2. Pedoman wawancara
Dalam proses wawancara peneliti dilengkapi dengan pedoman wawancara secara umum, yang menampilkan topik-topik yang harus digali dari subjek yang dapat
dilakukan secara acak, tanpa harus menentukan urutan pertanyaan. Hal ini perlu digunakan untuk membantu peneliti mengingat aspek-aspek yang harus dihahas dan
digali secara mendalam dari diri subjek, dan sekaligus menjadi daftar checklist untuk melihat apakah aspek-aspek yang relevan dengan topik yang diteliti telah dibahas
atau ditanyakan. Pedoman wawancara juga digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini disusun tidak hanya
berdasarkan tujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yakni gambaran family matters pada remaja tunadaksa.
Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang dimaksudkan untuk mengungkapkan aspek-aspek tingkah laku, nilai maupun perasaan subjek.
3. Alat tulis dan kertas
Alat tulis yang digunakan dalam membantu penelitian ini seperti kertas, pulpen atau pensil untuk mencacat hal-hal penting yang ditemukan selama proses
pengambilan data.
E. Kredibilitas Penelitian
Dalam penelitian kualitatif konsep validitas digantikan dengan konsep kredibilitas. Kredibilitas penelitian kualitatif mengacu pada keberhasilannya
mencapai tujuan mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial dan pola interaksi yang kompleks. Deskripsi mendalam yang
menjelaskan kemajemukan atau kompleksitas aspek-aspek yangditeliti dan interaksi dari berbagai aspek merupakan salah satu ukuran kredibilitas dalam penelitian
kualitatif Poerwandari, 2009. Upaya untuk meningkatkan kredibilitas dalam penelitian kualitatif, ada beberapa
langkah atau upaya yang dilakukan peneliti dalam Poerwandari, 2009, antara lain dengan :
1. Mencatat secara bebas hal-hal penting dengan serinci dan sedetail mungkin
tentang pengamatan objektif terhadap setting, subjek atau partisipan atau hal-hal lain yang terkait.
2. Mendokumentasikan data-data yang telah terkumpul dengan rinci, lengkap dan
rapi. 3.
Memanfaatkan langkah dan proses yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya sebagai saran bagi peneliti sehingga pengumpulan data dapat
terjamin berkualitas. 4.
Mengikutsertakan pihak lain yang dapat memberikan saran-saran dan pembelaan „devil‟s advocate‟ serta akan memberikan pertanyaan-pertanyaan kritis terkait
dengan analisis yang dilakukan peneliti. Dalam hal ini adalah dosen pembimbing bertindak sebagai professional judgment.