d. Memindahkan rekaman hasil wawancara ke dalam bentuk transkrip verbatim.
Setelah peneliti selesai melakukan proses wawancara, data hasil wawancara yang telah diperoleh kemudian dipindahkan ke dalam bentuk transkip verbatim tertulis.
Pada tahap ini, peneliti melakukan koding dengan membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh. Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasi dan
mensistematisasi data hasil wawancara secara lengkap dan mendetail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari Poerwandari, 2009.
e. Melakukan analisa data
Setelah itu peneliti kemudian membuat salinan bentuk transkrip verbatim yang telah selesai dibuat. Pada tahap ini, peneliti menyusun dan menganalisa data dari hasil
transkrip verbatim wawancara yang sebelumnya telah di koding menjadi sebuah bentuk narasi yang mengalir dan baik serta menyusunnya berdasarkan alur pedoman
wawancara yang digunakan. Dalam melakukan analisa data, peneliti turut mengikutsertakan dosen pembimbing sebagai professional judgement.
f. Menarik kesimpulan, membuat diskusi dan saran. Setelah selesai melakukan
analisa data, peneliti membuat atau menarik kesimpulan untuk menjawab rumusan permasalahan yang telah ditentukan. Peneliti kemudian menuliskan diskusi
berdasarkan kesimpulan dan data hasil penelitian yang telah diperoleh. Setelah itu, peneliti memberikan masukan atau saran-saran sesuai dengan kesimpulan, diskusi
dan data hasil penelitian.
3. Tahap Pencatatan Data Penelitian
Pencatatan data dapat dipermudah dengan menggunakan alat perekam oleh peneliti sebagai alat bantu agar data yang diperoleh dapat lebih akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan. Sebelum wawancara dimulai, peneliti meminta izin kepada partisipan untuk merekam wawancara yang akan dilakukan dengan alat perekam.
Dari hasil rekaman ini kemudian akan ditranskripsikan secara verbatim untuk dianalisa. Transkrip adalah salinan hasil wawancara dalam rekaman yang
dipindahkan ke dalam bentuk tertulis atau ketikan di atas kertas.
4. Tahap Analisa dan Interpretasi Data
1. Organisasi data
Data-data dalam penelitian kualitatif sangat beragam dan banyak, karena itu hal pertama yang wajib dilakukan peneliti adalah mengorganisasikan data-data yang
diperoleh dengan rapi, sistematis dan selengkap mungkin, mendokumentasikan analisa, serta menyimpan data dan analisa yang berkaitan dalam penyelesaian
penelitian untuk mendapatkan kualitas data yang detail dan lengkap. Hal-hal yang penting untuk diorganisasikan diantaranya adalah data mentah yang merupakan hasil
rekaman dan catatan lapangan penelitian yang berkaitan dengan bagaimana gambaran family matters pada remaja tunadaksa, dimana data tersebut akan diproses sebagian
dalam bentuk verbatim dari hasil wawancara yang telah dilakukan dan kemudian akan ditandaidibubuhi kode-kode khusus untuk mempermudah peneliti dalam
melakukan analisis data.
2. Koding dan analisa
Setelah melakukan organisasi data, langkah penting pertama sebelum analisis dilakukan adalah memberi kode-kode pada materi yang diperoleh yang disebut
dengan koding. Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasikan dan mensistematisasikan data secara lengkap dan detail sehingga data dapat
memunculkan gambaran tentang topik penelitian. Dengan demikian peneliti akan dapat menemukan makna dari data yang dikumpulkannya. Peneliti berhak memilih
cara melakukan koding yang dianggap paling efektif bagi data yang dikumpulkan, pemilihan koding bisa dilakukan dengan tanda, huruf, maupun angka. Pemberian
koding dan analisis pada data dapat dilakukan setelah membuat transkip wawancara dalam bentuk tabel, transkip tersebut perlu diperhatikan dan dibaca secara berulang-
ulang dan jika pada transkip wawancara ditemukan materi yang diharapkan maka dapat dilakukan analisa awal dan kemudian dapat dikoding yang digunakan untuk
memperoleh ide umum tentang tema sekaligus untuk menghindari kesulitan dalam mengambil kesimpulan.
3. Analisis Tematik
Analisis tematik memungkinkan peneliti menemukan suatu „pola‟. Pola atau
tema tersebut tampil seolah secara acak dalam tumpukan informasi yang tersedia. Analisis tematik merupakan proses mengkode informasi, yang dapat menghasilkan
daftar tema, model tema, atau indikator yang kompleks, kualifikasi yang biasanya terkait dengan tema itu atau hal-hal di antara gabungan dari yang telah disebutkan.
Tema tersebut secara minimal dapat mendeskripsikan fenomena dan secara maksimal