administrasi pendidikan, merupakan aplikasi ilmu administrasi kedalam bidang pendidikan. Penggunaan istilah administrasi dan manajemen dalam bidang
persekolahan atau pendidikan secara substansial sebenarnya tidak ada perbedaan, keduanya dapat dipandang secara esensial dari tiga sudut pandang yakni sebagai
ilmu, seni dan sebagai proses kegiatan. Pengertian manajemen sekolah menurut Sagala 2006:55 adalah proses
pendayagunaan sumber daya sekolah melalui kegiatan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian secara lebih efektif dan efisien
dengan segala aspeknya dengan menggunakan semua potensi yang tersedia agar tercapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien serta produktivitas sekolah
yang bermutu. Jadi, manajemen sekolah adalah pemberdayaan sumber daya sekolah
melalui perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien serta produktivitas sekolah
yang bermutu.
2.3.2 Fungsi-fungsi Manajemen Sekolah
Fungsi-fungsi manajemen sekolah yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan dalam konteks
kegiatan satuan pendidikan. 1. Perencanaan
Dalam Sagala 2007 : 57 perencanaan sekolah adalah tuntutan-tuntutan, taksiran, pos-pos tujuan dan letak-letak pedoman yang telah jadi komitmen dan
pernyataan keputusan yang tidak dapat ditarik kembali, yang diatur dan disepakati
secara bersama-sama oleh kepala sekolah dan staf personal sekolah, berdasarkan periode waktu jangka pendek maupun jangka panjang.
2. Pengorganisasian Dalam Sagala 2007 : 58-59 pengorganisasian adalah keseluruhan
proses memilih orang-orang serta mengalokasikan sarana dan prasarana untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi dan mengatur mekanisme
kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan. Pengorganisasian yang efektif adalah membagi habis dan menstrukturkan tugas-tugas ke dalam sub-sub
atau komponen-komponen organisasi secara proporsional. Dalam Sagala 2007 : 60 pengorganisasian sekolah adalah tingkat
kemampuan kepala sekolah bersama guru, tenaga kependidikan, dan personal lainnya di sekolah melakukan semua kegiatan manajerial untuk mewujudkan hasil
yang direncanakan dengan menentukan sasaran, menetukan struktur tugas, wewenang dan tanggung jawab, dan menentukan fungsi-fungsi setiap personal
secara proporsional sesuai tugas pokok dan fungsinya, sehingga terlaksananya tugas pada berbagai unsur organisasi.
3. Penggerakan Actuating Dalam Sagala 2007 : 60 Actuating ialah kemampuan membujuk orang-
orang mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh semangat. Menggerakkan dalam organisasi sekolah adalah merangsang guru dan personal
sekolah lainnya melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik untuk mencapai tujuan dengan penuh semangat.
4. Pengkoordinasian Dalam Sagala 2007 : 62 pengkoordinasian mengandung makna
menjaga agar tugas-tugas yang telah dibagi, tidak dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakan saja, tetapi menurut aturan sehingga menyumbang pencapaian
tujuan. 5. Pengarahan
Dalam Sagala 2007 : 64 pengarahan directing dilakukan agar kegiatan yang dilakukan bersama tetap melalui jalur yang telah ditetapkan, tidak
terjadi penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadinya pemborosan. 6. Pengawasan
Dalam Sagala 2007 : 65 Pengawasan diartikan sebagai salah satu kegiatan mengetahui realisasi perilaku personel sekolah dan apakah tingkat
pencapaian tujuan pendidikan sesuai yang dikehendaki, kemudian dari hasil pengawasan apakah dilakukan perbaikan. Prinsip-prinsip pengawasan yang perlu
diperhatikan menurut Massie 1973:89 dalam Sagala 2007 : 65 1 tertuju kepada strategis sebagai kunci sasaran yang menentukan keberhasilan; 2
pengawasan harus menjadi umpan balik sebagai bahan revisi dalam mencapai tujuan; 3 harus fleksibel dan responsif terhadap perubahan-perubahan kondisi
dan lingkungan; 4 cocok dengan organisasi pendidikan, misalnya organisasi sebagai sistem terbuka; 5 merupakan kontrol diri sendiri; 6 bersifat langsung
yaitu pelaksanakan kontrol di tempat pekerja; dan 7 memperhatikan hakikat manusia dalam mengontrol para personal pendidikan.
Menurut Suprihatin 2004:5, fungsi manajemen sekolah dilihat dari wujud problemanya terdiri dari bidang-bidang garapan dari manajemen sekolah.
Problema-problema yang merupakan bidang garapan dari manajemen sekolah terdiri dari:
a. Bidang pengajaran atau lebih luas disebut kurikulum b. Bidang kesiswaan
c. Bidang personalia d. Bidang keuangan pembiayaan
e. Bidang sarana f. Bidang prasarana, dan
g. Bidang hubungan sekolah dengan masyarakat humas Fungsi manajemen sekolah dilihat dari aktivitas atau kegiatan manajemen
meliputi: a. Kegiatan manajerial yang dilakukan oleh para pimpinan meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, penilaian, pelaporan dan penentuan anggaran.
b. Kegiatan yang bersifat operatif, yakni kegiatan yang dilakukan oleh para pelaksana. Kegiatan ini berkaitan langsung dengan pencapaian tujuan. Fungsi
operatif meliputi ketatausahaan, perbekalan, kepegawaian, keuangan dan humas
2.3.3 Ruang Lingkup Manajemen Sekolah