Arsitektur Simbiosis Tradisi dan teknologi Arsitektur Simbiosis Ekologi dan Perilaku

commit to user 39 kebudayaan dalam prespektif demokratis. Dengan demikian, diharapkan mampu menumbuhkan daya tahan budaya terhadap tekanan-tekanan modernisasi yang terjadi.

2.5.5 Arsitektur Simbiosis Tradisi dan teknologi

Ada dua tawaran kuat yang dijanjikan sebagai ‘gong’ konsep ini. Pertama simbiosis antara perkembangan dan preservasi budaya. Sebagai contoh bandara malaysia perlu dipertahankan karakter budaya bangsanya sehingga masih meskipun terus terjadi perkembangan, identitas budaya masih melekat seiring dengan multimedia. Kekayaan sumber daya alam Malaysia dalam eco-teknologi dan eco-industri perlu diselaraskan dengan teknologi dan multimedia mikro mekanik dan elektronik. Simbiosis penuh antara arsitektur dan alam sesungguhnya konsep yang sangat menarik, tapi juga tidak realistis karena arsitektur sukar mengelakkan kerusakan terhadap alam. Hal ini karena bangunan sendiri tidak bisa dipindah, dialirkan, atau diadaptasikan sepenuhnya dengan bangunan terbaru. Masing-masing komponen kota dalam rencana Kurokawa sebenarnya terbatas dalam ukuran padahal sistem itu sendiri fleksibelitasnya tidaklah terbatas. Proyek di malaysia ini dapat dikatakan semacam kepulangan kembali Kurokawa, merupakan relisasi penuh dari konsepnya selama ini dengan skala dan program yanglayak ambisinya. Bagian terpenting yang menjadi preseden bagi Kurokawa disini adalah bahwa arsitektur yang sustainabledan model-model kota dalam kawasan prinsipnya cenderung mengalahkan keindahan keaslian alam irrepla cea ble na tura l bea uty atas tekanan modernisasi. Karakter alam imitasi commit to user 40 diupayakan seasli mungkin sebagaimana kondisi alamiahnya sebagai tuntutan dualitas, naturalitas dan modernitas.

2.5.6 Arsitektur Simbiosis Ekologi dan Perilaku

Manusia dan alam lingkungan merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, keduanya saling berinteraksi yang akan mempengaruhi pada tingkah laku manusia. Pola tigkah laku manusia berkembang menjadi kebudayaan dalam bentuk arsitektur. Arsitektur adalah usaha untuk memberi bentuk dari jiwa ruang sehingga arsitektur bukanlah semata-mata teknik dan estetika, melaikan mampu membentuk ruang yang harus ditinjau sebagai habitat.. arsitektur sebagai habitat berarti kesatuan dari diri dan hal yang di luar diri. Karena arsitektur sebagai titik pandang, berarti penelitian didasarkan pada bentuk, ruang, dan jalinannya yang mempunyai hubungan kait mengkait. Pendeskripsian hubungan antara bentuk, ruang, dan jalinannya disebut Loekx sebagai bentuk morfologi. Kita akan dapat melihat kemungkinan-kemungkinan dari keindahan bentuk kota jika kita pertama- tama mengerti betuk kodratnya Woods, Shadra ch ‘der mensch auf der Stra sse’ , majalah Bauen+wohnen. No.71996, hlm.268. Arsitektur dalam masyarakat aedalah pembentukan ruang sebagai wadah tempat kegiatan, ruang yang berbentuk wujud, fisik, teknik dan estetika, serta citra keindahan lingkungan yang bertempat di suatu lahan. Karya asritektur tergolong ke dalam pembentukkan lingkungan hidup yang cukup penting. Bertitik tolak darihal tersebut dapat disimpulkan bahwa antara manusia dengan bentuk lingkungan terdapat hubungan timbal balik yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Bentuk lingkungan erat hubunganyya dengan ruang arsitektur. Bentuk ruang arsitektur tersebut dapat mamberikan imajinasi terhadap kemungkinan bentuk kota. commit to user 41

2.5.7 Syarat Arsitektur Simbiosis dalam budaya berarsitektur