Analisis Deskriptif Uji Coba Instrumen

61 instrumen yang bersangkutan dinyatakan reliabel Sekaran dalam Zainal Mustafa, 2009. Tabel 9. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Nama Variabel Cronbach’s Alpha Keteranga Kinerja kemitraan 0,839 Reliabel Pendampingan koperasi 0,913 Reliabel Partisipasi peternak 0,882 Reliabel Efektivitas kemitraan usaha 0,874 Reliabel Sumber : Data Primer yang Diolah Tabel 9 menunjukkan hasil uji reliabilitas instrumen yang menyatakan seluruh instrumen dinyatakan reliabel karena koefisien alpha lebih besar dari 0,6. I. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif dan analisis statistik Analisis Jalur Path Analysis.

1. Analisis Deskriptif

Statistika deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menyajikan data-data yang sistematis, ringkas dan rapi sehingga memberikan informasi inti yang berguna. Metode analisis deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan variabel-variabel yang diteliti dan memberikan interpretasi sesuai tujuan penelitian. Variabel dalam penelitian ini yang dianalisis secara deskriptif adalah karakteristik peternak, Kinerja kemitraan, pendampingan Koperasi, partisipasi peternak sapi perah, dan efektivitas kemitraan. 62 Semua indikator dan parameter dari variabel Kinerja kemitraan X1, pendampingan Koperasi X2, partisipasi peternak sapi perah X3, dan efektivitas kemitraan Y1 diukur dengan menggunakan skala ordinal dengan rentang nilai 1 sampai 5. Skor 5 berarti sangat baik, skor 4 berarti baik, skor 3 berarti cukup baik, skor 2 berarti kurang baik, dan skor 1 berarti tidak baik. Analisis deskripsi dalam penelitian ini dilakukan di gambarkan dengan tabel distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi diperoleh dengan langkah sebagai berikut: a. Menentukan Kelas Interval dengan Rumus K = 1 + 3,3 log n Keterangan: K : Jumlah Kelas Interval n : Jumlah Data log : Logaritma b. Menghitung Rentang Data Rentang = Skor Tertinggi – Skor Terendah c. Menentukan Panjang Kelas Panjang Kelas = Data yang telah diperoleh tersebut dikonversikan ke dalam kategori berbeda-beda. Penentuan kategori variabel dan indikator dilakukan 63 berdasarkan skor yang dicapai responden dengan mengkonversi skor rata- rata tiap aspek penilaian kualitas yang diperoleh menjadi kualitatif sesuai dengan pedoman konversi nilai yang diadopsi dari Sukardjo 2010: 103, sebagai berikut: Tabel 10. Tabel Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Interval Kelas Kategori X Mi + 1,50 SDi Sangat Efektif Mi + 0,50 SDi X ≤ Mi + 1,50 SDi Efektif Mi - 0,50 SDi X ≤ Mi + 0,50 SDi Cukup Efektif Mi – 1,50 SDi X ≤ Mi – 0,50 SDi Kurang Efektif X ≤ Mi - 1,50 SDi Tidak Efektif Keterangan : Mi = Mean ideal SDi = Standar Deviasi ideal X = Mean hasil Mi = 12 skor maksimal ideal + skor minimal ideal SDi = 16 skor maksimal ideal - skor minimal ideal Hasil akhir dari setiap variabel yaitu kinerja kemitraan X1, pendampingan Koperasi X2, partisipasi peternak sapi perah X3, dan efektivitas kemitraan Y1, diklasifikasikan menjadi lima kategori seperti yang ditunjukkan pada Tabel 11. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam pembahasan hasil penelitian. 64 Tabel 11. Tabel Kategori Pencapaian Skor Variabel Terkait Penelitian No Hasil Interval Kategori Variabel Terkait Penelitian X1 X2 X3 Y1 Y2 1 X Mi + 1,50 SDi Sangat Baik Sangat Baik Sangat Tinggi Sangat Efektif Sanggat Tinggi 2 Mi + 0,50 SDi X ≤ Mi + 1,50 SDi Baik Baik Tinggi Efektif Tinggi 3 Mi - 0,50 SDi X ≤ Mi + 0,50 SDi Cukup Baik Cukup Baik Cukup Tinggi Cukup Efektif Cukup Tinggi 4 Mi – 1,50 SDi X ≤ Mi – 0,50 SDi Kurang Baik Kurang Baik Rendah Kurang Efektif Rendah 5 X ≤ Mi - 1,50 SDi Tidak Baik Tidak Baik Sangat Rendah Tidak Efektif Sangat Rendah Pengukuran efektivitas kemitraan dilakukan dengan melihat tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kemitraan usaha. Adapun indikator tujuan keberhasilan kemitraan usaha ternak sapi perah adalah: 1 meningkatkan pendapatan peternak dari hasil usaha ternak sapi perah; 2 meningkatkan posisi tawar peternak berhadapan dengan pengusaha dalam pemasaran ternak sapi; 3 meningkatkan ketersediaan bibit ternak sapi yang bisa dibeli oleh peternak 4 meningkatan ketersediaan konsentrat pakan sapi bagi anggota; 5 meningkatkan hasil produksi ternak sapi perah; dan 6 meningkatkan harga jual ternak sapi perah.

2. Uji Prasyarat Analisis