Perencanaan Revitalisasi Stasiun dan Perencanaan Museum Kereta Api User Pengguna Kondisi Kawasan Stasiun Jakarta Kota

commit to user 69

BAB IV MUSEUM KERETA API SEBAGAI WADAH UPAYA

REVITALISASI KAWASAN STASIUN JAKARTA KOTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR SIMBIOSIS Mengemukakan garis besar dasar-dasar perencanaan museum kereta api dalam batasannya dengan proses revitalisasi Stasiun Jakarta Kota yang akan direncanakan.

4.1 Perencanaan Revitalisasi Stasiun dan Perencanaan Museum Kereta Api

Museum Kereta Api dan revitalisasi Kawasan Stasiun Jakarta Kota merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan kualitas kawasan stasiun Jakarta Kota dengan cara mengoptimalkan dan mempotensikan kembali kawasan Stassiun Jakarta Kota dengan menambah fungsi yaitu museum kereta api sebagai sarana edukasi, preservasi, observasi dan rekreasi. Dalam menentukan arahan desain perancangan, kita perlu kembali melihat apa tujuan dari bangunan yang akan direncanakan. Dalam Proses revitalisasi Kawasan Stasiun Jakarta Kota tujuan yang akan dicapai yaitu melestarikan Kawasan Stasiun Jakarta Kota agar tetap terawat dan terjaga eksistensinya karena keberadaannya sebagai bangunan dan kawasan cagar budaya. Sedangkan dalam hal perencanaan museum kereta api ini bertujuan melayani, melestarikan, membina, dan mengenalkan sejarah perkereta apian Indonesia sebagai sarana edukasi dan rekreasi bagi wisatawan lokal maupun mancanegara juga para pelajar sebagai bentuk edukasi nonformal. commit to user 70 4.2 Maksud, Tujuan, Fungsi, dan Misi 4.2.1 Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan Museum Kereta Api dan revitalisasi Kawasan Stasiun Jakarta Kota yaitu sebagai berikut. 1 Mengoptimalkan kembali kawasan Stasiun Jakarta Kota dengan penambahan fungsi baru yaitu museum kereta api sebagai kawasan sejarah. 2 Mengoptimalkan potensi kawasan stasiun Jakarta Kota dengan penambahan museum Kereta Api yang representatif dalam bidang edukasi, konservasi, preservasi, dan rekreasi. 3 Meningkatkan peran kawasan Stasiun Jakarta kota sebagai kawasan cagar budaya sebagai bagian dari museum kereta api yang saling mendukung dan bersinergis satu sama lain dalam proses revitalisasi.

4.2.2 Fungsi

Museum kereta api sebagai wadah upaya revitalisasi kawasan stasiun Jakarta Kota memiliki fungsi sebagai berikut. 1 Mengoptimalkan kembali fungsi Stasiun Jakarta Kota menjadi lebih baik lagi agar tetap tarawat dan terjaga eksistensinya. Stasiun kereta Api Jakarta Kota merupakan Stasiun yang tidak pernah lenggang dari para penumpang, dengan adanya revitalisasi diharapkan dapat memfasilitasi para pengunjung dan pengguna lainnya dengan lebih baik lagi. 2 Museum sebagai sarana informasi dan edukasi non formal commit to user 71 Dalam pertemuan nasional museum nasional di Medan yang bertema “Museum dan Pembangunan Karakter Bangsa” pada tanggal 2-5 Mei 2011 yang digelar Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Kemenbudpar. Dengan digelarnya pertemuan ini, menurut Direktur Museum Kemenbudpar, Intan Mardiana, bisa dirumuskan kebijakan untuk mengembangkan museum di masa mendatang. “Dengan adanya museum, diharapkan fungsi museum sebagai sarana pendidikan nonformal dalam rangka pembangunan karakter bangsa dapat terwujud,” ujar Intan, di Medan, Sumatra Utara koran-Jakarta.com, Selasa, 3 Mei

