Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Jawa

commit to user melaksanakan pembelajaran. Program pembelajaran yang dibuat oleh guru tidak selamanya bisa efektif dan dapat dilaksanakan dengan baik, oleh karena itu agar program pembelajaran yang telah dibuat yang memiliki kelemahan, tidak terjadi lagi pada program pembelajaran berikutnya, maka perlu diadakan program evaluasi Eko, 2010: 9. Berdasarkan uraian diatas, maka pembelajaran secara garis besar dapat diartikan sebagai aspek kehidupan manusia yang bertujuan untuk mencerdaskan manusia, mengubah perilaku dari yang tidak tahu menjadi tahu dan dapat menumbuhkan pemikiran-pemikiran baru dalam rangka memperbaiki kualitas hidup yang kemudian akan berpengaruh pada kemajuan perkembangan bangsa.

b. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran merupakan suatu bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran. Macam dari materi pembelajaran sangat banyak dan berfareasi. Kecermatan serta ketepatan dalam pemilihan materi pembelajaran, tentunya membutuhkan unsur kreatif seorang pendidik. Dikatakan demikian karena materi pembelajaran yang baik adalah materi pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi kehidupan sehari-hari, sehingga apa yang diajarkan oleh pendidik dapat dipahami oleh peserta didik dengan mudah dan baik. Seorang pendidik yang kreatif akan memiliki peluang yang lebih besar dalam mendidik dan mengarahkan peserta didik menjadi kreatif, bila dibandingkan dengan seorang pendidik yang kurag commit to user kreatif. Munandar dalam Trianto,2007: 136 mengemukakan beberapa perumusan kreativitas, sebagai berikut: “Kreativitas berpikir kreatif atau berpikir divergen adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia menemukan kemungkinan banyak jawaban terhadap sesuatu masalah di mana penekanannya pada kuantitas, ketepatgunaan, dan beragam jawaban”. Makin banyak kemungkinan jawaban yang dapat diberikan terhadap suatu masalah makin kreativitas seseorang. Tentu saja jawaban itu harus sesuai dengan masalahnya. Jadi tidak semata-mata banyaknya jawaban yang dapat diberikan yang menentukan kreativitas sese orang, tetapi juga kualitas atau mutu dari jawabannya”. Lebih lanjut, Munandar dalam Trianto, 2007: 137 memberikan alasan bahwa kreativitas pada anak perlu dikembangkan karena: ”… dengan berkreasi anak dapat mewujudkan dirinya; sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah; memberikan kepuasan kepada individu; dan memungkinkan meningkatkan kualitas hidupnya”. Dewasa ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kesejahteraan masyarakat dan negara bergantung pada sumbangan kreatif dari masyarakat, untuk itu sikap dan perilaku peserta didik perlu dipupuk sejak dini oleh pendidik. Hal ini diharapkan kelak mampu menghasilkan peserta didik yang berpengetahuan baru. Salah satu ciri kreatif dari pendidik dapat dilihat dari pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas yang baik, pada umumnya selain dengan menggunakan media dalam proses pembelajaran, juga menyajikan materi pembelajaran yang menarik dan berfareasi. Materi pembelajaran dapat diambilkan dari peristiwa nyata yang aktual di lingkungan sekitar. Pemilihan materi pembelajaran untuk mata pelajaran Bahasa Jawa juga dapat diambilkan dari lingkungan sekitar, khususnya yang membahas commit to user tentang budaya, adat-istiadat, tata krama dalam budaya Jawa, etika Jawa, dan tradisi Jawa yang masih berlangsung dalam masyarakat.

B. Penelitian yang Relevan

Perkembangan jaman menjadikan nilai-nilai tradisi yang menjadikan kearifan lokal cenderung dikaji lebih mendalam. Pengkajian yang dilakukan diharapkan dapat mengokohkan jati diri bangsa. Bagaimanapun juga jati diri bangsa adalah ciri khas yang membedakan bangsa yang satu dengan bangsa yang lainnya. Selain pengokohan jati diri bangsa, juga perlu dikaji kontribusinya untuk dunia pendidikan. Kontribusi nilai pendidikan yang tersirat dalam tradisi tersebut, diharapkan dapat dijadikan tambahan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kenaikan mutu pendidikan dapat menjadikan bangsa lebih maju. Berkaitan dengan teori tentang tradisi yang termuat dalam kearifan lokal, telah ditemukan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mulyadi 2011 yang dimuat di dalam International Journal of Academic Research . Dalam hasil penelitian yang dimuat di dalam jurnal ini dikemukakan bahwa dari hasil penelitiannya ditemukan suatu variabel pengetahuan lingkungan hidup, kearifan lokal, lokus kontrol, dan motivasi petani dalam pertanian merupakan penentu penting dari perilaku yang bertanggung jawab di lingkungan tersebut. Penelitian lain untuk mempelajari kearifan lokal, digunakan penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Suchart Burirat and Penkae Thamsenamupop 2010 yang dimuat di dalam Pakistan Journal of Social Sciences . Hasil penelitian yang dimuat di dalam jurnal ini dikemukakan bahwa terdapat kebijaksanaan