commit to user
47
3.1.1 Potensi Kepariwisataan di Kota Jakarta
Kota Jakarta yang disebut juga sebagai kota metropolitan memiliki banyak tempat wisata. Baik yang bersifat edukasi, hiburan. Tempat wisata yang bersifat
edukasi dapat dikunjungi dengan mengunjungi berbagai museum yang tersebar di Jakarta. Museum-museum yang sering dikunjungi sebagai tempat wisata para
wisatawan lokal, macanegara ataupun para pelajar yaitu antara lain : Museum Sejarah Jakarta Museum Fatahillah, Museum Wayang, Museum Seni Rupa,
Museum Keramik, Museum Bahari, Museum Taman Prasasti, Museum Tekstil, Museum Gedung Juang ’45, Museum MH Thamrin, serta Balai Informasi
Sejarah dan Budaya Jakarta, Museum Gajah, dan lain sebagainya. Selain Museum, Jakarta juga memiliki banyak tempat rekreasi sekaligus
edukasi seperti Ancol dan Taman Mini Indonesia Indah. Semua tempat wisata ini patut dikunjungi dan juga sebagai potensi kepariwisataan yang dimiliki Kota
Jakarta yang dapat memberikan banyak manfaat dan keuntungan bagi seluruh lapisan masyarakat.
3.1.2 Tinjauan Museum di Jakarta
Jakarta dijuluki Kota Metropolitan, namun sebenarnya Jakarta pantas pula dijuluki Kota Museum. Berbagai museum ada di sini, terutama di kawasan Kota
Tua Jakarta Kota. Saat ini di Jakarta terdapat lebih dari 30 museum dengan jenis- jenis yang berbeda. Museum-museum ini dikelola oleh berbagai pihak, seperti
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, instansi pemerintahswasta, dan kelompokperorangan.
commit to user
48 Tabel 3.1 Jumlah Pengunjung Museum di Jakarta
NAMA MUSEUM DI JAKARTA 2006
2007 2008
Museum ABRI Satria Mandala 50,014
50,915 44,658
Museum Nasional DKI Jakarta 127,875
167,450 235,003
Museum Kebangkitan Nasional 9,455
11,291 17,950
Museum Fatahillah Sejarah Jakarta 84,612
78,081 143,058
Museum Tekstil 19,072
33,255 27,291
Museum Basuki Abdullah 1,931
21,106 7,652
Museum Bahari 9,878
14,082 10,033
Museum Seni Rupa dan Keramik 17,349
20,747 27,386
Museum Sumpah Pemuda 7,531
8,636 6,855
Museum Naskah Proklamasi 6,053
9,565 10,344
Museum Pancasila Sakti Lubang Buaya 103,157
82,636 96,775
Museum Purna Bakti Pertiwi, TMII 84,522
89,098 74,142
Museum Bayt Al Quran, TMII 46,187
36,570 12,827
Museum Listrik dan Energi Baru, TMII 361,020
427,114 499,766
Museum Serangga, TMII 335,957
303,722 95,646
Museum Transportasi, TMII 78,344
49,948 54,718
Museum Graha Widya Patra, TMII 40,604
40,075 14,623
Museum Indonesia, TMII 20,748
16,751 6,748
Museum KomodoReptilia, TMII 44,233
28,794 22,288
Museum Perangko, TMII 15,560
10,287 1,910
Museum Keprajuritan, TMII 28,681
31,527 32,745
Museum Pusat Peragaan Teknologi, TMII 336,538
249,974 256,650
Museum Olah Raga, TMII 1,531
1,650 175
Museum Telekomunikasi, TMII 15,677
8,781 9,299
Museum Pusaka, TMII 7,078
5,116 6,318
Museum Asmat, TMII 48,132
19,553 6,614
Sumber : Data dan Informasi Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
Pemda DKI Jakarta melalui Dinas Museum dan Pemugaran DMP relatif banyak mengelola museum. Museum-museum yang berada di bawah pengawasan
DMP adalah Museum Sejarah Jakarta Museum Fatahillah, Museum Wayang, Museum Seni Rupa, Museum Keramik, Museum Bahari, Museum Taman
commit to user
49 Prasasti, Museum Tekstil, Museum Gedung Juang ’45, Museum MH Thamrin,
serta Balai Informasi Sejarah dan Budaya Jakarta. Jakarta merupakan sebuah kota yang memiliki periode sejarah cukup
lengkap, mulai dari periode prasejarah hingga dewasa ini. Obyek-obyek dari periode itulah yang disajikan berbagai museum tadi.