2011. Hal tersebut mengindikasikan bahwa peran museum dapat menjadi sarana

edukasi non-formal untuk membangun karakter bangsa. Museum yang berisi materi atau barang-barang yang dipamerkan dan dilestarikan diharapkan mampu memberi informasi yang aktual dan dapat dipercaya dalam pemahamannya dengan informasi sejarah bangsa. Dengan adanya museum, secara tidak langsung menjadi sumber informasi bagi wisatawan, pelajar, pengamat, peneliti, dan sebagainya. 3 Museum sebagai wahana rekreasi Materi koleksi yang dipamerkan dapat memberikan kenikmatan visual bagi para pengunjung. Hal ini dapat diupayakan dengan fasilitas yang dapat mendukung dan bersifat menyenangkan atau rekreatif dan atraktif seperti penataan materi koleksi yang baik, pengadaan fasilitas bermain dan program-progam lain yang dapat ditawarkan bagi setiap pengunjung yang datang. commit to user 72

4.2.3 Misi

Misi dari Museum Kereta Api dan revitalisasi Kawasan Stasiun Jakarta Kota mencakup aspek fisik, sosial, ekonomi, pendidikan dan kebudayaan. 1 Aspek fisik Misi dari Museum Kereta Api dan revitalisasi Kawasan Stasiun Jakarta Kota dalam segi fisik ialah sebagai berikut. a Perbaikan terhadap eksisting kawasan stasiun Jakarta Kota. b Meningkatkan kualitas dan kuantitas fungsi kegiatan yang belum ada. c Melindungi benda-benda bersejarah milik PT. KAI sebagai warisan budaya bangsa. d Menciptakan ruang publik yang manusiawi, edukatif, rekreatif dan nyaman bagi para pengunjung. 2 Misi dari Museum Kereta Api dan revitalisasi Kawasan Stasiun Jakarta Kota dalam segi sosial ialah sebagai berikut. a Menyadarkan masyarakat untuk turut menjaga kawasan stasiun Jakarta kota yeng merupakan kawasan dan bangunan cagar budaya yang patut dilestarikan. b Mengembangkan minat masyarakat untuk mengunjungi museum sebagai upaya dari gerakan cinta museum dan untuk menghargai sejarah bangsa. c Sebagai fasilitas pelayanan bagi para pengguna jasa layanan kereta api dengan memberikan pelayanan yang baik dari segi fisik maupun nonfisik. 3 Misi ekonomi dalam perencanaan museum kereta api dan revitalisasi kawasan stasiun Jakarta Kota ialah sebagai berikut. commit to user 73 a Meningkatkan taraf ekonomi pedagang sekitar kawasan stasiun Jakarta Kota dengan memberikan wadah komersial yang layak dan teratur. b Meningkatkan pendapatan Pemerintah Daerah dan juga pendapatan bagi PT.KAI. 4 Misi pendidikan dan kebuayaan dalam perencanaan museum kereta api dan revitalisasi kawasan stasiun Jakarta Kota ialah sebagai berikut. a Mengenalkan obyek cagar budaya sebagai warisan bangsa kepada para masyarakat. b Meningkatkan mutu rekreasi dengan nuansa edukasi. c Melestarikan kebudayaan bangsa dengan selalu mengingat sejarah. commit to user 74 4.3 Status dan Tugas Kelembagaan Museum Kereta Api 4.3.1 Status Kelembagaan Museum Kereta Api dan revitalisasi Kawasan Stasiun Jakarta Kota di bawah binaan dan pengawasan PT. Kereta Api Persero DAOP 1 yang pelaksanaannya dikelola oleh Pusat pelestarian Benda Bersejarah PT. KAI. Skema 4.1 Struktur Organisasi museum kereta api

