Pengaruh Kinerja Kemitraan terhadap Efektivitas Kemitraan Usaha Pengaruh Pendampingan Koperasi terhadap Efektivitas Kemitraan

104 Peranan tersebut rata-rata disebabkan oleh beberapa hal diantaranya jumlah ternak produktif yang dimiliki dan pekerjaan pokok yang dimiliki peternak. Berdasarkan data yang telah di olah pada tabel data pendapatan peternak dalam lampiran hasil analisis pendapatan terlampir terlihat ada 6 responden yang memiliki kontribusi pendapatan ternak sebaesar 100, kontribusi ini dikarenakan responden tidak memiliki pekerjaan ataupun pemasukan selain dari berternak sapi perah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kontribusi pendapatan ternak terhadap pendapatan keseluruhan pada peternak koperasi susu Warga Mulya tergolong besar.

B. Pembahasan

1. Pengaruh Kinerja Kemitraan terhadap Efektivitas Kemitraan Usaha

Hipotesis pertama dalam penelitian ini menyatakan bahwa kinerja kemitraan X1 berpengaruh positif terhadap efektivitas kemitraan usaha Y1. Berdasarkan hasil analisis jalur, ditemukan nilai critical ratio c.r untuk pengaruh kinerja kemitraan terhadap efektivitas kemitraan usaha sebesar 2,260 dengan nilai probabilitas sebesar 0,024. Oleh karena nilai probabilitasnya kurang dari 0,05 dan nilai c.r nya lebih besar dari nilai t-tabel 1,980, maka hipotesis yang menyatakan bahwa kinerja kemitraan berpengaruh positif terhadap efektivitas kemitraan usaha diterima. Menurut Gary Siegel dan Helene dalam Mulyadi, 2001: 415, Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional, 105 bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan di dalam organisasi, maka tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat di atas yaitu tujuan penilaian kinerja kemitraan diantaranya kejelasan program, kegiatan pembinaan, dan kualitas fasilitator akan menunjukkan bagaimana penilaian dari peternak kepada koperasi dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam mencapai sasaran organisasi pencapaian efektivitas kemitraan.

2. Pengaruh Pendampingan Koperasi terhadap Efektivitas Kemitraan

Usaha Hipotesis kedua dalam penelitian ini menyatakan bahwa pendampingan X2 berpengaruh positif terhadap efektivitas kemitraan usaha Y1. Berdasarkan hasil analisis jalur, ditemukan nilai critical ratio c.r untuk pengaruh pendampingan terhadap efektivitas kemitraan usaha sebesar 2,495 dengan nilai probabilitas sebesar 0,013. Oleh karena nilai probabilitasnya kurang dari 0,05 dan nilai c.r nya lebih besar dari nilai t-tabel 1,980, maka hipotesis yang menyatakan bahwa pendampingan berpengaruh positif terhadap efektivitas kemitraan usaha diterima. 106 Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Suardika 2015 yang menyatakan bahwa pendampingan Yayasan Mitra Tani Mandiri berpengaruh nyata dan signifikan terhadap efektivitas kemitraan usaha ternak sapi potong. Hasil penelitian ini juga memiliki hasil yang serupa yaitu pendampingan koperasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap efektivitas kemitraan usaha ternak sapi perah. Berdasarkan data dari hasil estimasi data terlampir, pada tabel Regression Weights hasil estimasi menunjukkan angka sebesar 0,159 mengartikan bahwa jika terjadi peningkatan pendampingan sebesar 1 maka terjadi peningkatan efektivitas sebesar 0,159. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besarnya pendampingan oleh koperasi kepada peternak dalam bermitra usaha maka akan meningkatkan efektivitas kemitraan usaha antara koperasi dengan peternak, sehingga dapat disimpulkan bahwa pendampingan berpengaruh positif pada efektivitas kemitraan.

3. Pengaruh Partisipasi Peternak terhadap Efektivitas Kemitraan Usaha