Pada madrasah aliyah negeri permasalahan terletak pada kurangnya motivasi siswa dalam memanfaatkan waktu-waktu kosong di sekolah dengan
membaca di perpus, mereka lebih tertarik untuk ke kantin atau bersenda gurau dengan temannya. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran siswa mengenai
pentingnya membaca, dan peran guru dalam memotivasi siswa menjadi rajin membaca. Sedangkan bagi madrasah aliyah swasta permasalahannya lebih kepada
koleksi buku yang terbatas dan ruang perpustakaan yang kurang nyaman. Hal ini tidak terlepas dari rendahnya sumber dana sekolah.
Sedangkan terkait dengan layanan kesehatan, tidak adanya petugas khusus bagian kesehatan, namun tidak seperti MA negeri, MA swasta sebagian
besar tidak memiliki ruang kesehatan sendiri dan hanya memiliki obat-obatan dalam jumlah yang minim..
Adapun kriteria tiap sekolah berakreditasi B dari hasil interpretasi skor lihat lampiran skor hasil penelitian peneliti menyimpulkan penilaian akreditasi
sekolah berakreditasi B sudah sesuai dengan kondisi sekolah tersebut.
4.2.2. Pembahasan Uji Beda
Menurut hasil penelitian pada MA Negeri dan Swasta yang berakreditasi “A” terdapat perbedaan yang signifikan kinerja manajemen berbasis sekolah
antara MA negeri dan MA swasta. Hal tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
1. Kepemimpinan Kepala Sekolah
Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa kinerja MBS MA negeri dan swasta dengan komponen kepemimpinan kepala sekolah menunjukkan tidak
adanya perbedaan yang cukup signifikan. Kepemimpinan kepala sekolah negeri
dan swasta tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan karena kepala MA negeri yang diangkat oleh Diknas Pendidikan dan kepala MA swasta yang
diangkat oleh yayasan sama- sama sudah optimal dalam menjalankan kompetensi kepemimpinan kepala sekolah yang meliputi kompetensi kepribadian, manajerial,
kewirausahaan, supervisi dan sosial.
2. Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran
Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa kinerja MBS MA negeri dan swasta dengan komponen manajemen kurikulum dan program pengajaran
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Menunjukkan perbedaan yang signifikan karena MA negeri sudah melaksanakan kalender pendidikan secara
sangat optimal. Bagi MA negeri yang berada di bawah pengawasan pemerintah sehingga lebih disiplin dalam pelaksanaan kalender pendidikan. Sedangkan bagi
MA Swasta yang berada di bawah pengawasan yayasan relatif lebih fleksibel dalam pelaksanaan kalender pendidikannya. Pemerintah mengatur dengan jelas
dan berlaku secara nasional sedangkan Yayasan mengatur hanya di ruang lingkup yayasan itu sendiri dengan cakupan lebih kecil.
3. Manajemen Tenaga Kependidikan
Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa kinerja MBS MA negeri dan swasta dengan komponen manajemen tenaga kependidikan menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan. Manajemen tenaga kependidikan di MA negeri yang meliputi wakil kepala sekolah, guru, konselor, tenaga administrasi, laboran dan
pustakawan sudah menjalankan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya dengan sangat optimal. Sedangkan Manajemen tenaga kependidikan di MA Swasta yang
meliputi wakil kepala sekolah, guru, konselor, tenaga administrasi, sudah menjalankan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya dengan optimal dan laboran
dan pustakawan menjalankan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya dengan cukup optimal saja. Proses seleksi tenaga laboran dan perpustakaan yang buruk
pada MA swasta dimana tenaga laboran dirangkap oleh guru yang bersangkutan dan tenaga pustakawan yang direkrut tanpa seleksi yang berarti, langsung diterima
tanpa dites terlebih dahulu.
4. Manajemen Kesiswaan