Museum Sejarah Jakarta terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 2, Jakarta Barat lihat gambar 3.1. Areal museum luasnya lebih dari 13.000 meter persegi.
Bangunannya bergaya arsitektur kuno abad ke-17. Dulunya gedung ini bernama Stadhuis atau Balai Kota. Museum Sejarah Jakarta berdiri pada 30 Maret 1974.
Berbagai obyek yang dapat disaksikan di museum ini antara lain perjalanan sejarah Jakarta, hasil penggalian arkeologi di Jakarta, mebel antik mulai dari abad
ke-18, keramik, gerabah, dan batu prasasti. Koleksi-koleksinya terdapat di berbagai ruang, seperti Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang
Fatahillah, Ruang Jayakarta, Ruang Sultan Agung, dan Ruang MH Thamrin.
Gambar 3.1 Museum Fatahillah sumber: http:bpras.comtravelingjakartamuseum-fatahillah-jakarta
diakses pada 8 maret 2010
Ada juga berbagai koleksi tentang kebudayaan Betawi, numismatik, dan becak. Bahkan kini diperkaya dengan patung Dewa Hermes yang tadinya terletak
di perempatan Harmoni dan meriam Si Jagur yang dipandang mempunyai
commit to user
50 kekuatan magis. Jangan lupa, di Museum Sejarah Jakarta terdapat bekas penjara
bawah tanah yang dulunya sangat menakutkan. Tak jauh dari Museum Fatahillah, menyeberang ke arah kiri, terdapat
Museum Wayang lihat gambar 3.2. Letaknya di Jalan Pintu Besar Utara Nomor 27, Jakarta Barat. Semula bangunan ini bernama
De oude Holla ndsche Kerk
. Pemakaian Museum Wayang diresmikan pada 13 Agustus 1975.
Gambar3.2 Museum Wayang sumber: http:mostlyjakarta.commuseum-wayang-kota-tua-old-town-
jakarta diakses pada 27 April 2011
Museum Wayang memamerkan berbagai jenis dan bentuk wayang dari seluruh Indonesia, baik yang terbuat dari kayu dan kulit maupun bahan-bahan
lain. Wayang-wayang dari luar negeri ada juga di sini, misalnya dari Cina dan Kamboja. Hingga kini koleksinya lebih dari 4.000 buah, terdiri atas wayang kulit,
wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka dan gamelan. Umumnya boneka berasal dari Eropa.
Tak jauh dari Museum Sejarah Jakarta, menyeberang ke arah kanan terdapat Museum Seni Rupa dan Museum Keramik. Kedua museum ini terdapat
dalam satu gedung, yaitu Balai Seni Rupa dan Keramik di Jalan Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat. Museum Seni Rupa memamerkan aneka macam karya seni
commit to user
51 lukis dari berbagai aliran, seperti naturalisme, abstrak dan surealisme. Pelukis
Indonesia yang karyanya tersimpan di sini antara lain Raden Saleh, Affandi, Sudjojono, dan Basuki Abdullah.
Museum Keramik menampilkan koleksi keramik lokal dan keramik asing, baik berupa hasil penggalian arkeologis maupun sumbangan dan pembelian dari
berbagai pihak lihat gambar 3.3. Keramik Cina terbanyak jumlahnya, menyusul keramik Jepang, Siam Thailand, Annam Vietnam, dan Eropa.
Gambar 3.3 Museum Keramik sumber: http:andreastjong.wordpress.com20090805wisata-jakarta-kota-toea-
museum-keramik-dan-seni-rupa diakses pada 25 April 2012
Koleksi keramik lokal di antaranya berasal dari Kasongan, Plered, Malang, Palembang, dan Singkawang. Selain keramik tradisional juga digelar kemarik
modern atau keramik kreatif hasil karya seniman-seniman Indonesia. Agak ke utara terdapat Museum Bahari. Lokasinya di Jalan Pasar Ikan No.
