Pemerintahan Keadaan Geografi dan Latar Sosial Budaya

commit to user permukaan laut kurang lebih 42 m dan memiliki suhu udara rata-rata 23° sampai 24° C, maka lahan di Dukuh Tanduran merupakan daerah yang subur. Adanya kondisi tanah yang subur dan menguntungkan tersebut, menjadikan sebagian besar penduduk Dukuh Tanduran bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Pertanian di Dukuh Tanduran terbilang sudah maju. Hal ini dapat dilihat dari sarana pertanian yang dimanfaatkan sudah modern seperti alat pembajak sawah yang dulunya menggunakan binatang sekarang menggunakan traktor, alat penggilingan hasil pertanian sebagai pengganti penggilingan padi yang dulunya di tumbuk, dan alat-alat lainnya yang mempermudahkan dalam hal pertanian.

b. Pemerintahan

1 Sejarah Desa Dari apa yang diceritakan sesepuh Desa Kemantren menuturkan bahwa pada zaman penjajahan Belanda, banyak mantri hutan yang ditugaskan di sekitar daerah ini. Waktu itu keadaannya masih hutan belukar dan mereka ditugaskan untuk membuka hutan sebagai perluasan pemukiman. Bahkan banyak dari mereka yang menetap di daerah ini. Maka untuk mengenang bahwa tempat ini sebagai tempat berkumpulnya mantri hutan, maka apabila kelak didaerah ini sudah ramai dan menjadi sebuah desa, mereka memberi nama daerah tersebut dengan nama Desa Kemantren. commit to user Selanjutnya di Desa Kemantren ada dukuh yang cukup besar yaitu Dukuh Tanduran. Adapun menurut penuturan sesepuh desa konon waktu itu, daerah ini masih berupa hutan.Selanjutnya ada seorang pemuda yang bernama Soerontiko Samin, hutan ini di buka untuk pemukiman penduduk. Daerah ini sangat subur sehingga apa saja yang ditanam dalam Bahasa Jawa disebut ditandur pasti hidup subur. Maka untuk mengingat hal itu, besuk apabila daerah ini sudah ramai dinamakan Tanduran. Oleh masyarakat sekitar, daerah ini juga dikenal sebagai daerah samin atau sikêp . Dikatakan orang Samin karena dukuh ini pendirinya bernama Soerontiko Samin yang merupakan orang sikêp orang Sami kemawon karena mereka mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a Pada waktu zaman Belanda kelompok Samin atau Sikêp ini mempunyai rasa Nasionalisme kebangsaan yang tinggi dan mempunyai anggapan bahwa semua orang Jawa adalah Saudara. Hal ini sangat merepotkan pemerintah Belanda. b Rasa kegotong royongan sesama mereka sangat tinggi. c Mempunyai sikap sikêp bahwa apapun yang sudah dilaksanakan tradisi terdahulu wajib dilaksanakan dan dipatuhi. Karena hal ini sangat unik maka budaya Samin atau Sikêp di Dukuh Tanduran Desa Kemantren sering di datangi peneliti budaya, mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia untuk meneliti budaya atau ajaran Samin atau Sikêp di daerah ini. commit to user 2 Sejarah Pemerintahan Desa Tabel 2 Nama-nama Demang Lurah Kepala Desa No Periode Nama Kepala Desa 1. Tidak Diketahui KROMOSONO 2. Tidak Diketahui RONODIKROMO 3. 1942 – 1945 SAGIMIN 4. 1946 – 1965 MUKIRAN 5. 1966 – 1987 KADIRAN 6. 1989 – 1997 ALI MASHADI 7. 1998 – Sekarang SUKIRMAN Sumber: Profil Desa, 2010: 23 3 Kondisi Pemerintahan Desa Pembagian Wilayah Desa Kemantren terbagi dalam dua wilayah yaitu: a Desa Kemantren Desa Kemantren di pimpin oleh Kamituwa yang langsung bertanggungjawab pada Kepala Desa. Desa Kemantren terdiri dari dua 2 RW yaitu RW 001 dan RW 002, setiap RW terdiri dari beberapa RT sebagai berikut: RW 001 membawahi enam 6 RT RW 002 membawahi enam 6 RT b Dukuh Tanduran. Dukuh Tanduran di pimpin oleh Kamituwa yang langsung bertanggung jawab pada Kepala Desa. Dukuh Tanduran terdapat satu 1 RW yaitu RW 003 yang terdiri dari yang terdiri dari lima 5 RT. commit to user 4 Kondisi Pemeritahan Umum Tabel 3 Pemerintahan Umum No Uraian Keberadaan Ada Tidak 1. Pelayanan kependudukan Ada - 2. Pemakaman Ada - 3. Perijinan - Tidak 4. Pasar tradisional - Tidak 5. Ketentraman dan tibum Ada - Sumber: Profil Desa, 2010: 24 Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa: a Pelayanan kependudukan dilaksanakan setiap hari pada jam kerja kadang kala ada juga penduduk yang datang pada sore atau malam hari, hal ini bisa dimaklumi karena mayoritas penduduk adalah petani atau buruh tani sehingga kesibukan bekerja seharian. Pemahaman mengenai jam kerja kantor masih kurang. b Terdapat tiga lokasi pemakaman di Desa Kemantren. Namun demikian tidak ada tim khusus yang menangani hal ini. Prosesi pemakaman dipimpin oleh ulama setempat yang biasanya dipimpin oleh modin dan dilaksanakan secara gotong royong oleh warga. c Perijinan diantaranya adalah ijin keramaian dan ijin tinggal. d Izin keramaian diwajibkan bagi kegiatan yang bisa mendatangkan massa dalam jumlah banyak. Misalnya hiburan rakyat, ketoprak dan commit to user orkes. Ijin ini selain ke pemerintah Desa juga diteruskan ke MUSPIKA. e Izin tinggal diberlakukan kepada warga asing yang bertamu lebih dari 24 jam atau menginap terutama jika bukan keluarga dekat dengan warga setempat. f Pasar tradisional tidak ada, warga biasa datang ke pasar tradisional yang ada di Kecamatan Kedungtuban atau di perbatasan Desa, yakni di Desa Wadu. g Satuan linmas memiliki anggota sebanyak 31 personal aktif dan siap sewaktu-waktu jika ada kegiatan yang bersifat lokal atau dalam skala kecil. Untuk pengamanan skala sedang dan besar linmas dibantu dari POLSEK dan KORAMIL.

c. KeadaanSosial dan Prasarana Desa