38 2
Partisipasi harta benda adalah partisipasi dalam bentuk menyumbang harta benda, biasanya berupa alat-alat kerja atau
perkakas. 3
Partisipasi tenaga adalah partisipasi yang diberikan dalam bentuk tenaga untuk pelaksanaan usaha-usaha yang dapat menunjang
keberhasilan suatu program. 4
Partisipasi keterampilan, yaitu memberikan dorongan melalui keterampilan yang dimilikinya kepada anggota masyarakat lain
yang membutuhkannya. 5
Partisipasi buah pikiran lebih merupakan partisipasi berupa sumbangan ide, pendapat atau buah pikiran konstruktif, baik untuk
menyusun program maupun untuk memperlancar pelaksanaan program dan juga untuk mewujudkan dengan memberikan
pengalaman dan pengetahuan guna mengembangkan kegiatan yang diikutinya.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh I Gusti Agus Maha Putra Sanjaya 2013
dalam disertasi yang meneliti tentang “Efektivitas Penerapan Simantri dan
Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani-Peternak di Bali ”.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 1 Tingkat penerapan Simantri secara rata-rata tergolong sangat tinggi. Bila ditinjau dari tiga unit usahanya, ternyata
tingkat penerapan usaha pengolahan limbah ternak sapi secara rata-rata
39 tergolong sedang. 2 Kualitas SDM petani-peternak terbukti berpengaruh
positif dan signifikan terhadap penerapan usaha peternakan sapi, penerapan usaha tanaman pangan, dan penerapan usaha pengolahan limbah ternak sapi.
Sedangkan, kondisi Gapoktan Simantri secara statistik berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap ketiganya. 3 Efektivitas penerapan Simantri
secara rata-rata tergolong kurang efektif, hanya 8,70 responden yang sangat efektif. 4 Penerapan usaha peternakan sapi, penerapan usaha tanaman
pangan, dan penerapan usaha pengolahan limbah ternak sapi terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas penerapan Simantri.
Penerapan usaha pengolahan limbah ternak sapi terbukti merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap efektivitas penerapan Simantri. 5
Efektivitas penerapan Simantri terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pendapatan petani -peternak. 6 Sebagian besar
responden 67,38 memperoleh peningkatan pendapatan 25 – 50, hanya
12 orang responden 8,70 yang memperoleh peningkatan pendapatan diatas 100 karena membeli sebagian input kotoran sapi dari luar, 9 orang
responden 6,52 75 – 100, 12 orang responden 8,70 50 – 75,
dan 9 orang responden lainnya 6,52 memperoleh peningkatan pendapatan sebesar 1
– 25.
2. Penelitian yang dilakukan oleh I Putu Putra Suardika 2015 dalam Jurnalnya
yang meneliti tentang “Efektivitas Kemitraan Usaha Ternak Sapi Potong terhadap Pendapatan Petani-Peternak di Kabupaten Timor Tengah Utara
40 Provinsi Nusa Tenggara Timur
”. 1 Hasil penelitian menunjukan bahwa Kemitraan usaha ternak sapi potong antara Yayasan Mitra Tani Mandiri
YMTM dengan petani-peternak di Kabupaten Timor Tengah Utara TTU tercapai dengan kategori cukup efektif. 2 Faktor karakteristik petani-
peternak, pendampingan YMTM dan teknik sapta usaha peternakan sapi potong berpengaruh nyata terhadap efektivitas kemitraan usaha ternak sapi
potong, dimana efektivitas kemitraan usaha ternak sapi potong dapat dijelaskan sebesar 87,69 oleh ketiga factor tersebut. 3 Efektivitas
kemitraan berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani peternak, dimana pendapatan petani-peternak dapat dijelaskan sebesar 38,13 oleh efektivitas
kemitraan. Rata-rata kontribusi pendapatan kemitraan usaha ternak sapi potong sebesar 29,91 yang tergolong kategori rendah terhadap pendapatan
petani-peternak dari usahatani secara keseluruhan Rp 11.949.342. 3.
Penelitian yang dilakukan oleh Yunita Nur C. 2010 dalam skripsinya yang meneliti tentang “Efektivitas Kemitraan Usaha Pada Koperasisusu SEA Unit
Pujon Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Peternak Sapi Perah Studi Kasus Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang”. Hasil penelitian
menunjukan bahwa 1 kemitraan antara koperasi susu SEA Pujon dengan peternak di Desa Pundesari telah berjalan secara efektif, ditinjau dari
keefektifan pelaksanaan kewajiban peternak sebagai anggota koperasi dan kewajiban koperasi kepada anggotanya yang juga diposisikan sebagai hak
peternak sebagai anggota koperasi SEA. keberhasilan suatu hubungan
41 kemitraan usaha dapat dilihat dari pelaksanaan segala kewajiban yang telah
disepakati oleh pihak-pihak yang terkait hubungan mitra dalam mencapai tujuan bersama. dimana tujuan bersama antara koperasi dengan para peternak
sebagai anggota koperasi adalah peningkatan kualitas susu peternak serta kesejahteraan peternak di daerah pujon. 2 Keberadaan koperasi SEA sangat
krusial bagi kelangsungan peternakan sapi perah rakyat di kecamatan Pujon Kabupaten malang dengan melihat pola kemitraan inti plasma yang terjadi.
karena koperasi berperan dalam pendistribusian hasil susu peternak untuk dijual kepada produsen susu besar, slain itu juga berperan agar usaha
peternakan rakyat di daerah pujon dapat semakin berkembang dan kualitas hasil susuyang dihasilkan terjaga bahkan semakin baik. sehingga hal tersebut
dapat berdampak pada peningkatan penghasilan peernak. sehingga dapat dikatakan hubungan yang terjalin antara koperasi SEA dengan peternak sapi
perah yang menjadi anggotanya sangat kuat.
C. Kerangka Pikir