Hakekat Pembelajaran Materi Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Jawa

commit to user

4. Materi Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Jawa

a. Hakekat Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan, menjadikan orang atau mahkluk hidup belajar. Kata belajar diartikan berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Pengertian belajar menurut Fontana dalam Tim MKPBM 2001: 8 adalah proses perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai hasil dari pengalaman. Pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Pembelajaran dalam Undang-undang Guru dan Dosen 2006: 100 diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Berdasarkan uraian diatas, proses belajar bersifat eksternal yang sengaja direncanakan dan bersifat rekayasa perilaku. Menurut konsep sosiologi dalam Tim MKPBM 2001: 8, belajar adalah jantung dari proses sosialisasi. Pembelajaran adalah rekayasa sosio- psikologis, untuk memelihara kegiatan belajar. Hal ini dapat menyebabkan tiap individu yang belajar akan belajar secara optimal dalam mencapai tingkat kedewasaan dan dapat hidup sebagai anggota masyarakat yang baik. Proses pembelajaran dalam arti sempit, dapat diartikan sebagai proses pendidikan dalam lingkup persekolahan. Untuk itu pembelajaran dapat diartikan sebagai proses sosialisasi individu antara siswa dengan lingkungan sekolah, seperti guru, sumber atau fasilitas, dan antar sesama siswa. commit to user Peristiwa belajar yang disertai dengan proses pembelajaran akan lebih terarah dan sistematik dari pada belajar yang hanya semata-mata dari pengalaman dalam kehidupan sosial di masyarakat. Suatu proses pembelajaran diperlukan adanya peran pendidik yang dapat mengarahkan dan mempengaruhi pemahaman peserta didik. Peserta didik akan lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran, jika peserta didik dapat ikut terlibat atau berbuat sesuatu yang mendukung pemahaman tersebut. Hal ini tergambar dalam kerucut pengalaman belajar yang disampaikan oleh Muslich 2008: 75 sebagai berikut: Gambar 1. Kerucut Pengalaman Belajar Menurut konsep komunikasi dalam Tim MKPBM 2001: 8, pembelajaran adalah proses komunikasi fungsional antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir. Perubahan tersebut dapat menjadi kebiasaan bagi siswa yang bersangkutan. Kebiasaan tersebut akan mempengaruhi proses komunikasi dalam Kerucut Pengalaman Belajar Yang diingat: Modus: 10 baca Verbal 20 dengar 30 lihat Visual 50 lihat dan dengar 70 katakan 90 katakan dan lakukan Berbuat commit to user pembelajaran. Suatu komunikasi pembelajaran terdapat banyak arah dan arah tersebut dapat berubah mulai dari perubahan arah antara guru dengan siswa atau sebaliknya, dan perubahan antara siswa dengan siswa. Pola interaksi antara guru dengan siswa pada hakekatnya adalah hubungan antara dua pihak yang setara, yaitu interaksi antara dua manusia yang tengah mendewasakan diri, meskipun yang satu telah ada pada tahap yang seharusnya lebih maju dalam aspek akal, moral, maupun emosional. Dengan kata lain, guru dan siswa merupakan subyek, karena masing-masing memiliki kesadaran dan kebebasan secara aktif. Menyadari pola interaksi tersebut, maka akan memungkinkan keterlibatan mental siswa secara optimal dalam merealisasikan pengalaman belajar. Pengalaman belajar yang dimiliki oleh peserta didik sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Proses pembelajaran erat kaitannya dengan dunia pendidikan. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 31, ayat 1, dalam Marsono 2006:34 menyatakan bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan. Ditegaskan pula dalam ayat 3 bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dalam Undang- commit to user undang. Hal ini berarti seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan bangsa Indonesia. Pendidikan atau belajar harus mendorong manusia untuk terlibat dalam proses mengubah kehidupannya ke arah yang lebih baik, mengembangkan kepercayaan diri sendiri, mengembangkan rasa ingin tahu serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dimilikinya sepanjang hayat. Hal ini berarti bahwa manusia membutuhkan pendidikan dalam hidupnya. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subyek didik untuk menghadapi lingkungan hidup yang mengalami perubahan yang semakin cepat dan pesat. Selain itu juga untuk meningkatkan kualitas hidup pribadi dan masyarakat. Peningkatan kualitas hidup ini berlangsung seumur hidup. Hal ini menyebabkan pendidikan dijadikan sebagai kiat dalam penerapan prinsip- prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya Sutomo 1998:21. Pendapat lain tentang pendidikan disampaikan oleh Hasbullah 2005: 1 sebagai berikut: Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau pedagogi berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Selanjutnya pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Menurut Raka Joni dalam Sutomo 1998:21 pendidikan merupakan proses interaksi manusia yang ditandai oleh keseimbangan antara kedaulatan commit to user subjek didik dengan kewibawaan pendidik. Pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007:263 adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, dan perbuatan mendidik. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 bab I, pasal 1, ayat 1 dalam Fadjar 2005:1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan merupakan kesatuan dari sub-sistem pendidikan. Interaksi fungsional antar sub-sistem pendidikan ini dinamakan proses pendidikan. Pada pelaksanaannya, proses pendidikan memperoleh masukan dari lingkungan suprasistem, dan memberikan hasil atau keluaran bagi suprasistem tersebut. Pendekatan sistem juga dapat diterapkan untuk melihat Sistem Pendidikan Nasional. Sistem Pendidikan Nasional Indonesia bertujuan membangun manusia yang Pancasilais dan utuh sebagai komponen utama dalam pembangunan bangsa Paulina 2005: 25. Pendidikan dalam Undang-undang Guru dan Dosen 2006:97 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses commit to user pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan nasional diartikan sebagai pendidikan berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Hasil pendidikan merupakan Indikator efektiiftas dan efesiensi proses pendidikan. Dari hasil pendidikan, sistem pendidikan memperoleh umpan balik terhadap cara kerja dan proses pendidikan yang sudah berjalan. Umpan balik tersebut digunakan oleh sistem pendidikan sebagai masukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses pendidikan. Pembelajaran merupakan salah satu bentuk program, karena pembelajaran yang baik memerlukan perencanaan yang matang dan dalam pelaksanaannya melibatkan berbagai orang, baik guru maupun siswa, memiliki keterkaitan antara kegiatan pembelajaran yang satu dengan kegiatan pembelajaran yang lain, yaitu untuk mencapai kompetensi bidang studi yang pada akhirnya untuk mendukung pencapaian kompetensi lulusan, serta berlangsung dalam organisasi. Agar pembelajaran bisa berjalan dengan afektif dan efisien, maka perlu kiranya dibuat suatu program pembelajaran. Program pembelajaran yang biasa disebut juga dengan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP merupakan panduan bagi guru atau pengajar dalam commit to user melaksanakan pembelajaran. Program pembelajaran yang dibuat oleh guru tidak selamanya bisa efektif dan dapat dilaksanakan dengan baik, oleh karena itu agar program pembelajaran yang telah dibuat yang memiliki kelemahan, tidak terjadi lagi pada program pembelajaran berikutnya, maka perlu diadakan program evaluasi Eko, 2010: 9. Berdasarkan uraian diatas, maka pembelajaran secara garis besar dapat diartikan sebagai aspek kehidupan manusia yang bertujuan untuk mencerdaskan manusia, mengubah perilaku dari yang tidak tahu menjadi tahu dan dapat menumbuhkan pemikiran-pemikiran baru dalam rangka memperbaiki kualitas hidup yang kemudian akan berpengaruh pada kemajuan perkembangan bangsa.

b. Materi Pembelajaran