89 efektivitas kemitraan sehingga variable tersebut bersifat linear terhadap
pendapatan.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan mendeteksi besarnya interkorelasi antar variable bebas. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas adalah
dengan melihat nilai
Variance Inflation Factor
VIF. Hasil dari uji multikolinearitas dengan program SPSS 20 ditunjukkan dalam tabel
berikut:
Tabel 25. Hasil Uji Multikolinearitas
Model 1 Variabel
Tolerance VIF
Keterangan
Kinerja Kemitraan 0.947
1.056 Tidak Terjadi
Multikolinearitas Pendampingan Koperasi
0.470 2.126
Partisipasi Peternak 0.454
2.203
Model 2 Variabel
Tolerance VIF
Keterangan
Kinerja Kemitraan 0.900
1.111 Tidak Terjadi
Multikolinearitas Pendampingan Koperasi
0.443 2.260
Partisipasi Peternak 0.453
2.210 Efektivitas Kemitraan
0.858 1.166
Sumber: Data Primer Diolah 2017
Berdasarkan tabel 25, dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada model 1 ataupun model 2. Syarat tidak terjadinya
multikolinearitas yang diterapkan adalah nilai VIF kurang dari 4 dan nilai toleransi lebih dari 0,1 sehingga terbebas dari gejala
multikolinearitas dan analisis data dapat dilanjutkan.
90
d. Uji Homosedastisitas
Langkah ini digunakan untuk menguji apakah model regresi memiliki perbedaan variansi residu dari kasus pengamatan satu ke kasus
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik harus memiliki sifat homogen. Cara
yang digunakan adalah Uji Rho Spearman. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 26. Hasil Uji Homosedastisitas
Model 1 Variabel
Sig. Keterangan
Kinerja Kemitraan .157
Tidak Terjadi Heterosedastisitas
Pendampingan Koperasi .081
Partisipasi Peternak .905
Model 2 Variabel
Sig. Keterangan
Kinerja Kemitraan .143
Tidak Terjadi Heterosedastisitas
Pendampingan Koperasi .703
Partisipasi Peternak .549
Efektivitas Kemitraan .602
Sumber: Data Primer Diolah 2017
Berdasarkan tabel 26, dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heterosedastisitas pada model 1 ataupun model 2. Syarat tidak terjadinya
heterosedastisitas yang diterapkan adalah nilai signifikansi koefisien korelasi rho variable dengan absolut residu kurang dari 0,05 maka akan
terjadi heterosedastisitas. Hasil menampakkan signifikansi dari semua variable baik model 1 ataupun model 2 semuanya melebihi 0,05 sehingga
tidak terjadi heterosedastisitas, maka dengan demikian persyaratan terjadinya homosedastisitas terpenuhi.
91
4. Uji Hipotesis