Pengertian Partisipasi Partisipasi Peternak

31 4 Membantu klien untuk berlatih tingkah laku baru yang lebih sehat, pendamping ini akan memfasilitasi klien untuk menciptakan dan berlatih perilaku baru yang lebih baik dan lebih sehat. 5 Membantu klien belajar mengungkapkan diri secara penuh dan utuh, pendampingan yang ditujukan agar klien dapat lebih spontan, kreatif dan efektif mengekspresikan perasaan, keinginan dan aspirasinya. 6 Membantu klien agar dapat bertahan, pendamping akan melakukan pendampingan agar klien dapat bertahan pada masa kini, menerima keadaan dengan lapang dada dan mengatur kehidupan dengan kondisi yang baru. 7 Membantu klien untuk menghilangkan gejala-gejala yang dapat membuatnya menjadi disfungsional, pendamping ditujukan agar klien dapat menghilangkan gejala-gejala yang mengganggu sebagai akibat dari krisis yang telah dialaminya.

5. Partisipasi Peternak

a. Pengertian Partisipasi

Pengertian yang secara umum dapat ditangkap dari istilah partisipasi adalah keikutsertaan seseorang atau sekelompok anggota masyarakat dalam suatu kegiatan. Menurut Mardikanto 2009, partisipasi atau peran serta merupakan suatu bentuk keterlibatan dan keikutsertaan secara aktif dan suka rela baik alasan dari dalam intrinsik maupun alasandari luar 32 ekstrinsik dalam keseluruhan proses kegiatan yang bersangkutan yang mencangkup pengambilan keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian pemantauan, evaluasi, dan pengawasan, serta pemanfataan hasil kegiatan yang dicapai. Theodorson dalam Mardikanto 1994 mengemukakan bahwa dalam pengertian sehari-hari, partisipasi merupakan keikutsertaan atau keterlibatan seseorang individu atau warga masyarakat dalam suatu kegiatan tertentu. Keikutsertaan atau keterlibatan yang dimaksud di sini bukanlah bersifat pasif tetapi secara aktif ditujukan oleh yang bersangkutan. Oleh karena itu, partisipasi akan lebih tepat diartikan sebagai keikutsertaan seseorang di dalam suatu kelompok sosial untuk mengambil bagian dalam kegiatan masyarakatnya, di luar pekerjaan atau profesinya sendiri. Karakteristik dari proses partisipasi ini adalah semakin mantapnya jaringan sosial social network yang “baru” yang membentuk suatu jaringan sosial bagi terwujudnya suatu kegiatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang diinginkan. Karena itu, partisipasi sebagai proses akan menciptakan jaringan sosial baru yang masing-masing berusaha untuk melaksanakan tahapan-tahapan kegiatan demi tercapainya tujuan akhir yang diinginkan masyarakat atau struktur sosial yang bersangkutan. Sebagai suatu kegiatan, Verhangen Mardikanto, 2003, menyatakan bahwa, partisipasi merupakan suatu bentuk khusus dari interaksi dan komunikasi yang berkaitan dengan pembagian: kewenangan, tanggung 33 jawab, dan manfaat. Tumbuhnya interaksi dan komunikasi tersebut dilandasi oleh adanya kesadaran yang dimiliki oleh yang bersangkutan mengenai: 1 Kondisi yang tidak memuaskan, dan harus diperbaiki. 2 Kondisi tersebut dapat diperbaiki melalui kegiatan manusia atau masyarakatnysa sendiri. 3 Kemampuannya untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang dapat dilakukan. 4 Adanya kepercayaan diri, bahwa ia dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi kegiatan yang bersangkutan. Syahyuti 2006 mengemukakan, partisipasi diperlukan untuk menjamin keberlanjutan pembangunan, karena pembangunan berkelanjutan sangat bergantung pada proses sosial. Tiga aspek masyarakat yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan harus diintegrasikan di mana individu dan lembaga saling berperan agar terjadi perubahan. Dalam konteks pembangunan, partisipasi telah diterima sebagai alat yang esensial Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa partisipasi adalah adalah keterlibatan individu dalam suatu interaksi sosial dalam suatu kegiatan di masyarakat yang tumbuh dari kesadaran diri sendiri tanpa adanya tekanan atau paksaan serta penuh dengan rasa tanggung jawab. 34

b. Tahap-Tahap Partisipasi