Pola Kemitraan Kinerja Kemitraan

20 Dengan adanya tujuan atau target dari organisasi maka jalannya organisasi terarah, serta memberikan motivasi bagi setiap individu dalam organisasi untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Gibson 1997:164 mendefinisikan tujuan sebagai keterangan ukuran keberhasilan yang ingin dicapai. Tujuan membantu seseorang menyusun suatu rencana yang mengubah harapan dan keinginan menjadi kenyataan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja kemitraan adalah hasil terhadap proses dan peranan SDM dalam kegiatan kemitraan usaha berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

c. Pola Kemitraan

Kemitraan usaha bukanlah penguasaan yang satu atas yang lain, khususnya yang besar atas yang kecil, melainkan menjamin kemandirian pihak-pihak yang bermitra. Kemitraan usaha yang kita inginkan bukanlah kemitraan yang bebas nilai, melainkan kemitraan yang tetap dilandasi oleh tanggung jawab moral dan etika bisnis yang sehat, yang sesuai dengan demokrasi ekonomi. Pola Kemitraan Usaha berdasarkan UU No.20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut: 1 Pola Inti Plasma Inti-plasma adalah hubungan kemitraan antara usaha kecil dengan usaha menengah atau usaha besar sebagai inti membina dan mengembangkan usaha kecil yang menjadi plasma dalam 21 penyediaan lahan, penyediaan sarana produksi, pemberian bimbingan teknis manajemen usaha, produksi, perolehan, penguasaan, dan peningkatan teknologi yang diperlukan bagi peningkatan efisiensi dan produktifitas usaha. Program inti-plasma ini, diperlukan keseriusan dan kesiapan, baik pihak usaha kecil sebagai pihak yang mendapat bantuan untuk dapat mengembangkan usahanya, maupun pihak usaha besar yang mempunyai tanggung jawab sosial untuk mengembangkan usaha kecil sebagai mitra usaha dalam jangka panjang. 2 Pola Subkontrak Sub kontraktor adalah suatu sistem yang menggambarkan hubungan antara usaha besar dengan usaha kecilmenengah, di mana usaha besar sebagai perusahaan induk parent firm meminta kepada usaha kecilmenengah selaku subkontraktor untuk mengerjakan seluruh atau sebagian pekerjaan komponen dengan tanggung jawab penuh pada perusahaan induk. 3 Pola Dagang Umum Dagang umum adalah hubungan kemitraan antara usaha kecil dengan usaha menengah atau usaha besar yang berlangsung dalam bentuk kerjasama pemasaran, penyediaan lokasi usaha, atau penerimaan pasokan dari usaha kecil mitra usahanya untuk 22 memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh usaha besar dan atau usaha menengah yang bersangkutan. 4 Waralaba Waralaba adalah bentuk hubungan kemitraan antara pemilik waralaba atau pewaralaba dengan penerima waralaba dalam mengadakan persetujuan jual beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha waralaba. Kerjasama ini biasanya didukung dengan pemilihan tempat, rencana bangunan, pembelian peralatan, pola arus kerja, pemilihan karyawan, konsultasi, standardisasi, pengendalian, kualitas, riset dan sumber-sumber permodalan. Pemberi waralaba dan penerima waralaba mengutamakan penggunaan barang dan bahan hasil produksi dalam negeri sepanjang memenuhi standar mutu barang dan jasa yang disediakan atau di jual berdasarkan perjanjian waralaba. Pemberi waralaba wajib memberikan pembinaan dalam bentuk pelatihan, bimbingan operasional manajemen, pemasaran, penelitian, dan pengembangan kepada penerima waralaba secara berkesinambungan. 5 Keagenan Keagenan merupakan hubungan kemitraan, dimana pihak principal memproduksimemiliki sesuatu, sedangkan pihak lain agen bertindak sebagai pihak yang menjalankan bisnis tersebut dan 23 menghubungkan produk yang bersangkutan langsung dengan pihak ketiga. 6 Kerjasama Operasional Agribisnis KOA KOA merupakan hubungan kemitraan antara kelompok mitra dengan perusahaan mitra, kelompok mitra menyediakan lahan, sarana dan tenaga, perusahaan mitra menyediakan biaya atau modal atau sarana untuk mengusahakan atau membudidayakan suatu komoditi pertanian. Syarat kelompok mitra pada pola ini yakni menyediakan lahan, sarana dan tenaga kerja. Sedangkan, syarat perusahaan mitra yaitu menyediakan biaya, modal, dan teknologi untuk mengusahakan atau membudidayakan komoditi pertanian.

3. Efektivitas Kemitraan