4.3.2 Tugas Kelembagaan Museum Kereta Api

1 Tugas Pameran dan pertunjukan Museum kereta api memiliki barang atau materi koleksi untuk dipamerkan dan pertunjukan berupa pemutaran sejarah perkereta apian Indonseia. 2 Tugas Pengumpulan materi koleksi commit to user 75 Museum kereta api memiliki tugas untuk mengumpulkan dan mengadakan materi koleksi perkereta apian sebagai benda yang dipamerkan untuk sumber informasi. 3 Tugas penelitian Sebagai sumber ilmu pengetahuan seputar perkereta apian musuem kereta api mengadakan penelitian dan pengkajian terhadap materi-materi koleksi yang telah dikumpulkan. Selain itu museum kereta api juga memberi kesempatan bagi para masyarakat untuk meneliti benda koleksi untuk kepentingan yang berkeitan dan bermanfaat. 4 Tugas pemeliharaan Secara teknis meliputi pengawetan dan pencegahan terhadap bahaya fisik, kimiawi serta organisme akibat faktor alam maupun manusiawi pencurian, pemalsuan, atau perusakan. 5 Tugas Penyaluran Ilmu Secara pasif tugas ini dilakukan melelui pameran materi koleksi dan bahan-bahan bacaan yang tersedia di perpustakaan. Sedangkan secara aktif tugas penyaluran ilmu dilakukan dengan memberikan penjelasan secara orasi kepada pengunjung melalui guide musuem. 4.4 Kegiatan yang Diwadahi 4.4.1 Kegiatan Stasiun Kegiatan utama kawasan Stasiun Jakarta Kota ialah melayani pengguna layanan jasa transportasi kereta api dengan baik dari segi pelayanan dan fasilitas dalam bangunan stasiun. Dengan pengadaan fasilitas yang layak commit to user 76 dan terpenuhi secara standarisasi maka akan menghasilkan kepuasan dan kenyamanan visual serta psikis bagi para pengguna jasa layanan kereta api.

4.4.2 Kegiatan Museum Kereta Api

1 Kegiatan Pameran Kegiatan pameran dalam museum kereta api meliputi pameran tetap dan pameran temporer. Pameran tetap berisi tentang sejarah perkereta apian Indonesia. Barang-barang yang akan menjadi materi koleksi antara lain beberapa koleksi lokomotif uap dan lokomotif gerigi yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Selain itu akan ada beberapa pernak-pernik yang menjadi pelengkap materi koleksi. Pameran temporer yaitu beberapa koleksi yang ada pada saat-saat ketika diadakannya even atau acara-acara tertentu. 2 Kegiatan Pertunjukan Kegiatan pertunjukan merupakan salah satu dari program acara museum. Pada kegiatan pertunjukan akan disuguhkan beberapa film atau dokumen-dokumen seputar sejarah perkerata apian Indonesia. Dengan adanya pertunjukan semacam ini diharapkan para penonton dapat merasakan sejarah kereta api baik dari pembuatan jalur rel kereta api maupun sejarah sejarah lainnya yang berkaitan. 3 Kegiatan Penelitian Kegiatan penelitian dibagi menjadi dua yaitu penelitian intern dan ekstern. Penelitian intern dilakukan oleh kurator museum terhadap meteri koleksi baik yang akan masuk maupun yang sudah masuk dalam museum. Sedangkan penelitian ekstern dilakukan oleh para pengunjung yang memiliki tujuan meneliti lebih lanjut materi koleksi. commit to user 77 4 Kegiatan Rekreatif Kegiatan pameran dan pertunjukan yang disuguhkan dalam musem sebenarnya merupakan kegiatan rekreasi yang memberikan hiburan. Tetapi selain kegiatan-kegiatan tersebut akan lebih baik lagi jika disediakan beberapa fasilitas hiburan pendukung yang lain seperi courtyard yang berupa taman terbuka sebagai open spacepublic space bagi pengunjung serta Outdoor playground berupa tempat bermain bagi anak-anak. Fasilitas-fasilitas tersebut diharapkan dapat memberi kesan yang rileks setelah menikmati kegiatan di dalam ruang museum.

4.4.3 Kegiatan pengelolaan

1 Pengelolaan Stasiun Jakarta Kota a Pengelola Pengelola Stasiun Jakarta Kota adalah antara lain: Kepala pimpinan, wakil pimpinan, dan sekretaris Stasiun Daerah Operasi 1, kepala urusan perjalanan beserta staf, Humas besserta staf, Bagian pemasaran beserta staf, Bagian keuangan dan anggaran beserta staf, bagian sarana beserta staf dan lain sebagainya. b Pelayanan Pada bagian pelayanan yaitu karyawan atau pengelola stasiun yang bekerja berhadapan langsung dengan pengunjung. Bagian pelayanan antara lain pengelola loket baik langsung maupun pemesanan, sekuritikeamanan, penjaga peron, kebersihan cleaning servis dan lain sebagainya. 2 Pengelolaan Museum Kereta Api a Kegiatan Preservasi dan Konservasi commit to user 78 Kegiatan Preservasi dan Konservasi terhadap materi koleksi antara lain: 1 Sistem dry cleaning , yaitu pembersihan terhadap kotoran; 2 Sistem coating, yaitu dengan cara penyemprotan bahan kimiayang dapat menghindari zat-zat berbahaya yang bersinggungan langsung dengan materi seperti sinar matahari; 3 Sistem fumigasi , yaitu kegiatan perawatan materi koleksi dari gangguan serangga dan jamur; 4 Pengkondisian ruang pamer terhadap kelembabab, temperatur, serta pencahayaan di dalam ruangan; b Kegiatan pengelolaan Kegiatan administratif yang berkenaan langsung dengan seluruh kegiatan permuseuman.

