commit to user
wawancara diantaranya dengan cara mengeceknya kepada informan lain dengan daftar pertanyaan yang sama. Cara lain adalah dengan melihat kanyataan
berdasarkan pengamatan peneliti. Dalam menguji data kebenaran tersebut harus bersifat taktis dan berhati-hati melakukannya, jangan sampai memberi kesan
kepada informan pertama bahwa peneliti tidak percaya kepada keterangan yang telah diberikan oleh informan pertama.
G. Teknik Analisis Data
Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan menguraikan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama
di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution dalam Sugiyono, 2011: 245 menyatakan bahwa analisis telah mulai sejak merumuskan
dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data
lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Hal ini dikarenakan dalam kenyataannya, analisis data kualitatif berlangsung
selama proses pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data. Cara yang dipilih adalah alur penelitian maju, yakni:
1.
Menetapkan informan.
Spradley 2006: 68 mengindentifikasikan lima persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik, yakni 1 enkulturasi penuh; 2 keterlibatan
commit to user
langsung; 3 suasana budaya yang tidak dikenal; 4 waktu yang cukup; dan 5 non-analitis.
Informan dalam
penelitian ditetapkan
berdasarkan beberapa
kriteria.Berdasarkan ketaatannya informan terhadap ajaran Samin, ditetapkan informannya adalah Sardji yang akrab disapa dengan Mbah Sardji dan
Sariban.Selanjutnya informan yang menyelenggarakan upacara perkawinan tradisi Samin, yakni Sariman dan Kasminah.Kemudian pelaku yang
menjalankan tradisi perkawinan Samin yakni Kurmat dan Tika. Selanjutnya untuk mengetahui tanggapan masyarakat non-Samin,
informan yang ditetapkan dalam penelitian ini tidak hanya masyarakat keturunan Samin.Informan non-Samin yang dipilih yakni Sukirman sebagai
kepala Desa Kemantren. Amiyati sebagai warga asli Desa Kemantren dan sekaligus sebagai pendidik di SD Kemantren II.Sri Kustinah sebagai guru
mata pelajaran bahasa Jawa.
2.
Mewawancarai informan.
Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan
speech event
yang khusus Spradley, 2006: 79. Ada tiga unsur etnografis yang terpenting, yaitu tujuan yang eksplisit, penjelasan, dan pertanyaan yang
bersifat etnografis Spradley, 2006: 85. Beberapa informan yang telah dipilih diwawancara sesuai dengan
kebutuhan. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak terarah
non directed
dan yang terarah
directed
. Penerapannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.
commit to user
3.
Membuat catatan etnografis.
Suatu catatan etnografis meliputi catatan lapangan, alat perekam, gambar, artefak, dan benda-benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya yang
dipelajari Spradley, 2006: 96. Catatan etnografis yang dilakukan oleh peneliti yakni catatan lapangan
yang diperoleh ketika peneliti terjun ke lapangan atau tempat penelitian. Selain catatan lapangan juga digunakan alat perekam baik menggunakan alat
bantu berupa kamera digital maupun hand phone. 4.
Melakukan analisis wawancara.
Analisis etnografis merupakan penyelidikan berbagai bagian sebagaimana yang dikonseptualisasikan oleh informan Spradley, 2006: 130.
Hasil dari
rekaman wawancara
selanjutnya ditranskip
dan dianalisis.Analisis digunakan untuk memilih data-data yang relevan dengan
penelitian.
5.
Mengajukan pertanyaan kontras.
Prinsip kontras menegaskan bahwa makna suatu simbol dapat ditemukan dengan menemukan bagaimana suatu simbol berbeda dari simbol-simbol lain
Spradley, 2006: 221. Ditambahkan pula bahwa terdapat tujuh macam pertanyaan kontras, yakni pertanyaan pembuktian perbedaan, perbedaan
langsung, perbedaan diadik, perbedaan triadik, pertanyaan yang memilih rangkaian kontras, permainan dua puluh pertanyaan, dan pertanyaan ranting.
commit to user
Pertanyaan kontras digunakan untuk mengetahui apakah dalam prosesi perkawinan masyarakat Samin terdapat simbol tertentu yang mengandung
makna tertentu pula.
6.
Membuat analisis komponen.
Analisis komponen merupakan suatu pencarian sistematik berbagai atribut komponen makna yang berhubungan dengan simbol-simbol budaya
Spradley, 2006: 247. Informasi dari pertanyaan kontras selanjutnya dianalisis.
commit to user
76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Masyarakat Samin dan Konteksnya
1. Keadaan Geografi dan Latar Sosial Budaya
a. Keadaan Geografi
Dukuh Tanduran terletak di Desa Kemantren yang memiliki luas wilayah 501.850 Ha. Desa Kemantren terdiri atas dua wilayah yakni Desa
Kemantren dan Dukuh Tanduran. Desa tersebut terbagi menjadi tiga Rukun Warga RW dan tujuh belas Rukun Tetangga RT. Dukuh
Tanduran memiliki wilayah yang terpisah dari kelurahan. Jarak tempuh Dukuh Tanduran dari Kelurahan kurang lebih 1 Km, kemudian jarak
tempuh dari kantor Kecamatan sekitar 8 Km dan kurang lebih 20 Km dari pusat kota Cepu, tepatnya sekitar 47 Km ke arah tenggara dari ibu kota
Kabupaten Blora, dan kurang lebih 170 kilometer dari ibu kota propinsi Jawa Tengah.
Dilihat dari letaknya, Dukuh Tanduran ini berada dipelosok yang cukup jauh dari pusat kota. Dukuh Tanduran terletak disepanjang jalan
menuju Desa Bangsan dan merupakan jalan strategis yakni ke arah timur menuju Kota Cepu dan ke arah barat menuju kota Randublatung
– Sulursari
– Purwodadi. Dukuh Tanduran merupakan bagian dari Desa Kemantren dengan batas wilayah yaitu sebelah barat berbatasan dengan
Desa Sidorejo, Wadu, Pulo dan Tanjung, sebelah timur berbatasan dengan