79 menunjukan bahwa beternak adalah mata pencaharian sampingan
bagi anggota koperasi susu warga mulya. Sedangkan yang menjadikan berternak sapi perah sebagai mata pencaharian utama
hanyalah 6 . Data keseluruhan dapat dilihat pada tabel 17.
Tabel 17. Tabel Peternak Berdasarkan Mata Pencaharian Pokok
Pekerjaan Pokok
Jumlah Presentase
Buruh 27
27 Petani
55 55
Peternak 6
6 Pedagang
9 9
Swasta 2
2 PNS
1 1
Jumlah 100
100
Sumber: Data Primer Diolah 2017
b. Pendapatan Peternak
Pendapatan peternak yaitu jumlah rupiah yang diperoleh peternak dari hasil penjualan produk sapi perah. Pendapatan di sini di hitung
berdasarkan pendapatan kotor keseluruhan dari berternak sapi perah dibagi dengan jumlah ternak yang dimiliki. Berdasarkan data pendapatan
yang telah dihitung, diperoleh nilai maksimal ideal pendapatan Rp 1.200.000 per ekor sapi, nilai minimal ideal pendapatan Rp 120.000 per
ekor sapi, mean ideal pendapatan Rp 660.000 per ekor sapi, dan standar deviasi ideal pendapatan Rp180.000 per ekor sapi. Data selengkapnya
terdapat pada lampiran. Dari data tersebut bisa di gambarkan tabel kategorisasi sebagai berikut.
80
Tabel 18. Tabel Pengkategorian Pendapatan Berternak
Kategori Interval Kelas
Frekuensi Presentase
Sangat Tinggi X Rp 930.000
Tinggi Rp 750.000 X ≤ Rp 930.000
7 7
Cukup Tinggi Rp 570.000 X ≤ Rp 750.000
80 80
Rendah Rp 390.000 X ≤ Rp 570.000
12 12
Sangat Rendah X ≤ Rp 390.000
1 1
Total
100 100
Sumber: Data Primer Diolah 2017
Dari pengkategorian tabel 18 dapat diketahui bahwa pendapatan para peternak dari berternak sapi perah tergolong pada kategori cukup tinggi
dengan jumlah presentase 80, 7 pada kategori pendapatan tinggi, 12 pada kategori rendah dan 1 tergolong pada kategori sangat rendah. Dari
data tersebut bisa di gambarkan diagram kategorisasi sebagai berikut.
Gambar 3. Diagram Data Variabel Pendapatan
7
80 12
1
Kategorisasi Pendapatan Berternak Sapi Perah
Sangat Tinggi Tinggi
Cukup Tinggi Rendah
Sangat Rendah
81
c. Kinerja Kemitraan
Kinerja Kemitraan yaitu penilaian kepuasan peternak sapi perah terhadap sistim kemitraan yang dilakukan. Berdasarkan data penelitian,
diperoleh nilai maksimal ideal kinerja kemitraan 65, nilai minimal ideal kinerja kemitraan 13, mean ideal kinerja kemitraan 39, dan standar
deviasi ideal kinerja kemitraan 8,67. Data selengkapnya terdapat pada lampiran. Dari data tersebut bisa di gambarkan tabel kategorisasi sebagai
berikut.
Tabel 19. Tabel Pengkategorian Kinerja Kemitraan
Kategori Interval Kelas
Frekuensi Presentase
Sangat Baik X 52,00
17 17
Baik 43,33 X ≤ 52,00
67 67
Cukup Baik 34,67 X ≤ 43,33
15 15
Kurang Baik 26,00 X ≤ 34,67
1 1
Tidak Baik X ≤ 26,00
Total 100
100
Sumber: Data Primer Diolah 2017
Dari pengkategorian tabel 19 dapat diketahui bahwa kinerja kemitraan koperasi tergolong pada kategori baik dengan jumlah presentase 67,
17 pada kategori sangat baik, 15 pada cukup baik dan 1 tergolong pada kategori kurang baik. Dari data tersebut bisa di gambarkan diagram
kategorisasi sebagai berikut.
82
Gambar 4. Diagram Data Variabel Kinerja Kemitraan
d. Pendampingan Koperasi