46 tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2010:31. Variabel dalam
penelitian ini terdiri dari variable independen, variable intervening dan variable dependen.
Variabel pendapatan peternak Y2 merupakan variable dependen. Variabel Y2 merupakan hasil yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor lain yang menjadi
penyebabnya. Variable efektivitas kemitraan Y1 merupakan variable intervening, variable ini mempengaruhi hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung. Sedangakan variabel Kinerja kemitraan X1, Pendampingan Koperasi X2, dan Partisipasi
peternak sapi X3 merupakan veriabel independen. Hubungan antara variable independen dengan dependen ditelusuri kembali dengan memberikan kuesioner
pertanyaan dan mewawancarai responden yang terlibat dalam kemitraan usaha ternak sapi perah dengan Koperasi Susu Warga Mulya di Pakem Sleman.
D. Definisi Operasional Variabel
Untuk memberikan arah pada penelitian ini, penulis memberikan definisi operasional atas variable penelitian sebagai berikut:
1. Kinerja Kemitraan X1
Kinerja kemitraan merupakan hasil terhadap proses dan peranan SDM dalam kegiatan kemitraan usaha. Kinerja kemitraan diukur berdasarkan presepsi
peternak terhadap proses dan peranan SDM koperasi dalam kegiatan kemitraan usaha antara koperasi dengan peternak sapi perah. Indikator yang
47 digunakan yaitu kejelasan program, kegiatan pembinaan, dan kualitas
fasilitator. 2.
Pendampingan Koperasi X2 Pendampingan Koperasi merupakan bantuan dan peranan koperasi dalam
memberikan bantuan dan memfasilitasi peternak guna mengembangkan usha ternak sapi perah. Indikator yang duguakan yaitu Bantuan Modal, Bantuan
Pelatihan, Bantuan Pengawasan, Bantuan memasarkan. 3.
Partisipasi Peternak Sapi X3 Partisipasi peternak merupakan keterlibatan peternak atau peran aktif peternak
dalam kegiatan kemitraan usaha demi mencapai tujuan kemitraan usaha. Indikator sebagai pengukur tingkat partisipasi diantaranya Keaktifan,
Perawatan, dan Penjualan. 4.
Efektivitas Kemitraan Y1 Efektivitas kemitraan usaha ternak sapi perah adalah suatu keadaan yang
menunjukkan tingkat pencapaian keberhasilan usaha ternak sapi perah yang diperoleh peternak. Indikator sebagai pengukur Efektivitas kemitraan yaitu
Pencapaian tujuan usaha dan perkembangan usaha yang ditunjukkan dengan peningkatan jumlah aset.
5. Pendapatan Peternak Y2
Pendapatan peternak yaitu jumlah rupiah yang diperoleh peternak dari hasil penjualan produk sapi perah dari keseluruhan pendapatan sesuai dengan
persentase pembagian pendapatan yang telah disepakati. Penjualan produk
48 sapi perah diperoleh dari hasil penjualan sapi, penjualan susu sapi, dan
penjualan limbah kotoran kompos.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono, 2010:117. Menurut Nana Syaodih 2012:250 mengemukakan bahwa populasi adalah kelompok
besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian. Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah seluruh peternak sapi perah di Desa
Pandansari yang menjadi anggota Koperasi Warga Mulya.
Sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat
digeneralisasikan pada populasi. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah peternak sapi perah di daerah Sleman yang menjadi anggota koperasi Warga
Mulya dengan jumlah anggota tercatat 1290 orang anggota.
2. Sampel
Menurut Nana Syaodih 2012
:
250, sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono 2010
:
215 sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Dari beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
49 sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan
tertentu yang akan diteliti. Penentuan sample dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik
simple random sampling
dengan cara undian. Hal ini disebabkan seluruh anggota koperasi dianggap memiliki karakteristik yang homogen.
Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin Riduwan,
2005:65, sebagai berikut:
Dimana :
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi 1290
e : batas toleransi kesalahan
error tolerance
10
Sementara sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 orang hasil dibulatkan dari perhitngan sebenarnya dari total populasi yang
ada yaitu sebesar 1290 orang anggota. Jumlah tersebut didapat dari perhitungan:
50
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling utama dalam suatu penelitian karena tujuan utama dari sebuah penelitian adalah untuk mendapat data
Sugiyono, 2013:308. Adapun beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,
adalah:
1.
Kuesioner Angket
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab Sugiyono, 2013:199. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri atas beberapa pernyataan yang digunakan untuk
mengumpulkan data tentang Kinerja Kemitraan, Pendampingan Koperasi, Partisipasi Peternak Sapi dan Efektivitas Kemitraan. Dalam penelitian ini
kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang jawabannya sudah tersedia dan responden memberikan jawaban alternatif pada
jawaban yang telah tersedia dengan pengukuran skor yang dilakukan
memakai Skala Likert.
2. Wawancara
Wawancara
interview
yaitu metode pengumpulan data primer dengan cara mewawancarai responden secara langsung. Wawancara kepada
peternak yang menjadi sampel dalam penelitian ini dilakukan secara langsung dan mendalam dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
51 Wawancara dilakukan dengan cara mendatangi langsung responden
peternak. Wawancara digunakan untuk mengumpulkan data tentang pendapatan peternak.
G. Instrumen Penelitian