4.4.4 Kegiatan Komersial

Kegiatan Komersial yang diadakan berupa relokasi para pedagang kaki lima ke wadah yang lebih layak, rapi dan tertata dalam kaitannya dengan proses revitalisasi kawasan Stasiun Jakarta Kota. Pengadaan wadah bagi para pedagang kaki lima ini diharapkan dapat membantu perekonomian para pedagang serta dapat menjadi sumber pendapatan bagi PT.KAI. Selain itu, dalam museum kereta api juga terdapat kegiatan komersial yaitu berupa kafe, retail souvenir, dan lain sebagainya sehingga dapat memberi kontribusi bagi kelangsungan museum serta kawasan Stasiun Jakarta Koyta sendiri. commit to user 79

4.5 User Pengguna

Kegiatan yang ditekankan pada Bangunan yang akan direncanakan yaitu diperuntukan bagi sebagai berikut. 1 Penumpang Kereta Api; 2 Pengunjung Museum Kereta Api; 3 Pengelola Museum Kereta Api; 4 Pedagang;

4.6 Kondisi Kawasan Stasiun Jakarta Kota

Kawasan Stasiun Jakarta Kota yang menjadi latar belakang permasalahan karena kondisinya yang semakin semrawut dikarenakan oleh beberapa hal yaitu antara lain disebabkan oleh sebagai berikut. 1 Kepadatan jalan raya sekitar kawasan stasiun karena banyaknya intensitas angkutan umum dan kendaraan pribadi yang menyebabkan kemacetan, sehingga sirkulasi ruang luar Stasiun menjadi kurang teratur. Gambar 4.1 Kepadatan Jalan Sekitar Kawasan Stasiun Sumber : Dokumen Pribadi commit to user 80 2 Banyaknya pedagang kaki lima dan pedagang asongan yang memenuhi pedestrian dan trotoar sekitar kawasan stasiun menimbulkan pemandangan yang kurang sedap dan menyebabkan ketidak teraturan. Hal ini menjadi salah satu tugas yang perlu diselsesaikan dalam memecahkan persoalan. Dengan mewadahi kegiatan para pedagang yang berjualan disekitar stasiun, maka kegiatan perdagangan akan tetap berjalan dan para pengunjung juga tetap memiliki tempat membeli produk yang sudah sering mereka beli. Pedagangpun tetap dapat mencari nafkah di stasiun Jakarta Kota ini. Gambar 4.2 Pedagang Kaki Lima Sekitar Stasiun Sumber : Dokumen Pribadi 3 Perilaku User yang menyebabkan pemandangan menjadi kurang sedap menyebabkan kondisi stasiun Jakarta Kota menjadi semakin tidak teratur. Perilaku-perilaku tersebut antara lain sebagai berikut. a Sirkulasi masuk stasiun yang cenderung tidak efektif membuat prilaku pengguna atau user menerobos pagar pembatas stasiun. Hal ini menambah pemandangan yang kurang sedap. Dengan memberikan alur yang baik dan mudah dapat merubah pola pikir mindset user untuk menggunakan alursirkulasi dengan benar. commit to user 81 Gambar 4.3 Perilaku User Sumber : Dokumen Pribadi b Kurangnya tempat duduk pada ruang tunggu menyebabkan para calon penumpang lebih memilih “nongkrong” 1 di sekitar peron. Gambar 4.4 Perilaku User Sumber : Dokumen Pribadi

4.7 Strategi Revitalisasi