhan kegiatan
akademik dengan mengacu Standar Sarana dan Prasarana; 2 dituangkan dalam rencana pokok master plan yang meliputi gedung dan
laboratorium serta pengembangannya. e. Pengelolaan perpustakaan sekolahmadrasah perlu :
1 menyediakan petunjuk pelaksanaan operasional peminjaman buku san bahan pustaka lainnya;
2 merencanakan fasilitas peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya; 3 membuka pelayanan minimal enam jam sehari pada hari kerja;
4 melengkapi fasilitas
peminjaman antar
perpustakaan dari
sekolahmadrasah lain baik negeri maupun swasta. f. Pengelolaan laboratorium dikembangkan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta dilengkapi dengan manual yang jelas sehigga tidak terjadi kekeliruan yang dapat menimbulkan kerusakan.
g. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra-kurikuler disesuaikan dengan perkembangan kegiatan ekstra-kurikuler peserta didik dan mengacu pada
Standar Sarana dan Prasarana.
2.5.7 Manajemen Hubungan Masyarakat