1, Jakarta Barat lihat gambar 3.4. Museum ini menyajikan koleksi yang berhubungan dengan kehidupan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia
dari Sabang hingga Merauke. Koleksi-koleksi itu terdiri atas berbagai jenis perahu tradisional dengan aneka bentuk, gaya dan ragam hias. Disajikan pula berbagai
commit to user
52 model kapal modern dan perlengkapan penunjang kegiatan pelayaran. Di sisi lain
ditampilkan koleksi biota laut dan aneka perlengkapan nelayan.
Gambar 3.4 Museum Bahari sumber: http:arahkompas.blogspot.com201005jakarta-dark-tourism-episode-
one-museum.html diakses pada tanggal 24 april 2012
Di Tanah Abang ada juga tempat yang memamerkan prasasti makam tokoh-tokoh sejarah bangsa Indonesia. Tempat ini bernama Museum Taman
Prasasti lihat gambar 3.5. Museum yang berlokasi di Jalan Tanah Abang I, Jakarta Pusat ini menyimpan pula prasasti-prasasti makam bangsa Belanda.
Gambar 3.5 Museum Prasati sumber:
http:www.indonesiakaya.comseeread20120203920200061Melihat-Balik- Kejayaan-Tentara-Nasional-Indonesia-di-Museum-Satria-Mandala. diakses pada
22 februari 2012
commit to user
53 Tokoh bangsa Indonesia yang prasastinya ada di sini antara lain Miss
Riboet tokoh sandiwara dan Soe Hok Gie tokoh mahasiswa. Sementara prasasti tokoh bangsa Belanda adalah Dr. WF Stutterheim ahli arkeologi, Dr. HF
Roll pendiri Stovia, dan JHR Kohler tokoh Perang Aceh. Masih di kawasan Tanah Abang, di Jalan KS Tubun No. 4, Jakarta Pusat,
kita dapat berkunjung ke Museum Tekstil lihat gambar 3.6. Museum ini memamerkan pola, ragam hias batik, dan aneka tekstil yang didapat dari segenap
penjuru Nusantara. Alat tenun tradisional ikut memperkaya khasanah koleksi museum ini. Banyak jenis tekstil tidak dipamerkan museum ini karena sudah
terlalu tua umurnya.
Gambar 3.6 Museum Tekstil sumber: http:www.potlot-adventure.com20090325museum-tekstil diakses
paa 22 februari 2012
Di kawasan Menteng terdapat Museum Gedung Juang ’45 lihat gambar 3.7. Museum yang lokasinya di Jalan Menteng Raya No. 31, Jakarta Pusat, ini
memamerkan foto-foto dokumentasi sejarah perjuangan bangsa kurun waktu 1945-1950. Terdapat juga sejumlah lukisan perjuangan, patung tokoh pejuang dan
panji. Koleksi lainnya berupa mobil REP1 dan REP2, mobil dinas resmi Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta.
commit to user
54 Gambar 3.7 Museum Joang ‘45
sumber: http:tripholiday.netjoang-45-museum.htmljoang-45-museum-1 diakses pada 20 Februari 2012
Sementara itu Balai Informasi sejarah dan Budaya Jakarta berlokasi di Jalan Silang Monas Utara, Jakarta Pusat. Koleksinya meliputi foto-foto dan
miniatur benda-benda tentang sejarah, rencana pengembangan kota serta budaya Jakarta.
Karena ditangani instansi pemerintah daerah, museum-museum ini tampak kurang menggigit. Minimnya dana perawatan dan tenaga pengelola sangat
terasa. Banyak koleksi museum kurang terpelihara dan tersaji dengan apik. Debu, misalnya, masih terbalut di banyak koleksi. Minimnya penerangan masih
dijumpai di banyak ruangan. Informasi tentang koleksi yang seadanya kerap kali membingungkan pengunjung.
Sebagai Kota Budaya tentu pihak berwenang harus meningkatkan kualitas museum. Dengan demikian wisata museum di Jakarta akan berkembang karena
mengundang pesona para wisatawan. Apalagi museum adalah etalase ilmu pengetahuan sekaligus obyek wisata pendidikan dan budaya.
commit to user
55
Pengetahuan berada
terpisah dari
pelajar realism
Pengetahuan berada dalam pikiran dibangun
oleh pelajar idealism Teori pengetahuan
3.2 Kebutuhan Museum di Jakarta 3.2.1 Museum Sebagai Sarana Edukasi