Syarat Arsitektur Simbiosis dalam budaya berarsitektur

commit to user 41

2.5.7 Syarat Arsitektur Simbiosis dalam budaya berarsitektur

Dari keterangan di atas maka dapat ditarik benang merah sebagai berikut. 1 Simbiosis antara ruang dalam dengan ruang luar yaitu adanya ruang transisi dengan karakter yang berbeda baik dalam maupun luar. 2 Simbiosis antara ruang privat dengan ruang publik yaitu adanya sebuah transisi dengan karakter yang kuat dalam maupun luar, hal ini dapat melalyui warna, pedestrian, lansekap, dll. 3 Simbiosis antara identitas budaya dengan kemajuan teknologi yaitu identitas budaya melalui teknologi diwujudkan dengan kearmonisan arsitektur lokal. 4 Simbiosis antara sejarah dengan kontemporer yaitu sejarah menjadi bagian untuk membentuk sebuah karakter masa depan. 5 Simbiosis antara abstraksi dengan simbolisme yaitu abstraksi sebagai wujud simbol bahwa inovatif sebuah karyaarsitektur adalah sesuatu yang unik dan khas. 2.6 Preseden Bangunan dengan Pendekatan Arsitektur Simbiosis Contoh atau preseden dari bangunan dengan penerapan arsitektur Simbiosis yang sudah ada adalah sebagai berikut. commit to user 42 1 Nakagin Capsule Tower, Taiwan Gambar 2.1 Nakagin Capsule Tower, Taiwan Sumber: www.google.com diakses pada 17 maret 2012 Arsitek Kisho Kurokawa sangat inovatif dalam penciptaan tentang Nakagin Kapsul Tower pada tahun 1972, yang merupakan desain arsitektur pertama kapsul. Modul ini dibuat dengan tujuan untuk pengusaha perumahan bepergian yang bekerja di pusat kota .Ini adalah prototipe untuk arsitektur keberlanjutan dan resikliabilitas, sebagai modul masing-masing dapat terpasang ke inti pusat dan diganti atau ditukar bila diperlukan. Bangunan ini sebenarnya terdiri dari dua menara beton yang saling berhubungan, masing-masing sebelas dan tiga belas lantai, yang 140 rumah prefabrikasi modul atau kapsul yang masing-masing mandiri unit. Tiap kapsul berukuran 2,3 m 7,5 kaki × 3,8 m 12 kaki × 2,1 m 6,9 kaki dan berfungsi sebagai hidup kecil atau ruang kantor. Kapsul dapat dihubungkan dan dikombinasikan untuk menciptakan ruang yang lebih besar. Setiap kapsul terhubung ke salah satu dari dua poros utama hanya oleh empat baut tegangan tinggi dan dirancang untuk menjadi tergantikan. Tidak ada unit telah diganti sejak pembangunan asli. commit to user 43 Gambar 2.2 Bandara Internasional Kuala Lumpur Sumber: www.google.com diakses pada 17 maret 2012 Desain dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur ini dibuat oleh seorang arsitek asal Jepang, Kisho Kurokawa. Lokasi bangunan terminal didesain dengan menggunakan konsep Bandar Udara di tengah hutan, hutan di dalam Bandara, yang dikelilingi oleh pohon-pohon penghijauan. Konsep ini dilakukan dengan kerjasama dari Institut Penelitian Hutan Malaysia. Keseluruhan hutan hujan ditransplantasikan dari hutan dan diletakkan di tengah-tengah bangunan satelit bandara ini. Konsep semacam ini dapat dikategorikan sebagai arsitektur simbiosis Teknologi dengan Ekologi.

6.7 Teori Revitalisasi Pada Stasiun Jakarta Kota dengan Konsep Arsitektur